Pengertian dan Pengukuran Overweight dan Obesitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Pengukuran Overweight dan Obesitas

Berat badan lebih overweight dan obesitas menggambarkan keabnormalan atau kelebihan akumulasi jaringan adiposa dibanding orang normal yang berdampak pada kesehatan WHO, 2015; CDC, 2012. Walaupun sering dihubungkan dengan peningkatan berat badan total, hal tersebut tidak berlaku pada orang yang memililiki massa otot yang tinggi Flier, 2010. Mengukur jaringan adiposa secara langsung sangat sulit. Berat badan terdistribusi pada seluruh jaringan sehingga penting untuk menentukan apakah kelebihan berat badan tersebut berasal dari jaringan adiposa atau bukan Flier, 2010. Walaupun tidak mengukur langsung jaringan adiposa, indeks massa tubuh IMT menjadi metode yang sering digunakan WHO, 2015. IMT secara signifikan berbanding lurus dengan massa lemak relatif Klein dan Romijn, 2003. Cara lain yang bisa digunakan termasuk skinfold thickness lipat kulit, densitometry berat dalam air, CT atau MRI dan electrical impedance. Flier, 2010 Indeks massa tubuh IMT sering digunakan untuk mengklasifikasikan obesitas pada orang dewasa. IMT dinilai dengan membandingkan berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. IMT ≥ 25 kgm 2 diklasifikasikan sebagai overweight dan ≥ 30 kgm 2 sebagai obesitas WHO, 2015. Berbeda pada anak-anak, status berat badan ditentukan dengan menggunakan kurva persentil lampiran II dan III IMT terhadap usia dan jenis kelamin. Jika IMT berada di antara kurva persentil 85 dan 95 maka dikategorikan overweight sedangkan jika IMT di atas kurva persentil 95 maka dikategorikan obesitas. Hal ini disebabkan distribusi berat badan total anak-anak dipengaruhi usia dan jenis kelamin CDC, 2012. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Klasifikasi Overweight dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut WHO Klasifikasi IMT kg m 2 Berat Badan Kurang Normal Overweight Pre-Obesitas Obesitas Tingkat I Obesitas Tingkat II Obesitas Tingkat III 18,5 18,5-24,9 25 25,0-29,9 30,0-34,9 35,0-39,9 40 Sumber : WHO 2000 dalam IPD, 2013 Tabel 2.2 Klasifikasi Overweight dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik Klasifikasi IMT kg m 2 Berat Badan Kurang Normal Overweight Berisiko Obesitas Tingkat I Obesitas Tingkat II 18,5 18,5-22,9 ≥23 23,0-24,9 25,0-29,9 ≥30,0 Sumber : WHO 2000 dalam IPD, 2013 Berdasarkan jenis kelamin, distribusi akumulasi jaringan adiposa memiliki dua tipe. Tipe android seperti buah apel yang umumnya pada laki-laki adalah tipe distribusi jaringan adiposa yang dominan di daerah abdomen sedangkan tipe gynoid seperti buah pir yang umumnya pada perempuan adalah tipe distribusi jaringan adiposa yang lebih dominan pada daerah panggul. Kelebihan di daerah abdomen diukur dengan rasio lingkar pinggang terhadap lingkar panggul waist- hip ratio. Wanita dengan waist-hip ratio di atas 0,8 dan pria dengan waist-hip ratio di atas 1 memiliki risiko komorbiditas yang tinggi dibanding dengan IMT Universitas Sumatera Utara yang sama. Sehingga lokasi distribusi tersebut sangat menentukan morbiditas Flier, 2010. Obesitas tipe android berhubungan dengan erat profil metabolisme dan risiko kardiovaskular dibanding tipe gynoid Hellerstein dan Parks, 2007.

2.2. Faktor Risiko Overweight dan Obesitas