2.1.3 Nama Daerah
Nama daerah dari tumbuhan pacar air adalah lahine Nias, paruinai Jawa atau pacar banyu, kimbong Jakarta, bunga taho Sulawesi, inai anyar Maluku,
pacar foya Nusa tenggara Hariana, 2008.
2.1.4 Kandungan Kimia
Pada bunga diantaranya antosianin dan kamperol, pada biji mengandung saponin dan fixel oil dan pada akarnya mengandung sianidin dan monoglikosida
Dalimartha, 2003, serta bagian daunnya mengandung flavonoida, saponin, steroida dan glikosida Adfa, 2007.
2.1.5 Khasiat Tumbuhan
Biji digunakan untuk mengatasi terlambat haid, sulit melahirkan, rasa tersumbat ditenggorokan, bengkak akibat terbentur dan tumor perut. Bunga
digunakan untuk mengatasi terlambat haid, dan bengkak karena gumpalan bekuan darah. Daun digunakan untuk mengatasi radang kulit bernanah, bisul dan radang
pinggir kuku cantengan. Akar digunakan untuk mengatasi rematik, leher kaku dan sakit pinggang Dalimartha, 2003.
2.2 Kandungan Senyawa Kimia
Senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan Impatiens balsamina L. adalah Flavonoida, Saponin, Steroida dan Glikosida Adfa, 2001.
2.2.1 Flavonoida
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang tersebar luas pada tumbuhan hijau dan mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun
dalam konfigurasi C
6
-C
3
-C
6
Yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga Markham, 1988.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Struktur Flavonoida
Umumnya senyawa flavonoida dalam tumbuhan terikat dengan gula disebut sebagai glikosida dan aglikon flavonoida yang berbeda-beda mungkin saja terdapat
pada satu tumbuhan dalam beberapa bentuk kombinasi glikosida. Oleh karena itu dalam menganalisis flavonoida biasanya lebih baik memeriksa aglikon yang telah
dihidrolisis dibandingkan dalam bentuk glukosida dengan kerumitan strukturnya. Flavonoida berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri dan inflamasi Harbone,
1987.
2.2.2 Saponin
Senyawa golongan ini banyak terdapat pada tumbuhan tinggi. Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloidal dengan air yang
apabila dikocok menimbulkan buih yang stabil. Sapponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk, menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap
selaput lender Gunawan Mulyani, 1995 Saponin merupakan senyawa aktif permukaan, bersifat seperti sabun dan
dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis, sel darah. Pembentukan busa yang mantap sewaktu mengekstraksi tumbuhan atau pada
waktu memekatkan ekstrak tumbuhan merupakan bukti terpercaya akan adanya saponin Harbone, 1987.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Steroida
Steroid adalah triterpenoid yang kerangka dasarnya system cincin siklopentana perhidrofenantren. Uji yang biasa digunakan adalah reaksi Lieberman
Bourchard yang dengan kebanyakan triterpen dan steroid memberikan warna hijau biru Harbone, 1987.
Gambar 2. Sruktur Steroida
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C
30
asiklik, yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang rumit, kebanyakan berupa alcohol,
aldehid atau asam karboksilat. Berupa senyawa warna. Berbentuk Kristal. Sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif optic Harbone, 1987.
2.2.4 Glikosida