41 listrik air ketel. Apabila daya hantar listrik ini tinggi, hal ini berarti tingkat
kebocoran kondensor tinggi. Semua peralatan yang ada dalam saluran gas buang perlu dibersihkan secara
periodik, yaitu pemanas lanjut, pemanas ulang, economizer, dan pemanas udara. Bagian-bagian
PLTU lain
yang rawan
kerusakan dan
perlu perhatianpengecekan periodik adalah bagian-bagian yang bergesek satu sama
lain, seperti bantalan dan roda gigi ; bagian-bagian yang mempertemukan dua zat yang suhunya berbeda, misalnya kondensor dan penukar panas ; kotak-kotak
saluran listrik dan sakelar-sakelar. Karena sebagian besar dari pekerjaan pemeliharaan tersebut di atas
memerlukan penghentian operasi unit yang bersangkutan apabila dilaksanakan, maka pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan sekaligus sewaktu unit menjalani
overhaul yang dilakukan secara periodik yakni sekali dalam 10.000 jam operasi untuk waktu kira-kira 3 minggu. Dibandingkan dengan ketel uap, turbin uap
tidak banyak memerlukan pemeliharaan asal saja kualitas uap terjaga dengan baik. Oleh karena itu, pemeriksaan turbin uap dapat dilakukan dalam setiap
20.000 jam operasi.
2.9 Penyimpanan Bahan Bakar
Karena banyaknya bahan bakar yang ditimbun di PLTU, maka perlu perhatian khusus mengenai pengelolaan penimbunan bahan bakar agar tidak
terjadi kebakaran. Seharusnya di sekeliling tangki BBM dibangun bak pengaman yang berupa dinding tembok. Volume bak pengaman ini harus sama dengan
volume tangki sehingga kalau terjadi kebocoran besar, BBM ini tidak mengalir ke mana-mana karena semuanya tertampung oleh bak pengaman tersebut.
Pada penimbunan batubara, harus dilakukan pembalikan serta penyiraman batubara agar tidak terjadi penyalaan sendiri.
Pada penimbunan bahan bakar minyak BBM , harus dicegah terjadinya kebocoran yang dapat mengalirkan BBM tersebut ke bagian instalasi yang
bersuhu tinggi sehingga dapat terjadi kebakaran.
Universitas Sumatera Utara
42 Pada penggunaan gas sebagai bahan bakar, pendeteksian kebocoran bah.an
bakar gas BBG lebih sulit dibandingkan dengan kebocoran bahan bakar minyak BBM . Oleh karena itu, penggunaan gas, alat-alat pendeteksian
kebocoran harus dapat diandalkan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Pengawasan kebocoran gas hidrogen yang digunakan sebagai bahan
pendingin generator serupa dengan pengawasan kebocoran BBG, mengingat gas hidrogen juga mudah terbakar.
Karena resiko terjadinya kebakaran pada PLTU besar, maka harus ada instalasi pemadam kebakaran yang memadai dan personil perlu dilatih secara
periodik untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran.
2.10 Water Treatment
Water Treatment atau proses penjernihan air merujuk ke sejumlah proses
yang dijalankan untuk membuat air layak untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan
penggunaan lainnya. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air
menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Dalam proses penjernihan air, digunakan bahan-bahan kimia seperti HCl, NaOH, Resin, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
43
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Tentang PLN
PLN memiliki sejarah panjang dalam industri ketenagalistrikan di Indonesia. Sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di tanah air, PLN berusaha
untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh komponen masyarakat Indonesia.
Industri energi ketenagalistrikan memegang peranan penting dalam struktur perekonomian di Indonesia. Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
berawal pada abaad 19, saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk
keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang,setelah Belanda menyerah
kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, selanjutnya sejak pengalihan tersebut, pada 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 dua
perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara PLN sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara PGN sebagai
pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara PLN ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Universitas Sumatera Utara