peluang bagi pelanggannya untuk memilih layanan yang paling pas bagi dirinya. Ada tiga pilihan yang ditawarkan, yaitu Halo Bebas Roaming, Halo Bebas 140 SMS, dan Halo
Bebas Abonemen.
Kemudian untuk pelanggan Simpati, Telkomsel telah meluncurkan Simpati Hoki dan Kartu As. Simpati Hoki selain memberikan program berhadiah jalan-jalan ke luar
negeri, juga memberikan bonus pulsa Rp 10.000. Adapun Kartu As, perdana Simpati yang memberikan nomor dan kartu secara cuma-cuma karena harga paket perdana
dengan isi pulsanya sama, yaitu Rp 25.000.Dengan berbagai produk barunya itu, tidak berlebihan jika Telkomsel sampai saat ini masih tetap dapat memimpin pasar selular
Indonesia.
1.1.2. Gambaran Umum Telkomsel Regional Semarang
Saluran distribusi Telkomsel Regional Jateng dan DIY untuk penjualan dilakukan melalui dealer, distributor ataupun outlet yang tersebar merata sampai ke pinggiran kota.
Sedangkan untuk pelaksanaan program layanan pada pelanggan dilakukan melalui graPARI di Semarang, Solo, Yogyakarta dan Purwokerto. Selain itu Telkomsel juga
bekerja sama dengan dealer, yakni mendirikan geraiHALO sebagai representasi penjualan dan pelayanan Telkomsel pada tingkat Kota atau Kabupaten.
Berdasarkan data yang diperoleh dari manager graPARI Telkomsel Area Semarang, jumlah pelanggan di Jateng dan DIY sampai dengan bulan Juli 2007 mencapai
4.360.625 pelanggan .
Sebanyak 39,24 atau 1.711.109 pelanggan merupakan pelanggan yang harus dilayani oleh graPARI Semarang meliputi wilayah kerja
Semarang kota,
Kabupaten Semarang, ungaran, Salatiga, Demak, Kendal, Kudus, Pati, Jepara, Blora, dan Rembang.
Sebanyak 94.59 atau 1.618.538 pelanggan yang ada di Wilayah graPARI Semarang merupakan pelanggan produk pra-bayar kartu Simpati sebanyak 1.213.903
pelanggan dan Kartu As sebanyak 404.635 pelanggan. Melihat volume pelanggan pra-bayar yang sangat dominan, pihak Telkomsel
selain terus meningkatkan pelanggan pasca-bayar juga harus memperhatikan inovasi produk-produk baru yang lebih inovatif pada kartu pra bayar dan pasca bayar, sehingga
sesuai dengan harapan pelanggan. Dengan kinerja inovasi produk-produk baru yang lebih inovatif sesuai dengan harapan pelanggan, diharapkan pelanggan Telkomsel dapat lebih
loyal sehingga akan terjadi peningkatan penjualan produk Telkomsel. Dari penomena bisnis telekomunikasi selular di atas dapat kita lihat adanya
pengaruh yang cukup besar terhadap penguasaan pangsa pasar apabila inovasi dan fitur- fitur dari produk telekomunikasi selular selalu dapat diperbaharui sesuai dengan trend
masyarakat saat itu.
1.2.Perumusan Masalah
Sebagai salah satu perusahaan operator selular yang telah beroperasi 12 tahun di Indonesia, seharusnya semua sumber daya pembentuk keunggulan bersaing perusahaan
sudah teridentifikasi untuk kemudian dimaksimalkan memenangkan persaingan. Tetapi yang terjadi adalah pangsa pasar Telkomsel Regional Jateng DIY turun 4 dari 52
pada akhir tahun 2004 menjadi 48 pada Juli tahun 2007. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlangsung lebih lama sehingga diperlukan identifikasi ulang segenap sumber
daya yang dapat membentuk keunggulan bersaing, terutama berkaitan dengan inovasi produk baru.
Penelitian yang dilakukan oleh David H. Henard dan David M. Szymanski, mengenai produk baru dengan Why Some New Products are more successful Than Others Journal
of Marketing Research, Agustus 2001, memperkuat hubungan kausal secara berurutan
antara kesuksesan produk baru dengan karakteristik produk, karakteristik strategi perusahaan, dan karakteristik pengembangan produk.
Dalam penelitian ini karakteristik strategi tidak disebutkan dan diganti dengan strategi kompetensi perusahaan, karena disesuaikan dengan tujuan dari penelitian.Juga
dalam penelitian ini karakteristik pengembangan produk tidak disebutkan dalam penelitian karena yang melakukan pengembangan produk adalah Telkomsel, bukan
outlet. Untuk tujuan penelitian ini karakteristik pengembangan produk diganti dengan Brand Name
dari produk. Hal ini penting untuk melihat perilaku konsumen membeli barang dan jasa, karena nama besar perusahaan atau manfaat atau fungsi dari produk
tersebut. Oleh karena itu perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh hubungan kinerja karakteristik produk, strategi kompetensi pasar, dan brand
name dengan tingkat kesuksesan produk baru dan bagaimana pengaruh hubungan tingkat
kesuksesan produk baru dalam meningkatkan kinerja outlet.
1.3.Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1.