Bahan Baku Bahan Penolong

produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang akan ditetapkan menurut suatu persetujuan. Sistem pengupahan pada UD. Ponimin disesuaikan dengan lamanya pekerja bekerja di usaha tersebut. Makin lama seorang pekerja tersebut bekerja diperusahaan itu makin besar pula gaji yang diterima oleh pekerja tersebut. Pemberian upah tersebut merupakan wujud penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk menjamin dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Pemberian upah pada setiap pekerja dilakukan dengan sistem harian. Gaji diterima setiap seminggu sekali dimana pengambilan gaji itu setiap hari Sabtu selesai melakukan proses produksi. Pekerja dapat menerima langsung gajinya dari Pimpinan Perusahaan Pemilik Usaha. Selain dari itu, pihak UD. Ponimin juga memiliki tunjangan yang diberikan kepada karyawanya guna memberikan motivasi dalam kerja yakni tunjangan hari raya THR.

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan untuk melancarkan kegiatan proses produksi tahu pada UD. Ponimin dapat dibagi atas dua, yaitu bahan baku dan bahan penolong.

2.4.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan Universitas Sumatera Utara lainnya. Jadi bahan baku ini dapat juga disebut bahan utama. Adapun bahan baku yang digunakan oleh UD. Ponimin adalah kacang kedelai.

2.4.1.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk dan keberadaannya tidak mengurangi nilai produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang dipergunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: 1. Cuka air asam Air cuka merupakan resep dari pembuatan tahu, kualitas tahu, dan rasa tahu itu sendiri. 2. Air Air digunakan pada setiap kegiatan kerja mulai dari bahan baku sampai berbentuk seperti produk tahu. Adapun standar kualitas tahu itu dikatakan bagus, yaitu sebagai berikut: 1. Tingkat Kepadatan 2. Adanya Bau Asam 3. Penampilan 4. Cita Rasa Tahu 2.4.2. Uraian Proses Produksi Uraian tahap proses produksi yang dilakukan ada UD. Ponimin adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Perendaman Kacang Kedelai Bahan baku berupa kacang kedelai dibeli dari UD. Alam Semesta. Kacang kedelai direndam pada ember besar, dimana perendamannya dimulai pada pukul 05.00 WIB sebelum proses produksi penggilingan dilakukan. 2. Penggilingan Kacang Kedelai Untuk mendapatkan sari kedelai, kedelai yang lunak hasil rendaman harus dihancurkan terlebih dahulu melalui proses penggilingan. Kedelai digiling dengan menggunakan mesin penggiling dan air digunakan sebagai bahan penolong dalam proses penggilingan ini. 3. Perebusan Bubur Kedelai Perebusan bubur kedelai dilakukan dengan bantuan uap panas. Uap panas dihasilkan dari proses pembakaran yang diperoleh dari proses pendidihan sebanyak dua kali. Pada saat terbentuk busa di permukaan bubur kedelai pendidihan pertama, air bersih dingin disiramkan secukupnya secara merata diseluruh permukaan. Dengan tindakan seperti itu busa tersebut tidak akan meluap. Pada saat timbul busa lagi, pendidihan kedua akan dilakukan. Setelah ini perebusan bubur kedelai dianggap selesai. 4. Penyaringan Bubur kedelai Bubur kedelai yang direbus tadi siap untuk disaring. Kegiatan yang dilakukan pada proses ini bubur kedelai yang ada dalam bak perebusan diambil dengan bantuan ember kemudian bubur kedelainya dimasukkan kedalam saringan dimana saringannya berbentuk seperti saringan gantungan yang bahan utama Universitas Sumatera Utara dari saringan tersebut adalah kain. Bubur kedelai disaring langsung berikut dengan kondisi panas. Penyaringan dilakukan dengan mengayak bubur kedelai tersebut dan hasilnya ditampung oleh bak penampungan yang nantinya akan menjadi tahu setelah dimasukkan kedalam proses pencetakan. 5. Pencampuran Bahan Tambahan Bahan tambahan resep yang direncanakan akan dicampur, segera dituangkan sedikit demi sedikit kedalam bubur kedelai sambil diaduk secara merata. 6. Pencetakan Tahu Adapun proses yang akan dilakukan pada proses pencetakan ini adalah sebagai berikut: a. Cetakan disiapkan b. Kain saring diletakkan diatas cetakan secara merata sehingga permukaan cetakan tertutup oleh kain saring c. Bubur tahu yang selesai dicampur dengan bahan tambahan tadi dalam keadaan panas dituangkan hingga cetakan yang dibuat tadi penuh. d. Setelah penuh, sisa kain saring ditutupkan kembali kepermukaan bubur tahu dalam cetakan e. Cetakan ditutup dengan menggunakan papan yang ukurannya telah disesuaikan dengan cetakan, kemudian di atasnya ditimpa dengan menggunakan batu tujuannya agar sebagian dari cairan tahu keluar dan tahu yang dihasilkan cukup keras. Universitas Sumatera Utara f. Dibiarkan bubur tahu berada dalam cetakan selama 10-15 menit atau sampai cukup keras dan tidak hancur jika diangkat. g. Selanjutnya batu yang dijadikan sebagai alat bantu untuk menekan permukaan bubur kedelai tadi diangkat, kemudian kain saring dibuka. Tahu segera dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang biasanya dibuat. Hasil potongan tahu tersebut dimasukkan kedalam jerigen yang berisi air dingin. Tahu siap dipasarkan ke pasar. Flow Process Chart proses pembuatan tahu di UD. Ponimin dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Flow Process Chart Proses Pembuatan Tahu Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Mesin dan Peralatan