Umum Balok Terlent STUDI PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

BAB II STUDI PUSTAKA

II.1. Umum

Dalam merencanakan suatu struktur, tegangan puntir torsi warping merupakan salah satu tegangan yang berpengaruh. Meskipun pengaruhnya bersifat sekunder, namun tidak bisa diabaikan jika bergabung dengan jenis pengaruh lainnya. Teori torsi awalnya dikembangkan oleh Coulomb 1787 untuk tampang bulat. Torsi murni hanya terjadi pada batang bulat. Bila batang bulat padat dipuntir, tegangan geser di suatu titik pada penampang transversal akan bervariasi sesuai jaraknya dari pusat batang. Jadi, selama terpuntir, penampang lintang yang semula datar tetap rata dan hanya berputar terhadap sumbu batang. Navier 1785 menggunakan teori torsi Coulomb untuk tampang persegi, tetapi asumsi ini kontradiksi dengan kenyataan sebenarnya. Kemudian teori torsi ini diperbaiki oleh St. Venant. Tahun 1853, insinyur Prancis yang bernama Adhemar Jean Barre de Saint Venant mengemukakan pada French Academy of Sciences tentang teori torsi klasik. Menurut teori ini, apabila batang yang tidak berpenampang lingkaran dipuntir, maka penampang melintang yang semula datar menjadi berlekuk. Percobaan sederhana terhadap batang segi empat yang terlihat pada gambar 2.1. menunjukkan bahwa penampang balok tidak tetap pada bidang pada saat memuntir dan perlekukan yang paling besar terjadi pada tengah batang, yakni pada titik yang paling dekat dengan sumbu batang. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. P

II.2. Balok Terlent

Suatu balok kemudian terjadi lent pada gambar 2.2. maka Potongan yang semula Univer 2.1. Percobaan batang segi-empat dan segi-tiga ya entur ok pada umumnya akan mentransfer beban enturan. Misalnya, balok dibebani dengan P se aka balok akan melentur dengan jari-jari R y ula rata, setelah melentur akan tetap rata. Gambar 2.2. Balok terlentur versitas Sumatera Utara yang dipuntir ban vertikal sehingga seperti yang terlihat yang tidak konstan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bagian atas dari garis netral akan tertekan dan bagian bawah dari garis netral tertarik, sehingga bagian atas garis netral terjadi perpendekan dan di bawah garis netral terjadi perpanjangan. Akibat dari lenturan yang terjadi pada balok akan menimbulkan tegangan normal dan tegangan geser pada balok. Pada balok terlentur, selain tegangannya, juga lendutannya dibatasi oleh lendutan ijin lendutan maximum yang diijinkan, sehingga untuk mendimensi balok terlentur, harus ditinjau : I. σ max = ≤ σ ijin II. f max ≤ f ijin f = lendutan vertikal III. ≤ + = 0,58 σ max Umumnya : Balok yang panjang, lendutannya yang menentukan. Balok dengan panjang medium, tegangan lenturnya yang menentukan. Balok yang pendek, biasanya tegangan gesernya yang menentukan.

II.3. Teori Umum Lentur