Industri Kreatif, Kekayaan Intelektual, dan Etika Bisnis

10 Industri Kreatif, Kekayaan Intelektual, dan Etika Bisnis

Ekonomi sebuah negara di abad 21 tak lagi bisa mengandalkan hanya dari sumber daya alam (natural resources based economy). Tingkat pertumbuhan ekonomi sebuah negara didukung langsung oleh kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan kreativitas bisnis (knowledge-based economy). Kemajuan teknologi menjadikan proses produksi massal dilakukan dengan indutrialisasi. Ilmu pengetahuan memberikan cara mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, dan kreativitas bisnis adalah kemampuan mencipta, mengemas, memasarkan dan meluaskan jaringan bisnis dari produk yang mempunyai potensi ekonomi menjadi ekonomi riil.

Proses industrialisasi di negara negara Eropa, Amerika dan Jepang mengalami kemajuan yang luar biasa karena kemajuan teknologi yang memproduksi hasil hasil temuan ilmu pengetahuan. Dari produk produk kebutuhan sehari hari, layanan transpotasi, temuan obat obatan, hingga produk elektronik dengan sentuhan hitech. Hari ini, kemajuan dengan pola yang sama telah dilakukan BRIC Countries (Brazil, Rusia India, China). Hal ini tercapai karena mereka menjalankan konsep ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Perlu disadari oleh semua pihak, bahwa dalam ekonomi yang semakin terbuka dan tingkat konsumerisme yang tinggi, kecenderungan pasar menghedaki berbagai model usaha yang semakin beragam dan inovatif. Kata bisnis tidak lagi ditujukan bagi usaha usaha besar dan mainstream saja, tetapi pasar justru mencari peluang munculnya karya karya produk barang dan jasa yang inovatif. Persaingan bebas akan selalu dimenangkan bagi yang memberikan produk terbaru dan layanan terbaik.

Bisa dilihat bagaimana seorang Mark Zuckerberg, anak muda terkaya didunia mencapai sukses dengan menciptakan facebook. Berikut Bill Gates pemilik Microsoft Corp dan Larry Page pendiri Google. Juga kekayaan dari King of Pop Michael Jacson dengan total aset itu senilai US Dollar 567,6 juta atau setara dengan Rp 7,378 triliun. Hari ini kita bisa menyaksikan adanya kapitalisme budaya global yang dilakukan oleh Industri Film Hollywood, yang melahirkan artis dan awak film terkaya didunia . Jaringan bisnis yang menggurita keseluruh pelosok dunia seperti makanan fast food Mc Donald, KFC, warung modern Seven Eleven, Minuman Pepsi Cola adalah contoh bentuk industri kreatif yang sukses.

Industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa) atau juga Ekonomi kreatif. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya

Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan

Departemen Perdagangan mengklasifikasikan bidang usaha yang termasuk industri kreatif meliputi : (1) Periklanan ; (2) Arsitektur ; (3) Pasar Barang Seni ; (4) Kerajinan ; (5) Desain; (6) Fesyen ; (7) Video, Film dan Fotografi , (8) Permainan Interaktif ; (9) Musik ; (10) Seni Pertunjukan ; (11) Penerbitan dan Percetakan ; (12) Layanan Komputer dan Piranti Lunak ; (13) Televisi dan Radio ; (14) Riset dan Pengembangan ; (15) Kuliner. Bisnis tersebut awalnya bukan kategori Industri, hanya dianggap cuma kesenangan, hobi dan seni. Namun hari ini mampu membuka lapangan kerja untuk banyak orang , dan menghasilkan keuntungan yang tinggi .

daya cipta

individu tersebut.

Kemajuan indutrsi kreatif bisa tercapai apabila tersedia komponen pendukung sebagai berikut :

1. Keberadaan Lembaga Pendidikan yang mendukung terciptanya manusia manusia kreatif dan inovatif. Dimulai dari kurikulum yang memberikan semangat mencipta dan menghasilkan temuan yang berdaya guna, hingga melahirkan manusia yang mempunyai jiwa entrepreneurship

2. Dukungan pemerintah berupa fasilitasi untuk pemberdayaan usaha ekonomi kreatif, dukungan promosi di level nasional dan internasional serta akses perijinan bisnis yang dimudahkan. Berbagai kerja kerja pendampingan untuk usaha kecil menengah juga sangat diperlukan untuk mengangkat pelaku ekonomi kelas menengah bawah.

3. Kemudahan pembiayaan dari lembaga lembaga keuangan dengan rate yang rendah serta fasilitas transaksi keuangan. Pendekatan bisnis yang lebih luwes dari lembaga keuangan terhadap perilaku usaha kreatif juga sangat diperlukan

4. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) yang dimulai dengan mudahnya kepengurusan serta penegakan hukumnya. Penghormatan atas karya intelektual manusia dengan berupaya tidak melakukan plagiarism dan pembajakan, dengan menggugah semangat etika bisnis dari sekedar menyiasati hukum saja.

Oleh karena itu perlu digagas lebih lanjut mengenai konsep dan aplikasi dari isu ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Berapa hal yang menjadi kata kunci sebagai topik kajian pengembangan adalah :

Pertama : Peningkatan daya kreasi dari sumber daya manusia yang ada . Proses tersebut perlu mendapatkan perhatian dari sisi edukasi. Baik pendidikan formal maupun non formal harus digalakkan dengan kurikulum yang menghasilkan kemampuan logika mencipta dan berkarya, bukan logika meniru dan menghafal yang sudah ada. Dari proses edukasi inilah akan mendorong peningkatan Indutri kreatif dalam berbagai bidang usaha.

Kedua : Karya kreatifitas yang dihasilkan perlu mendapatkan pengakuan secara hukum dan ekonomi. Melalui sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual terhadap merek dagang ; desain industri ; paten ; hak cipta ; desain tata letak sirkuit terpadu ; varietas tanaman dan; rahasia dagang, akan mendapatkan hak kepemilikan yang sah secara hukum, sehingga mempunyai nilai ekonomi yang bisa ditransaksikan. Selain itu juga akan mendapatkan perlindungan hukum pada setiap proses pengalihan hak dalam bisnis. Sehingga aman untuk dijualbelikan atau diperluas jaringannya

Ketiga : Kemajuan dan kesuksesan industri kreatif sangat dipengaruhi sikap menghargai karya orang lain. Banyaknya kasus plagiarisme dan pembajakan karya kreatifias akan menjadi penghambat besar. Hukum mungkin telah memberikan rambu rambu yang jelas, namun lebih dari itu jalannya bisnis harus didasarkan pada etika berdasarkan nilai moral. Sehingga berbagai kelicikan dan kecurangan bisa dieliminasi, jika para pelaku bisnis bisa menghormati kreatifitas dan inovasi yang ada. Oleh karena itu perlu ditanamkan cara berbisnis yang baik dan benar , tidak hanya patuh pada hukum tetapi juga menjunjung tinggi moral persaingan yang sehat.

Kata kunci : industri kreatif, kekayaan intelektual, etika bisnis, proses industrialisasi, BRIC, budaya global, industri budaya, entepreneurship.