Komplikasi Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Overweight dan Obesitas pada Siswa SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Medan

Setiap individu sebenarnya memiliki kecenderungan untuk selalu memberikan kesan yang positif saat bersama dengan orang yang tidak dikenalnya, hal ini menjelaskan mengapa seseorang cenderung makan lebih sedikit ketika makan berama orang yang baru atau belum begitu dikenalnya. Penelitian pada anak usia 2-6 tahun menunjukan bahwa jika terdapat 9 orang dalam kelompok meningatkan jumlah makanan yang dimakan dibanding 3 orang Lumeng dan Hillman, 2007. Penelitian oleh Horne, et al. dalam Salvy dan Bowker 2014 menemukan bahwa individu yang overweightobesitas memang cenderung memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah, namun ketika bersama dengan teman- temannya yang bukan overweightobesitas justru menunjukkan peningkatan aktivitas fisik. Keputusan pemilihan makanan dan jajanan termasuk jajanan fast food dapat dipengaruhi oleh orang lain, dalam hal ini adalah teman bermain atau peer group. Bipasha dan Goon 2013 menemukan bahwa alasan mahasiswa dalam memilih makanan fast food sekitar 13 dipengaruhi oleh kelompok. Di Semarang, para remaja putri sudah bisa menentukan sendiri makanan jajanan seperti apa yang akan dia makan. Hal ini berarti tingkat ketergantungan remaja putri terhadap peer group nya sangat rendah. Keputusan pemilihan makanan cepat saji pun atas keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain. Hal ini di dasarkan atas penelitian yang dilakukan oleh Imtihani dan Noer 2013 pada remaja putri di Semarang.

2.8. Komplikasi

Obesitas pada saat remaja berkaitan dengan peningkatan risiko insiden obesitas berat saat dewasa. Penelitian yang dilakukan oleh Natalie, et al. 2010 mengobservasi dari tahun 1996-2009 menemukan bahwa individu yang obesitas saat remaja memiliki insiden obesitas derajat berat sebesar 37,1 pada laki-laki dan 51,3 pada perempuan. Obesitas pada remaja juga berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Baker, Olsen, dan Sørensen 2010 menemukan adanya hubungan IMT yang tinggi pada remaja dengan adanya risiko penyakit jantung koroner saat dewasa. Universitas Sumatera Utara Walaupun gejalanya tampak pada saat dewasa, proses awal terjadinya arterosklerosis dimulai saat remaja dan bersifat progresif Daniels, 2009. Głowińska 2004 menemukan bahwa pada remaja yang obesitas memiliki kadar E-selectin yang tinggi dibanding yang tidak. Beberapa grup selectin, termasuk E- selectin berperan pada tahap awal arterosklerosis. Selain itu E-selectin ditemukan pada plak yang mengandung lemak Galkina dan Ley, 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Stabouli, et al. 2011 juga menemukan bahwa obesitas pada saat anak-anak dan remaja berperan dalam onset awal arterosklerosis arteri karotis. Hal ini dibuktikan dengan temuan pada anak-anak dan remaja obesitas memiliki penebalan lapisan intima daripada yang bukan obesitas. Profil lipid yang tinggi dapat ditemukan pada remaja yang mengalami obesitas. Sebagaimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Mexitalia, et al. 2009 pada siswa SMP di Semarang bahwa rerata profil lipid berada di atas normal pada siswa yang pengukuran antropometrinya tergolong obesitas. Di Amerika Serikat, terjadi peningkatan kejadian diabetes melitus tipe 2 dari 0,35 per 1000 remaja umur 10-19 tahun pada tahun 2001 menjadi 0,46 per 1000 pada tahun 2009 Dabelea, 2014. Kejadian diabetes melitus tipe 2 pada kalangan remaja selain dikaitkan dengan riwayat keluarga juga dikaitkan dengan obesitas Vasconcelos, 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Mexitalia 2009 pada siswa SMP kelas VII menunjukan prevalensi remaja obesitas yang mengalami gangguan glukosa darah 7,6 sedangkan pada remaja yang berat badan normal tidak ada mengalami gangguan. Pada dewasa, obesitas merupakan faktor risiko utama obstructive sleep apnea OSA sedangkan pada anak dan remaja obesitas bukan sebagai faktor risiko utama Kaswandani, 2010. Namun risiko OSA pada remaja di atas 12 tahun meningkat 3,5 kali setiap pertambahan satu standar deviasi IMT Kohler, et al. 2009. Hal tersebut didukung dengan tingginya prevalensi hipertropi adenotonsilar pada remaja obesitas dan pengaruh endocrine mediated-somatic growth menyebabkan pembesaran dan peningkatan lemak di palatum dan lidah Narang dan Mathew, 2012 Universitas Sumatera Utara

2.9. Manajemen Berat Badan pada Overweight dan Obesitas