Dasar hukum Pelaksanaan Ekstensifikasi Tujuan Pelaksanaan Ekstensifikasi

kesadaran tersendiri dari wajib pajak tersebut dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Padahal para wajib pajak mengetahui akan pentingnya pajak bagi pembangunan dan perkembangan Negara. Oleh sebab itu bagaimana kinerja dan usaha keras dan kerja keras yang dilakukan selama ini oleh fiskus dalam memburu wajib pajak yang belum terdaftar segera mempunyai kesadaran dan tanggung jawab akan pentingnya pajak bagi kelangsungan perekonomian Indonesia. Sampai saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah nerusaha mengevaluasi tentang pelaksanaan ekstensifikasi ini melalui peraturan terbarunya dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 60PJ.G2009 sebagai petunjuk dan penegasan pelaksanaan ekstensifikasi yang berisi tentang : 1. Pengertian Ekstensifikasi 2. Ruang lingkup pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak 3. Unit organisasi yang melakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak 4. Petugas pelaksanaan yang melaksanakan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak 5. Data yang digunakan untuk melakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak 6. Pencari data 7. Persiapan pelaksanaan kegiatan 8. Pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak 9. Pengawas

C. Dasar hukum Pelaksanaan Ekstensifikasi

Dasar hukum dari pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak adalah : 1. PER-175PJ.2006 tentang Tata Cara Pemutakhiran Data Objek Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha danatau memiliki tempat usaha di Pusat Perdagangan danatau Pertokoan, 2. PER-16PJ.2007 tentang pemberian NPWP Orang Pribadi yang berstatus sebagai Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham Pemilik dan Pegawai melalui pemberi kerja, dan 3. PER-116PJ.2007 tentang Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi melalui Pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan. Para pekerja pada khususnya mempunyai potensi untuk meningkatkan penerimaan pajak, karena itu para pekerja tersebut haruslah mempunyai NPWP.NPWP merupakan suatu saran dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri, atau identitas wajib pajak.Selain itu, NPWP juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.Karena itu NPWP merupakan pintu gerbang antara aparat pajak dengan wajib pajak. Dengan pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wajib pajak yang mempunyai NPWP yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan penerimaan pajak.Peningkatan dari penerimaan pajak tersebut tentu dapat meningkatkan penerimaan negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan bangsa ini.

D. Tujuan Pelaksanaan Ekstensifikasi

Adapun Pelaksanaan dari kegiatan ekstensifikasi ini bertujuan untuk memperluas serta meningkatkan jumlah wajib pajak khususnya yang berada di wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Sehingga diharapkan dengan bertambahnya jumlah wajib pajak yang terdaftar akan dapat meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan sekaligus dapat membantu meringankan beban Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara yang diperoleh dari pembagian hasil penerimaan setoran pajak penghasilan pasal 25 PPh pasal 25 yang dikenakan atas gaji dan penghasilan lainnya. Berdasarkan Data Statistik Wajib Pajak yang terdaftar untuk periode tahun 2011 – 2014 dalam kurun waktu empat tahun, senantiasa mengalami kenaikan. Adapun jumlah kenaikan Wajib Pajak yang dapat kita bandingkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel I : Data Statistik Pertambahan Jumlah Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Lubuk Pakam Periode Tahun 2011 - 2014 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 132.860 148.498 162.091 177.697 Jumlah 621146 Adapun jumlah data statistik Wajib Pajak diatas terdiri dari Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan. Berdasarkan data – data yang telah ada akan digunakan dalam menjaring para wajib pajak, diharapkan dengan pelaksanaan Ekstensifikasi dapat diketahui seberapa besar tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.

E. Ruang Lingkup Pelaksanaan Ekstensifikasi