Uji Validitas Uji Coba Instrumen

Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Langkah-langkah pengembangan instrumen penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu: a memperhatikan definisi operasional tentang kemampuan berpikir kritis, b Membuat kisi-kisi kemampuan berpikir kritis, c Menyusun 90 pernyataan skala sikap berdasarkan kisi-kisi untuk diujicobakan, kemudian dilakukan uji validitas instrumen secara keseluruhan, baik validitas isi maupun validitas konstruk, d Meminta penilaian kepada pembimbing dan pakar yang berkompeten dalam bidang instrumen dan berpikir kritis, serta memilki komitmen keagamaan yang kuat untuk menguji validitas isi, yaitu: Mif Baihaqi, M.Si. Pakar I, Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. Pakar II, Dr. Edi Suresman, M.Pd. Pakar III, Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd. Pembimbing I, Dr. Aceng Kosasih, M.Ag. Pembimbing II, e Menganalisis butir-butir pernyataan tes hasil penilaian dari pakar untuk memilih butir-butir pernyataan yang sudah memadai yang dapat diperbaiki dan yang tidak dapat dipergunakan. Setelah mendapatkan penilaian instrumen dari pakar tersebut, pernyataan yang layak diujicobakan menjadi 54 item . a. Mengujicobakan instrumen tersebut pada siswa di luar sampel penelitian. b. Menganalisis sacara statistik pernyataan hasil ujicoba tersebut untuk dilihat validitas konstruk dan reabilitasnya. c. Setelah dilakukan validitas konstruk serta realibilitas didapatkan 34 item yang layak. d. Menata kembali semua pertanyaan yang sudah lolos seleksi pada tahap di atas menjadi skala sikap. e. Memperbaiki butir pernyataan yang masih perlu penghalusan dan menyusun kembali set pernyataan untuk dijadikan instrumen final.

3.9. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian dalam penelitian terlebih dahulu diuji pada lingkungan terbatas, di kelas yang bukan sebagai objek penelitian. Kemudian instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya.

1. Uji Validitas

Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dalam suatu penelitian, serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen secara konten maka dilakukan judgement oleh pakarahli. Sedangkan untuk menguji validitas instrumen secara konstruk maka dilakukan uji coba instrumen. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Arikunto menjelaskan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instr umen” Arikunto S. , 2002, hal. 144. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2007, p. 173. Hasil tes siswa kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson . Bila harga korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang . Adapun rumus Product Moment yang digunakan adalah sebagai berikut: = � − {� 2 − 2 }{ � 2 − 2 } Arikunto, 2002:145 Keterangan: = Koefisen korelasi yang dicari = Hasil skor X dan Y untuk setiap responden = Skor item tes = Skor responden 2 = Kuadrat skor item tes 2 = Kuadrat responden N = Jumlah responden Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Setelah diperoleh nilai selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai dengan taraf signifikansi 5. Jika didapatkan nilai hitung , maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebelumnya jika nilai ≤ , maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid Arikunto, 2002:146. Uji coba angket kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini terdiri dari 54 butir. Berdasarkan hasil validitas butir soal tes, terdapat 16 butir soal yang tidak valid sehingga soal tes kemampuan analitis yang digunakan adalah sebanyak 38 butir soal. Tabel hasil uji validitas tes kemampuan berpikir kritis pada saat uji coba angket terdapat pada tabel 3.4 terlampir di lampiran 5 yang diolah dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 21. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 54 soal yang diujicobakan terdapat 16 soal yang tidak valid sehingga butir soal tersebut dihilangkan. Soal yang memiliki kategori valid selanjutnya digunakan sebagai instrumen dalam penelitian untuk mengukur kemampuan analitis.

2. Uji Reliabilitas