Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Profil C merupakan baja profil berbentuk kanal, bertepi bulat canai, yang digunakan untuk penggunaan umum dengan ukuran tinggi badan mulai
dari 30 mm sampai dengan 400 mm. Profil ini merupakan batang kerangka tipe tarik sejajar yang digunakan untuk mendukung lantai dan atap. Biasanya
profil ini digunakan sebagai gording untuk menopang atap bangunan. Pembebanan pada bidang yang tidak melalui pusat geser akan
mengakibatkan batang terpuntir torsi jika tidak ditahan oleh pengekang luar. Tegangan puntir akibat torsi terdiri dari tegangan lentur dan geser. Tegangan
ini harus digabungkan dengan tegangan lentur dan geser yang bukan disebabkan oleh torsi.
Fenomena torsi sering dijumpai antara lain pada balok spandrel, pada balok-balok yang memiliki balok-balok anak dengan bentang yang tidak sama
panjang dan kasus-kasus lainnya. Penampang yang paling efisien untuk memikul torsi adalah penampang bulat berongga tertutup. Irisan datar pada
penampang bulat tersebut akan tetap datar sebelum dan setelah bekerjanya torsi.
Pada penampang lainnya tidak bulat, irisan datar tidak akan tetap datar selama bekerjanya torsi dan hal ini disebut gejala warping Vlasov,
1961. Sedangkan warping adalah perubahan bentuk flens pada profil selama bekerjanya torsi. Warping merupakan salah satu akibat dari torsi yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Warping dapa tertutup, namun
sangat diperluka
1.2. Perumusan M
Pada memperhatika
dikarenakan a mempengaruhi
torsi ini juga diketahui. Dal
terjadi terhada melalui pusat t
Univer
dapat diabaikan pada penampang yang solid da mun pada tampang tipis terbuka, perhitunga
rlukan.
Masalah
perencanaan gording, para perencana kan faktor torsi pada struktur yang didesainnya
n asumsi beban sehingga torsi yang ditimbul uhi jenis profil baja yang digunakan. Namun,
uga harus diperhitungkan sehingga tegangan alam tugas akhir ini akan dibahas mengena
adap gording tersebut sebagai akibat pembe at titik berat profil.
Gambar 1.1. Ilustrasi Perencanaan Gordi
versitas Sumatera Utara
d dan tampang tipis ungan akibat warping
seringkali kurang nnya. Hal ini mungkin
bulkan tidak terlalu un, sebenarnya efek
n yang terjadi dapat ngenai efek torsi yang
bebanan yang tidak
rding C
Universitas Sumatera Utara
Pada pe gording q se
pusat titik bera
Gamba
Momen akibat
Univer
q
1 8 q L
da perencanaan dimensi gording, berat atap serta berat beban hidup P biasanya diproyeks
k berat profil.
mbar 1.2. Proyeksi Gaya q Bekerja pada Titik B
bat berat atap dan berat sendiri gording q :
Gambar 1.3. Momen Akibat Gaya Terbagi R
α
versitas Sumatera Utara
q L ²
p dan berat sendiri eksikan bekerja pada
k Berat Profil
i Rata q
Universitas Sumatera Utara
Dan akibat beb
Gamba
Momen akibat
Sehingga mom Mx Total = 1
My Total = 1
Univer
P
14 P L
L
beban hidup P :
mbar 1.4. Proyeksi Gaya P Bekerja pada Titik B
bat beban hidup P :
Gambar 1.5. Momen Akibat Gaya Terpusa
omen total yang terjadi : 18 q cos α L
2
+ 14 P cos α L 18 q sin α L
2
+ 14 P sin α L
α
versitas Sumatera Utara
L
k Berat Profil
pusat P
Universitas Sumatera Utara
Namun sedangkan di l
pada flens pro
Gambar 1.6. P
Jika be beban q sin α,
sumbu y dapat shear centre pr
Univer
un hal itu jika beban ditinjau bekerja pada pus di lapangan gording menumpu beban atap q da
profil, seperti digambarkan sebagai berikut :
1.6. Proyeksi Akibat Gaya q dan Gaya P yang be
beban q dan beban P diproyeksikan demikian n α, P sin α untuk arah sumbu x dan q cos α, P
pat menimbulkan momen torsi akibat adanya ja e profil.
α
α
versitas Sumatera Utara
pusat titik berat profil, dan beban hidup P
bekerja pada Flens
kian maka akibat dari α, P cos α untuk arah
a jarak ke pusat geser
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
M
T fl
Dengan mengetahui tegangan, maka tingkat keefektifan profil yang digunakan akan semakin baik. Berikut adalah gambar tegangan yang
disebabkan oleh warping :
Gambar 1.7. Gambar Tegangan Akibat Warping
Dan akibat tegangan warping yang timbul dapat menyebabkan flens pada profil menjadi bengkok seperti gambar berikut :
Gambar 1.8 Flens profil yang bengkok akibat warping
1.3. Tujuan