Menulis Naskah Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata

D. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: z menentukan peristiwa nyata yang akan ditulis menjadi naskah drama z menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata dengan memperhatikan

kaidah penulisan naskah drama.

Drama berkembang pesat melalui sinetron-sinetron yang ditayangkan di televisi. Sinetron singkatan dari sinema elektronik, yaitu film yang diputar di media elektronik. Proses pembuatan film salah satunya dimulai dengan penulisan skenario atau naskah. Penulis naskah skenario memiliki peran yang sangat

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

Kamu juga dapat menjadi penulis naskah drama dengan sering membaca naskah-naskah drama dan sering berlatih menulis naskah drama. Jika ditekuni, keterampilan menulis naskah drama dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. Tidak sedikit penulis skenario film yang sukses hidupnya. Tentu saja semua itu dijalani dengan ketekunan dan kerja keras. Dalam pembelajaran berikut ini, kamu akan mempelajari bagaimana menulis naskah drama.

1. Struktur Naskah Drama

Sebelum kamu menulis naskah drama, perlu dipahami terlebih dahulu struktur yang membangun naskah drama. Struktur naskah drama itu meliputi:

a. Plot/alur

Plot atau kerangka cerita, merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.

b. Penokohan dan perwatakan

Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokoh- tokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.

c. Dialog (percakapan)

Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari, bukan ragam bahasa tulis.

d. Seting (tempat, waktu, dan suasana)

Setting, disebut juga latar cerita merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita.

e. Tema (dasar cerita)

Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama.Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot, melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di antara keduanya.

Kebangkitan Nasional

Sadar atau tidak sadar, pengarang naskah drama pasti menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.

g. Petunjuk teknis/teks samping

Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau teks samping yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu dipentaskan. Petunjuk samping itu berguna untuk petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik, keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.

Perhatikan contoh kutipan naskah drama berikut ini!

BENTROKAN DALAM ASRAMA

Berceritalah Hadi dengan terus terang kepada Anas dan Pak Yoso, Apa yang telah diputuskan oleh Hadi dan Hasan Tadi.

Hadi : Maafkan, saya tadi terburu nafsu. Saya terlalu mudah percaya, terlalu mudah dihasut orang. Lantas mau membalas dendam, dan atas hasutan Hasan saya curi buku-buku Anasitu, supaya Anas tak dapat belajar untuk ulangan besok lusa...... ah, benci aku kepada diriku, terlalu rendah! Terlalu pengecut! Maafkan aku Anas, maafkan....

(Hadi tak bisa berkata lanjut. Tunduk. Hasan makin gelisah. Tak tentu lagi duduknya. Seakan-akan terbakar kursinya. Serab gugup, serba kaku gerak-geriknya. Pak Yoso melihat kepadanya dengan muka yang marah. Hanya Anas yang tenang. Tenang mendengarkan dan tenang pula menjawab)

Anas : Semua itu sungguh tak terduga-duga olehku. Sungguh tak mengira kamu berdua akan berbuat begitu rendah terhadap diriku. Tidak mengira, karena sepanjang perasaanku, tidak pernah aku berbuat jahat atau berniat busuk terhadap diri kamu berdua. Tapi, ya sudahlah.

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

(Hadi tunduk saja.) Hadi : (dengan lembut) Itulah Anas, maka untuk kesekian kalinya saya

minta maaf. Anas : Baiklah kita lupakan semua itu. (kepada Pak Yoso) Apa kata Bapak

terhadap perbuatan Hasan itu? (sambil mengambil kacamatanya yang pecah sebelah yang baru diletakkannya di atas meja)

(Melihat itu Hadi melepas jam tangannya) Hadi : O, ya Anas terimalah arlojiku ini. Juallah, supaya kamu bisa membeli

kaca baru untuk kaca matamu itu. Anas : Ah, tidak! Tidak usah! Hadi : Jangan menolak. Terimalah. Anas : Tidak usah Hadi. Saya tidak mau! Hadi : (mendesak) Bagaimana mungkin saya dapat melupakan peristiwa

yang menyesalkan hati saya itu kalau saya selalu teringat lagi kepada kaca mata yang pecah itu yang tidak pernah saya ganti. Karena itu Anas, terimalah sebagai penebus dosaku. (Anas geleng kepala, tidak mau.)

Pak Yoso: (ikut mendesak) Terimalah Anas. Biarlah ia jangan terlalu berat tertekan oleh rasa bersalah dan sesal.

(akhirnya Anas mau juga menerima) Anas : Baik, saya terima. Tapi tentu saja harga arloji ini tidak sebanding

dengan harga kaca sebelah untuk kaca mataku ini. Hadi : Tak mengapa. Dosaku tak tertebus dengan sepuluh arloji. Dan

kebaikan budimu tak terbeli dengan lebih dari itu. Pak Yoso: Ya, ya. Baiklah peristiwa ini kita lupakan mulai kini. Kau Hadi sudah

memperlihatkan sesal hatimu dan minta maaf. Dan Kau Anas, kau sudah sudi memaafkan bahkan mau melupakan segala kejadian yang sudah-sudah itu. Maka dengan begitu, segala-galanya sekarang sudah menjadi beres kembali. Bagus.

Sumber:Bentrokan dalam Asrama karya Achdiat Kartamihardja halaman 36-37, dengan pengubahan

Bagian yang dicetak miring dalam kutipan drama di atas disebut teks samping. Teks samping berfungsi menjelaskan segala sesuatu yang harus diperankan pelaku dalam penggambaran adegan dalam naskah drama.

Kebangkitan Nasional

Soal Jawablah soal-soal berikut ini berdasarkan kutipan drama di atas!

1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan drama di atas!

2. Jelaskan watak setiap tokoh!

3. Apakah tema kutipan naskah drama itu?

4. Sebuatkan pesan atau amanat yang terdapat dalam drama itu!

2. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama

Setelah kamu mempelajari unsur-unsur naskah drama di atas, tentu sekarang kamu dapat memperoleh gambaran yang makin jelas bagaimana menulis naskah drama itu. Langkah-langkah menulis naskah drama adalah sebagai berikut.

1. menentukan tema

2. menciptakan setting/latar

3. menciptakan tokoh

4. menciptakan dialog antartokoh

5. menciptakan teks samping

6. menulis serangkaian adegan dalam draft sehingga membentuk alur

7. menyunting draft awal, kemudian menulis naskah drama berdasarkan draft awal.