bangsa Negro yang dilahirkan sedemikan rupa tidak mempunyai predisposisi untuk kejahatan, tetapi suatu predistinansi, dan tidak ada pengaruh lingkungan
yang dapat merubah bentuk rupa. Sifat sejak lahir ini juga dikenal dari adanya stigma-stigma lahir, jadi terdapat suatu Negro yang dapat dikenal, demikian juga
halnya dengan penjahat. Selama beberapa waktu Lambroso dengan penganut-penganutnya
menyatakn bahwa penjahat adalah seorang penderita penyakit epilepsi. Winkler dalam pernyataannya lebih berhati-hati dari pada Lmbroso dan tidak menyebutkan
adanya type penjahat, tetapi menyatakan bahwa dengan tidak insyaf hakim memilih orang-orang yang dahinya sempit dan tulang rahangnya lebar,
dikategorikan sebagai penjahat. Bahwa ajaran Lambroso pada umumnya tidak dapat hasil yang baik,
baik teorinya mengenai penjahat sejak lahir maupun type penjahat tidak dipertahankan
B. Mazhab Perancis atau Mazhab Lingkungan
Ketika Lambroso dengan penganutnya memajukan ajarannya tetang kejahatan yang bercorak antropologi pada tahun 70-an dari abad ke-19, sejak
permulaan dunia kedokteran, Perancis sudah menentangnya.Tokoh yang terkemuka ialah A.Lacassagne 1843-1924 sesudah menolak hypotesa atavisme,
ia merumuskan ajarannya mazhab lingkungan sebagai berikut: “Yang penting adalah keadaan sosial sekelilingnya kita. Keadaan sekeliling kita adalah suatu
pembenihan untuk kejahatan.
Universitas Sumatera Utara
C. Mazhab Bio-Sosiologi
Bila ditekankan pada perkataan : “tiap-tiap”, maka suatu kejahatan tertentu adalah hasil dari dua unsur tadi dan rumus tersebut berlaku untuk semua
perbuatan manusia, jahat ataupun baik. Pada dasarnya manusia itu tidak ada yang sama, dalam hal apa saja. Sebelum memulai mengupas bagaimana pengertian
rumus tersebut untuk ilmu kriminologi, maka perlu diterangkan lebih dahulu unsur individu itu pada saat sesuatu perbuatan dilakukan yaitu :
a. Keadaaan lingkungan individu dari lahir sampai saat dia melakukan
perbuatan b.
Bakat yang terdapat dalam individu. Sebagai contoh : dua orang yang betul-betul hidup dalam keadaan yang
sama, dan mempunyai kesempatan yang lain untuk melakukan kejahatan, dan dua-duanya sama sekali tidak terhalang menurut rasa budi pekertinya.
Pada saat harus berbuat sesuatu yang satu berani bertindak, sedangkan yang lain takut dan tidak bertindak. Jadi apakah dapat dikatakan bahwa
keberanian adalah sutu unsur kejahatan dan ketakutan adalah suatu unsur kebaikan,.
Dan sebaliknya yang satu demikian cerdiknya, dapat mengetahui kemungkinan yang terjadi lalu tidak berbuat; dan satu bodoh lalu berniat. Apakah
juga dapat dikatakan bahwa kecerdikan adalah unsur kebaikan dan kebodohan adalah unsur kejahatan? Kedua hal ini sering terjadi ditengah tengah masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa semua sifat dapat mendorong manusia untuk berbuat jahat ataupun mencegahnya.
Tentu saja seperti laki-laki lebih berbakat untuk berbuat jahat daripada seorang perempuan, sepertiorang yang kuat dan berani lebih berbakat untuk
melakukan kejahatan dengan kekerasan daripada orang yang lemah dan penakut. Walaupun akhirnya pada tiap-tiap bakat dapat dicarikan macam kejahatan yang
sesuai. Seorang atlit lebih sesuai untuk memukul orang, seorang yang pandai bicara lebih berbakat untuk menipu. Namun semua aktivitas yang memerlukan
kekuatan badan, kemahiran berbicara, keberanian, kecepatan bergerak, ketangkasan, dan sebagainya tidaklah dapat dikatakan suatu pekerjaan yang jahat.
D. Mazhab Spiritualis