dalam melakukan perjalanan ke tempat tujuan. Selain itu, belum adanya interkoneksi rute angkutan umum dalam kota antara terminal satu dengan yang lain membuat pergerakan
arus penumpang kurang optimal. Rute angkutan umum dalam kota yang ada di wilayah Kota Lahat cenderung konsentrik yaitu memusat atau mengumpul di pusat kota yaitu pasar
induk, tidak ada rute angkutan umum yang menghubung ketiga terminal tersebut secara langsung. Untuk calon penumpang yang akan menuju terminal harus berganti angkutan
paling sedikit dua kali, disamping itu banyak angkutan dalam kota yang mengumpul dalam kota akan membuat beban aktivitas transportasi semakin besar yang membuat pergerakan
angkutan kurang efektif dan efisien.
4.2.2.4 Keterkaitan dengan Sistem Fungsi Primer
Terminal merupakan tempat konsentrasi penumpang, maka terminal harus terletak pada lokasi yang potensial sebagai asal dan tujuan perjalanan. Jumlah penumpang
dari dan menuju suatu terminal sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan dan intensitas kegiatan yang ada sangat dipengaruhi oleh bangkitan dan tarikan jalanan yang ditimbulkan
Black, 1980. Lokasi yang potensial sebagai tempat asal dan tujuan perjalanan tersebut umumya berupa kawasan mixed use, atau tempat pemusatan berbagai kegiatan sekaligus.
Bila dikaitkan dengan sistem fungsi primer yang menjadi pusat aktivitas dalam tata ruang kota, keberadaan Terminal Batay Kota Lahat yang letaknya dipinggir kota
cukup jauh dari pusat aktivitas perdagangan, perkantoran yang ada di Kota Lahat. Untuk lebih jelas dilihat pada tabel IV.3 yang menunjukan jarak terminal dengan pusat kegiatan
yang ada di Kota Lahat.
TABEL IV.3 JARAK TERMINAL BATAY DENGAN SISTEM
FUNGSI PRIMER DI KOTA LAHAT No
Nama Fungsi Frimer
Jarak km
1 Terminal Batay
Pasar Induk 8
2 Terminal Batay
Pusat Pertokoan 8,5
3 Terminal Batay
Perkantoran 12
Sumber : Hasil Analisa 2005
4.2.3 Analisis Pemanfaatan Terminal dalam Potensi Sebagai Faktor Pengubah Pemanfaatan Lahan
Analisis pemanfaatan terminal dalam potensi sebagai faktor pengubah pemanfaatan lahan disini diperlukan guna melihat bagaimana persepsi para pengguna lahan
di sekitar kawasan Terminal Batay Kota Lahat terhadap keberadaan Terminal Batay Kota Lahat. Para pengguna lahan ini dibedakan menjadi 2 dua bagian yaitu pertama penguna
lahan hanya sebagai tempat tinggal atau rumah tangga dan kedua pengguna lahan yang digunakan untuk kegiatan usaha. Sementara untuk melihat lokasi tempat tinggaltempat
usaha responden dapat dilihat pada gambar 4.7. 4.2.3.1 Analisis Pemanfaatan Terminal Berdasar Persepsi Pengguna Lahan
Bidang Rumah Tangga
Berdasarkan persepsi pengguna lahan bidang rumah tangga di kawasan sekitar Terminal Batay Kota Lahat, dari 50 responden yang dipilih maka 72 memang sudah
bertempat tinggal sebelum adanya Terminal Batay sementara sisanya 28 bertempat tinggal setelah dibangunnya Terminal Batay. Sementara keberadaan Terminal Batay di
dalam pemilihan tempat tinggal yang menjawab ya sebanyak 32, tidak sebesar 60, dan tidak tahu sebesar 8. Demikian juga dengan pengaruh keberadaan terminal terhadap
perubahan harga dan jenis guna lahan, hampir seluruh responden atau sebesar 96 mengatakan berpengaruh dan hanya 4 yang mengatakan tidak berpengaruh. Rata-rata
responden menempati lahan atau rumah tinggal milik sendiri sebanyak 84 dan 16 menempati rumah sewakontrakan. Untuk lebih jelasnya dari uraian tersebut diatas dengan
jumlah sampel sebanyak 50 responden dapat dilihat pada gambar 4.8 dan tabel IV.4 berikut:
TABEL IV.4 HASIL KUESIONER PEMANFAATAN TERMINAL
BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA LAHAN RUMAH TANGGA
No Pertanyaan Kuesioner
Responden 1 a.
Bertempat tinggal sebelum ada Terminal Batay b.Bertempat tinggal setelah ada Terminal Batay
36 14
72 28
2 a. Benar keberadaan Terminal Batay mempengaruhi
pemilihan tempat tinggal b.Tidak benar keberadaan Terminal Batay
mempengaruhi pemilihan tempat tinggal c.
Tidak tahu keberadaan Terminal Batay mempengaruhi pemilihan tempat tinggal
16 30
4 32
60 8
3 a. Terminal Batay berpengaruh terhadap perubahan
harga dan jenis guna lahan b.Terminal Batay tidak berpengaruh terhadap
perubahan harga dan jenis guna lahan 48
2 96
4 4 a.
Tempat tinggal adalah milik sendiri b.Tempat tinggal merupakan sewakontrak
46 4
92 8
Sumber: Hasil Analisa, 2005
Dari Tabel IV.4 keberadaan Terminal Batay tidak terlalu berpengaruh terhadap pemilihan tempat tinggal, tetapi keberadaan Terminal Batay jelas berpengaruh terhadap
harga lahan, dan jenis guna lahan. Harga lahan di kawasan ini pada tahun 1990 sebesar ± Rp.5000m2 dan pada tahun 2000 meningkat menjadi ± Rp.15.000m2 atau terjadi
kenaikan dalam kurun waktu tersebut 10 tahun adalah 3 kali lipat. Sementara saat ini yaitu tahun 2005 harga tanah di kawasan tersebut berkisar antara Rp.45.000 sd Rp.50.000
per m2 atau hanya dalam kurun waktu 5 tahun telah terjadi peningkatan harga lebih dari 3 kali lipat.
Kecenderungan penggunaan lahan yang akan dilakukan di masa mendatang menurut persepsi pengguna lahan adalah menjadi lahan untuk usaha komersial industri,
jasa, perdagangan sebesar 38, lahan permukiman sebesar 30, dijual sebesar 14, tidak