Menulis Cerita Pendek

D. Menulis Cerita Pendek

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kamu diharapkan dapat menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah kamu alami.

Banyak sumber inspirasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menulis cerpen. Inspirasi itu dapat datang dari pengalaman atau peristiwa yang pernah dialami, pengalaman yang dialami oleh orang lain, situasi lingkungan sekitar tempat tinggal, atau khayalan yang ada dalam pikiran.

Bahan penulisan yang paling mudah untuk digali dan paling mudah untuk digunakan dalam menulis cerpen adalah pengalaman atau peristiwa yang pernah dialami. Persitiwa yang pernah dialami itu dapat kamu kembangkan dari buku harian yang kamu miliki. Dari peristiwa yang pernah kamu alami dan diperkaya dengan imajinasimu, kamu dapat menulis cerita pendek yang dapat dinikmati dengan enak oleh pembaca.

1. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Cerpen Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menulis cerpen adalah

unsur intrinsik cerpen seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menulis cerpen adalah sebagai berikut.

Kesehatan 45 Kesehatan 45

Tema-tema yang sering dipakai dalam penulisan cerpen, misalnya, masalah sosial, keagamaan, kemiskinan, kesenjangan, perjuangan, percintaan, dan lain-lain. Tema yang diminati bagi kalangan remaja adalah tema kasih sayang dan percintaan, selain tema-tema yang lain.

b. Penentuan Sudut Pandang Dalam menulis cerpen, kamu harus konsisten dalam menggunakan sudut pandang. Kalau kamu menggunakan sudut pandang sebagai orang pertama, dari awal sampai akhir cerita harus tetap menggunakan sudut pandang orang pertama dengan menggunakan sudut pandang aku atau saya dalam bercerita. Keajegan dalam menggunakan sudut pandang akan membantu pembaca dalam menikmati cerita yang kamu sampaikan.

c. Penciptaan karakter Pengungkapan karakter tokoh dalam cerita harus logis. Pengarang harus dapat menciptakan gambaran yang tepat untuk watak orang yang ditampilkan. Berawal dari penciptaan karakter tokoh inilah jalan cerita akan terbentuk.

d. Penentuan alur atau plot Biasanya karakter tokoh yang dibangun dalam cerita terdiri atas tokoh yang berkarakter baik dan berkarakter buruk. Di samping itu, akan diciptakan pula tokoh yang netral sebagai penengah ketika terjadi konflik antara tokoh yang berkarakter baik dan tokoh yang berkarakter buruk. Dari konflik yang terjadi inilah jalan cerita atau alur akan dibangun.

Alur harus diterapkan dengan tepat. Alur yang baik akan memberikan kesan mendalam bagi pembaca. Terdapat bermacam- macam alur dalam sebuah cerita, di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Alur sirkuler, yaitu cerita yang dimulai dari A dan kembali lagi ke

A.

2) Alur linier, yaitu alur yang dibangun searah, maju atau lurus.

3) Alur foref shadowing, yaitu alur yang dibangun dengan menceritakan masa datang, meloncat ke masa lalu, dan pada akhir cerita meloncat lagi ke masa datang.

46 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

4) Alur flash back, yaitu cerita yang sesungguhnya adalah cerita masa lalu, tetapi justru cerita itu dimulai dari hari ini.

e. Penulisan draf awal cerita Berdasarkan sudut pandang dan alur yang telah ditentukan serta karakter yang telah diciptakan, pengarang mulai menulis draf cerita.

f. Perevisian draf cerita Setelah keseluruhan cerita selesai kamu tulis, bacalah sekali lagi cerpenmu, kemudian perbaikilah bagian-bagian yang salah atau bagian- bagain yang tidak wajar sehingga cerpen yang kamu ciptakan benar- benar menjadi cerpen yang baik dan indah dinikmati

g. Penentuan Judul Judul dapat ditulis setelah keseluruhan cerita selesai ditulis. Judul dapat ditentukan dari bagian yang paling menarik dari cerita itu. Pemilihan judul harus menarik bagi pembaca sebab judul merupakan pintu gerbang yang dapat pula diibaratkan sebagai sebuah etalase. Dengan membaca judul, pembaca akan membayangkan isinya.

2. Menulis Cerpen tentang Peristiwa yang Pernah Dialami Banyak hal atau peristiwa yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam

menulis cerpen. Dengan melihat atau mengamati suatu inspirasi itu bisa saja datang. Misalnya, mengamati gambar suatu peristiwa tertentu akan muncul di benak atau pikiran tentang sesuatu yang dahsyat telah terjadi.