Pembuatan stok kultur bakteri Pembuatan inokulum bakteri Pembuatan pengenceran ekstrak Uji Aktivitas Antibakteri

3.10.4 Pembuatan Suspensi standar Mc.Farland

Suspensi standar yang menunjukkan konsentrasi kekeruhan suspensi bakteri sama dengan 10 8 CFUml. Komposisi: Larutan asam sulfat 1 9,5 ml Larutan barium klorida 1,175 bv 0,5 ml Cara pembuatan: Kedua larutan dicampurkan dalam tabung reaksi steril, dikocok sampai homogen dan ditutup. Apabila kekeruhan hasil suspensi bakteri sama dengan kekeruhan suspensi standar berarti konsentrasi bakteri 10 8 CFUml

3.10.5 Pembuatan Media Agar Miring

10 ml media agar yang telah dimasak dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditutup dan di bungkus lalu disterilkan di dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 C Kemudian tabung yang berisi agar diletakkan pada kemiringan 30-45 C. Diperhatikan bahwa agar tidak menyentuh tutup tabung. Agar dibiarkan menjadi dingin dan keras Lay, 1994.

3.11 Pembuatan stok kultur bakteri

Masing- masing sebanyak satu ose dari biakan murni bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 digoreskan dengan metode sinambung pada permukaan Nutrien Agar miring, ditutup mulut tabung reaksi dengan kapas. Diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 o C.

3.12 Pembuatan inokulum bakteri

Bakteri hasil inkubasi dengan menggunakan jarum ose steril lalu disuspensikan kedalam tabung yang berisi 10 ml larutan NaCl 0,9 steril, kemudian Universitas Sumatera Utara dihomogenkan dengan vorteks hingga diperoleh kekeruhan suspensi bakteri yang sama dengan kekeruhan standart Mc. Farland, ini berarti konsentrasi suspensi bakteri adalah 10 8 CFUml. Setelah itu dilakukan pengenceran dengan memipet 0,1 ml biakan bakteri 10 8 CFUml, dimasukkan kedalam tabung steril yang berisi larutan NaCl 0,9 sebanyak 9,9 ml dan dikocok homogen, maka diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10 6 CFUml.

3.13 Pembuatan pengenceran ekstrak

Sebanyak 5 gram ekstrak kental ditimbang seksama dengan neraca analitik, dilarutkan dalam 5 ml etanol 96 dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml. Tambahkan etanol 96 hingga garis tanda dan diperoleh konsentrasi ekstrak 500 mgml. Selanjutnya larutan tersebut diencerkan kembali dengan etanol 96 hingga didapat ekstrak dengan konsentrasi 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70 mgml, 60 mgml, 50 mgml, 40 mgml, 30 mgml, 28 mgml, 26 mgml, 24 mgml, 22 mgml, 20 mgml, 18 mgml, 16 mgml, 14 mgml, 12 mgml, 10 mgml dan 5 mgml.

3.14. Uji Aktivitas Antibakteri

Sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri konsentrasi 10 6 CFUml dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian ditambahkan 15 ml media MHA cair 45-50 C, lalu dihomogenkan dan didiamkan hingga media memadat. Selanjutnya di atas permukaan media diletakkan kertas cakram dengan menggunakan pinset. Sebanyak 0,1 ml larutan ekstrak konsentrasi 500 mgml sampai 5 mgml masing-masing diteteskan pada kertas cakram. Sebagai kontrol diteteskan 0,1 ml larutan etanol 96. Ditutup cawan petri dan dibungkus. Didiamkan selama 10-15 menit kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Setelah itu diukur diameter hambat pertumbuhan Universitas Sumatera Utara bakteri pada daerah bening di sekitar kertas cakram dengan menggunakan jangka sorong. Bagan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun pacar air dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 50. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun pacar air dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 51, dan gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun pacar air dapat dilihat pada lampiran 6-8 halaman 52-55. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian biologi-LIPI, identitas sampel tumbuhan adalah Impatiens balsamina L., suku Balsaminaceae. Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap daun segar yaitu berwarna hijau, bentuk memanjang, berurat jelas dengan tepi yang bergerigi pada bagian tepinya, panjang 10-18 cm dan lebar 2-4 cm. Berdaun tipis, berbau langu, tidak berasa dan cepat layu, panjang tangkai daun berkisar 6-15 cm, bulat dan berwarna hijau kemerahan. Pemeriksaan pada simplisia daun pacar air yaitu daun menggulung, berwana hijau kecoklatan, tidak berbau dan tidak berasa. Hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap daun segar menunjukkan adanya epidermis atas, rambut penutup, palisade, berkas pembuluh, jaringan bunga karang, kristal kalsium oksalat bentuk sapu, kolenkim, stomata dan epidermis bawah. Pemeriksaan serbuk simplisia menunjukkan adanya stomata tipe anomositik, rambut penutup, kalsium oksalat bentuk sapu, dan berkas pembuluh xilem berbentuk spiral. Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia daun pacar air dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Serbuk Simplisia NO Parameter Hasil Penelitian terdahulu 1 Kadar air 7,32 7,99 2 Kadar abu total 2,52 1,67 3 Kadar abu yang tidak larut asam 0,22 0,29 4 Kadar sari yang larut dalam air 24,35 17,62 5 Kadar sari yang larut dalam etanol 13,41 10,02 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis DAN Pseudomonas aeruginosa.

0 7 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.)TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 6 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 1 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichi

0 5 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichia Coli Multiresis

0 3 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichia Coli Multiresisten Serta Bioautografinya.

0 4 9