Mesin Produksi Peralatan Mesin dan Peralatan

2.4.3. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan merupakan alat-alat yang digunakan untuk membantu lancarnya kegiatan produksi. Mesin dan peralatan digunakan dari awal proses produksi sampai nanti dapat terbentuk suatu produk yang dapat dipasarkan ke pasar.

2.4.3.1. Mesin Produksi

Adapun mesin yang digunakan untuk mengubah bubur kedelai menjadi tahu pada UD. Ponimin dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Mesin yang Digunakan dalam Proses Produksi Tahu No Nama Mesin Fungsi Jumlah unit 1 Diesel Untuk menggiling kedelai hasil rendaman 1 2 Blower Menghasilkan angin yang gunanya untuk menghembus api sebagai bahan bakar pemanas steam yang akan menghasilkan uap pada proses perebusan 2 3 Genset Sebagai sumber tenaga listrik ketika listrik PLN padam 1

2.4.3.2. Peralatan

Adapun peralatan yang digunakan untuk mengubah bubur kedelai menjadi tahu pada UD. Ponimin dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Peralatan yang Digunakan dalam Proses Produksi Tahu No Nama Peralatan Fungsi Jumlah unit 1 Rantang Mengukur takaran kacang kedelai yang direndam 2 2 Ember Untuk Merendam kacang kedelai 5 3 Kuali Besar Untuk merebus kacang kedelai yang sudah 2 4 Tong Bak Penampungan Menampung hasil penyaringan bubur kedelai 2 5 Kain Saring dan Kayu Sebagai penyaringan bubur kedelai yang sudah direbus 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Lanjutan No Nama Peralatan Fungsi Jumlah unit 6 Jerigen Untuk menempatkan tahu yang siap untuk 30 7 Pisau Untuk memotong hasil tahu dalam pencetakan 3 8 Lempengan Penggaris dalam ukuran pemotongan tahu 3 9 Batu Alat penahan cetakan tahu 18 10 Steam Untuk menghasilkan uap pada proses perebusan 1 11 Pengaduk kayu Mengaduk hasil rebusan bubur kedelai untuk di 2 12 Sapu Mengeringkan air yang tergenam pada lantai produksi 1 13 Kuali Kecil Membawak hasil ayakan bubur kedelai ke pencetakan 4 14 Sepatu Bot Untuk melindungi operator dari kecelakaan kerja tergelincir di lantai produksi 11 Universitas Sumatera Utara BAB 3 LANDASAN TEORI

3.1. Lingkungan Termal

Manusia Tujuan dari rancangan lingkungan kerja yang ergonomis adalah untuk menciptakan kondisi sekitar yang nyaman, dapat diterima dan mendukung kinerja atau kesehatan pekerja. Lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja seperti suhu, kelembaban udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, gerakan mekanis, bau-bauan, warna dan lain-lain. Tekanan panas merupakan perpaduan dari suhu dan kelembaban udara, kecepatan aliran udara, suhu radiasi dengan panas yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh Ken C. Parsons, 2007, dapat dilihat pada Gambar 3.1. berikut: Gambar 3.1. Pertukaran Panas Tubuh Ke Lingkungan 20 Universitas Sumatera Utara