Metode Tadabur Qurani Kemampuan Berpikir Kritis

Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 Melakukan prates kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2 Melakukan eksperimen dengan menerapkan metode pembelajaran tadabur qurani pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol menerapkan metode pembelajaran ceramah. 3 Mengadakan pascates pada kedua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Analisis Data dan Laporan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: 1 Mengolah data hasil prates dan pascates dengan melakukan pengujian statistik berupa perbedaan dua rerata antara prates dan pasca tes pada kelas eksperimen prates dan pasca pada kelas kontrol, prates kelas eksperimen dengan kelas kontrol, pascates kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan gaint antara keduanya untuk menguji hipotesis. 2 Menarik kesimpulan hasil penelitian. 3 Menyusun laporan mengenai penelitian yang telah dilakukan.

3.5. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007, p. 61. Variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode Tadabur Qurani

Secara etimologi kata tadabur berasal dari bahasa Arab „ dab bara’ artinya akhir atau belakang. Adapun makna kata tadabur ialah memikirkan, merenungkan, dan mempertimbangkan akibat baik buruknya Asyafah, 2011, hal. 21. Metode tadabur qurani, yaitu suatu “produk” tentang cara pembelajaran yang sistematis dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran melalui membacamendengar, pemahaman, perenungan ayat-ayat Al-quran secara mendalam sehingga mahasiswa Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu mampu menangkap nilai-nilai dibalik ayat-ayat Al-quran tersebut dan mengamalkannya Asyafah, 2010, hal. 118. Dengan metode tadabur qurani dalam pembelajaran Agama Islam maka pikiran dan hati menyatu dengan objek yang dipelajari, menyentuh emosi, suasana pembelajaran khusuk, dosenguru dan mahasiswapelajar merasakan terjadinya komunikasi Ilahiyah , dan peserta didik menangkap nilai-nilai iinternalisasi nilai dari materi yang sedang dipelajari. Adapun langkah-langkah metode tadabur qurani yang telah dikembangkan oleh Asyafah Asyafah, 2011, hal. 124, mulai dari yang sederhana sampai ke yang lebih kompleks dengan formula ST4, yakni: 1 simā’ahtilāwah mendengarkanmembacakan , 2 tafhīm memahamkan , 3 tażawwuq memancarkan ke dalam hati , 4 ta ṣ diq membenarkan dengan hati , dan 5 tajawwub kesediaan atau merespons untuk menaati baik secara lisan maupun tindakan Asyafah, 2011, hal. 124 .

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan secara seksama Nurhadi dkk, 2004, hal. 56. Menurut Sapriya dan Winataputra berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang mengemukakan penilaian dengan menerapkan norma dan standar yang benar Sapriya dan Winataputra, 2004, hal. 196. Sedangkan Sanjaya Sanjaya, 2009, hal. 84 mengartikan bahwa: “Berpikir kritis adalah keterampilan yang menggunakan proses berpikir dasar untuk menganalisis argumen, memunculkan wawasan dan interpretasi ke dalam pola penalaran yang logis, memahami asumsi dan bisa yang mendasari setiap posisi, memberikan model persen tasi yang ringkas dan meyakinkan.” Santrock mengemukakan bahwa berpikir kritis melibatkan cara berpikir instropektif dan produktif serta mengevaluasi kejadian Santrock, 2007, hal. 195. Begitu juga menurut, berpendapat bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan Eni, K. dkk., 2013, hal. 10. Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Pada dasarnya berpikir kritis menyentuh seluruh dimensi kehidupan manusia, tak terkecuali pada pengalaman sehari-hari di kehidupan kita. Seperti yang dikatakan Molan bahwa berpikir kritis itu tidak hanya terjadi dalam dunia ilmiah, melainkan juga dalam pengalaman kehidupan sehari-hari Molan, 2012, hal. 11. Lebih lanjut lagi Molan mengatakan bahwa dalam dialog, diskusi, debat, atau menulis, kita selalu menyampaikan argumen untuk mendukung pendapat kita. Maka kita mendukung argumen kita dengan data, fakta, dan penalaran-penalaran untuk mendukung klaim yang menjadi kesimpulan argumentasi kita.

3.6. Skenario Pembelajaran