Brand awareness produk hanya dapat tercipta jika produk selalu tersedia dan mudah didapatkan. Sebaliknya meskipun konsumen memiliki brand loyalitas namun jika produk
sulit diperoleh, sementara kebutuhan makin mendesak, maka produk lain akan menjadi alternatif.
Telah dijelaskan bahwa persepsi brand dan reputasi merek, mempunyai pengaruh positip pada konsumen didalam menentukan pilihannya. Begitu juga dengan kepuasan
yang dirasakan konsumen pada suatu produk setelah menggunakannya akan menimbulkan kepercayaan, sehingga kepuasaan konsumen berhubungan positip dengan
kepercayaan pada suatu merek. Kepercayaan konsumen pada merek akan membawa pada loyalitas merek, yang tentunya akan berpengaruh positip pada kesuksesan penjualan
akan produk tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas, dengan demikian dapat dimunculkan hipotesa sebagai
berikut: H3: Merek mempunyai pengaruh yang positip terhadap tingkat kesuksesan produk
baru.
2.5. Kinerja Outlet
Kinerja outlet merupakan ukuran prestasi yang diperoleh dari proses aktivitas
outlet secara menyeluruh dari sebuah organisasi.
Dimensi kinerja outlet diukur dari 3 indikator yaitu; efektifitas pemasaran, pertumbuhan laba, dan pertumbuhan aset. Hubungan dimensi dan indikatornya dapat
digambarkan dalam gambar dibawah ini :
Gambar 2.5 Indikator dari Dimensi Variabel Kinerja Outlet
X13: Efektifitas Pemasaran X14 : Pertumbuhan Laba X15 : Pertumbuhan Aset
Sumber : Pelhan Alfred M 1997, p.58
Meningkatnya persaingan pemasaran jasa telekomunikasi selular menjadikan setiap perusahaan berusaha untuk mengembangkan dan mempertahankan posisi
perusahaan dan peluang pasar agar lebih baik. Dengan demikian setiap perusahaan harus mengembangkan kegiatan pemasarannya agar tujuan dan sasaran yang diinginkan dapat
tercapai dengan baik. Namun untuk dapat meningkatkan kinerja pemasaran sesuai dengan yang diharapkan, perusahaan harus memperhatikan bagaimana memilih strategi yang
tepat digunakan guna mencapai tujuan tersebut. Dengan menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan produk baru maka peluang pasar yang ada
seharusnya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sebaik mungkin sehingga dapat meningkatkan kinerja pemasaran oleh outlet.
Pelhan Alfred M. 1997, p.58 mengemukakan kinerja pemasaran dipengaruhi oleh tiga hal yaitu firm effectiveness, pertumbuhanporsi growth share, dan
kemampulabaan profitability. Sementara itu efektifitas outlet tersebut meliputi tiga hal yaitu; kualitas dari suatu produk relative product quality, kesuksesan dari produk baru
new product success, selalu mempertahankan pelanggan customer retention. Kinerja Outlet
X13
X14 X15
Sedangkan pertumbuhanporsi juga terdiri dari tiga hal meliputi; kenaikan penjualan sales level , rata-rata pertumbuhan growth rate, target porsi pasar market share
target. Dan kinerja perusahaan terakhir adalah kemampulabaan yang meliputi tiga hal
yaitu; hasil pengembalian atas equitas return on equity, keuntungan kotor gross margin,
tingkat pengembalian dalam investasi return on invesment. Meningkatkan kemampulabaan perusahaan karena sumber daya yang ada mampu
mengkoreksi kesalahan yang ada, kemampuan menangani return, mengolah lagi produk yang rusak, kemampuan menangani dan manajemen komplain, pada akhirnya dapat
meningkatkan reputasi perusahaan. Ferdinand Agusty 2000 menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran nilai, yaitu;
-Penjualan -Pertumbuhan penjualan
-Pertumbuhan pelanggan
Ketiga besaran nilai di atas bermuara pada keuntungan perusahaan. Nilai penjualan menunjukkan berapa rupiah atau berapa unit produk yang terjual, sedangkan
pertumbuhan penjualan menunjukkan berapa besar kenaikan penjualan produk yang sama dibandingkan satuan waktu tertentu. Pertumbuhan pelanggan menunjukkan seberapa
besar kontibusi produk yang ditangani menguasai pelanggan pada produk sejenis dibandingkan para kompetitor.
Kinerja outlet yang baik menunjukkan tingkat penjualan yang tinggi, meningkatnya jumlah penjualan yang baik dari unit produk maupun dalam satuan
moneter. Membaiknya kinerja outlet ditandai pula dengan pertumbuhan penjualan yang baik dari tahun ke tahun dan pertumbuhan yang lebih tinggi dari pesaing sejenis serta
memiliki pelanggan yang luas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari keterangan di atas, ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi kinerja outlet
yaitu; kualitas dari produk yang ditawarkan dijual, kesuksesan dari produk baru, selalu mempertahankan pelanggan customer retention yang tentunya dilakukan melalui
pelayanan terhadap pelanggan. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dimunculkan hipotesa sebagai berikut:
H4 : Semakin tinggi tingkat kesuksesan produk baru, maka kinerja Outlet
semakin meningkat, jadi tingkat kesuksesan produk baru mempunyai pengaruh yang positip terhadap kinerja outlet.
2.6. Penelitian Terdahulu Berikut disampaikan ringkasan penelitian terdahulu;