2.4.1 Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan dan perkembangan bakteri dipengaruhi oleh: 1.
Zat makanan nutrisi Sumber zat makanan bagi bakteri diperoleh dari senyawa karbon, nitrogen,
sulfur, fosfor, unsur logam natrium, kalsium, magnesium, mangan, besi, tembaga dan kobalt, vitamin dan air untuk fungsi-fungsi metabolik dan
pertumbuhannya. 2.
Keasaman dan kebasaan pH Kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum pertumbuhan antara 6,5-7,5,
namun beberapa spesies dapat tumbuh dalam keadaan sangat asam atau sangat alkali.
3. Temperatur
Proses pertumbuhan bakteri tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia yang dipengaruhi oleh temperatur. Berdasarkan ini maka bakteri dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Bakteri psikofil, yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur 0- 30
o
C, temperatur optimum adalah 10-20
o
C. b.
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur 5- 60
o
C, temperatur optimum adalah 25-40
o
C. c.
Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur 50- 100
o
C, temperatur optimum adalah 55-65
o
C.
Universitas Sumatera Utara
4. Oksigen
Beberapa spesies bakteri dapat hidup dengan adanya oksigen dan sebaliknya spesies lain akan mati. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri dapat
dikelompokkan sebagai berikut: a.
Aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
b. Anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa oksigen.
c. Anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan oksigen
ataupun tanpa oksigen. d.
Mikroaerofilik yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik dengan adanya sedikit oksigen.
5. Tekanan osmosa
Medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri adalah medium isotonis terhadap isi sel bakteri.
6. Kelembaban
Secara umum bakteri tumbuh dan berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang lembab. Kebutuhan akan air tergantung dari jenis bakterinya
Pelczar, 1986.
2.4.2 Media Pertumbuhan Bakteri
Pembiakan bakteri dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi bakteri. Zat hara diperlukan
untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan hidrogen. Dalam bahan
Universitas Sumatera Utara
dasar media dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino dan vitamin. Media biakan dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Bedasarkan asalnya, media dibagi atas: a.
Media sintetik yaitu media yang kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. Contoh: glukosa, kalium fosfat, magnesium fosfat.
b. Media non-sintetik yaitu media yang kandungan dan isinya tidak diketahui
secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di alam. Contohnya: ekstrak daging, pepton Lay, 1994.
2. Berdasarkan kegunaannya, dapat dibedakan menjadi: a.
Media selektif Media selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu
bahan yang dapat menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan perkembang biakan mikroorganisme
tertentu yang ingin diisolasi. b.
Media diferensial Media ini digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari berbagai
jenis dalam suatu lempengan agar. c.
Media diperkaya Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh
dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat dalam jumlah sedikit
3. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas : a.
Media padat solid b.
Media cair
Universitas Sumatera Utara
c. Media semi padat
Media padat diperoleh dengan menambahkan agar. Agar berasal dari ganggang merah. Agar digunakan sebagai bahan pemadat karena tidak
diuraikan oleh mikroorganisme dan membeku pada suhu diatas 45 C.
Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media 1,5-2 .
2.4.3 Fase Pertumbuhan Bakteri