besar tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
E. Ruang Lingkup Pelaksanaan Ekstensifikasi
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi pajak meliputi : 1.
Pemberian NPWP dan atau pengukuhan wajib pajak sebagai Pengusaha Kena Pajak termasuk pemberian NPWP secara jabatan terhadap wajib
pajak PPh Orang Pribadi yang bersama karyawan perusahaan orang pribadi yang bertempat tinggal lainnya di wilayah atau di lokasi
pemukiman atau perumahan, dan orang pribadi lainnya termasuk orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi di Indonesia
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, yang menerima atau memperoleh penghasilan melebihi batas penghasilan tidak kena pajak
PTKP 2.
Pemberian NPWP di lokasi usaha termasuk pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP terhadap Orang Pribadi pengusaha tertentu
yang mempunyai lokasi saha di sentra perdagangan atau perbelanjaan, pertokoan, perkantoran, Mall, Plaza, kawasan industri, atau sentra
ekonomi lainnya. 3.
Persiapan pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak dapat dilakukan dengan tujuan yang diharapkan, dengan ketentuan sebgai berikut :
4. KPP membuat daftar nominatif Wajib Pajak yang belum mempunyai
NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan data yang dimiliki.
5. KPP melaksanakan koordinasi dengan instansi diluar Direktorat Jenderal
Pajak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak. 6.
Pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak 7.
Sesuai dengan tujuan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak, prioritas utama kegiatan ekstensifikasi ditujukan untk menambah jumlah wajib pajak dan
atau pengusaha kena pajak.
F. Jenis – jenis Sanksi Administrasi :
Bagi setiap wajib pajak, jika tidak mematuhi peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh Perundang – undangan, maka akan diberikan
sanksi terhadap wajib pajak tersebut sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. Adapun sanksi hukum yang dikenakan terhadap
wajib pajak yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dapat berupa :
Sanksi Pidana Pasal 39 ayat 1 Setiap orang dengan sengaja :
a. Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau
tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
b. Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib
Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
c. Tidak menyampaikan surat pemberitahuan
d. Menyampaikan surat pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya
tidak benar atau tidak lengkap e.
Menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 39
f. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu
atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
g. Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut
Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6enam tahun dan denda
paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak yang tidak atau kurang bayar.
G. Proses Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak