24
Kualitas kerja disebut juga dengan kinerja, yang mempunyai makna yang luas, tidak hanya sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja
berlangsung. Wibowo 2007:7 menyatakan kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang diraih dari pekerjaan tersebut, tentang apa yang
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Menurut Mangkunegara 2000:67 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung yang diberikan. Dalam mencapai kinerja yang baik seharusnya dilakukan pula
perumusan untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya perumusan tujuan perusahaan akan tercipta
harmonisasi antara pekerjaan dan pekerja di bidang pekerjaan itu sendiri yang pada akhirnya akan memunculkan performa kinerja yang baik dari karyawan
dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
2.1.3.2 Manfaat Penilaian Kualitas Kerja
Armstrong 2012:250 menyatakan bahwa kontribusi atau hasil penilaian merupakan sesuatu yang bersifat bermanfaat bagi perancanaan kebijakan-
kebijakan organisasi. Kebijakan organisasi dapat menyangkut aspek individual dan aspek organisasional. Secara terperinci manfaat penilaian kualitas kerja bagi
organisasi adalah: 1.
Penyesuaian kompensasi. 2.
Perbaikan kinerja. 3.
Kebutuhan latihan dan pengembangan.
25
4. Pengambilan keputusan dalam penempatan promosi, motivasi,
pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja. 5.
Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kerja
Kualitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti tingkat
pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja,
teknologi, sarana produksi, manajemen, dan prestasi.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kerja karyawan
Sutrisno, 2011:102-104, yaitu :
a. Pelatihan
b. Mental dan kemampuan fisik karyawan
c. Hubungan antara atasan dan bawahan
d. Disiplin kerja
e. Pemberian imbalan
f. Jaminan sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja dapat disimpulkan menjadi 2 dua golongan, yaitu:
1. Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, tempramen,
keadaanfisik individu, kelelahan, dan motivasi
26
2. Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,
penerangan, waktu istirahat, lama kerja upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan keluarga.
2.1.3.4 Indikator Kualitas Kerja
Sutrisno 2011:104-105 menjelaskan bahwa untuk mengukur kualitas kerja diperlukan suatu indikator sebagai berikut:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas, kemampuan seseorang karyawan sangat bergantung pada keterampilsn yang
dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. 2.
Meningkatkan hasil yang dicapai Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan
salah satu yang dapat dirasakan dengan baik oleh yang mengerjakan maupun yang meningkmati hasil pekerjaan tersebut.
3. Semangat kerja
Merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasik yang dicapai dalam satu hari
kemudian dibadingkan dengan hari sebelumnya. 4.
Efektifitas Tingkat sejauh mana suatu organisasi memenuhi tujuan-tujuannya
tanpa pemborosan yang dikeluarkan kepada pekerja. 5.
Efisiensi
27
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
2.1.3.5 Hubungan Sistem Rekrutmen dan Imbalan terhadap Kualitas Kerja