lxiv mereka hanya dikenakan sekali tanda masuk meskipun rata-rata berkemah selama
tiga hari.
3.2.5 Pengelolaan Kawasan Wisata Alam Waduk Cacaban
Operasional dan pemeliharaan waduk sebagai sarana irigasi merupakan tugas dan tanggung jawab dari BPSDA Pemali Comal, yang garis komandonya
dibawah Dinas Pengairan Propinsi Jawa Tengah dan dilaksanakan oleh pelaksana lapangan yang bertanggungjawab kepada koordinator pelaksana dan satuan kerja
dibawah kendali BPSDA Pemali Comal. Pengelolaan waduk secara teknis dilakukan pengamatan selama 24 jam sehari dengan pola shif, Pada musim
penghujan pengamatan dilakukan lebih intensif dan secara periodik maupun insidentil memberikan laporan ke BPSDA tentang perkembangan debet air dan
langkah-langkah yang dilakukan berkait dengan operasional waduk. Apabila air sudah keluar dari
Out let atau Pengatur debet air keluar dari waduk, pengelolaanya dibawah kendali Dinas pekerjaan Umum bidang
pengairan yang bekerja sama dengan kelompok tani mengatur penggunaan air agar dapat efektif dan tepat guna, dimana prosedur pengeluaran debet air adalah atas
permintaan kebutuhan dari kelompok tani yang diteruskan dalam bentuk surat pengajuan pengeluaran air oleh Dinas Pekerjaan Umum bidang Pengairan.
Pengelolaan waduk Cacaban sebagai kawasan wisata alam dilaksanakan oleh UPT Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Perhubungan dan
Pariwisata Kabupaten Tegal. Sebagai unit pelaksana teknis, pengelola lebih fokus untuk melayani para wisatawan mulai dari loket penerimaan sampai dengan hal-hal
yang diperlukan selama dalam kawasan wisata. Untuk fungsi perencanaan dan
lxv pelaksanaan pengembangan masih di tangani oleh Dinas. Adapun struktur
organisasi pengelola yang terdapat di kawasan obyek wisata Waduk Cacaban:
Sumber: Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupeten Tegal, 2006
GAMBAR 3.5 STRUTUR ORGANISASI UPT PENGELOLA WISATA
WADUK CACABAN
Jumlah pengelolan saat ini ada 11 orang, dengan status kepegawaian 2 orang pegawai negari sipil dan 9 orang tenaga honorer, dan dari semua pengelola
tidak ada yang berlatar belakang pendidikan pariwisata sehingga profesionalismenya belum optimal.
WAKIL PENGELOLA
KAUR UMUM
BENDAHARA
DIVISI PEMASARAN DIVISI WISATA
DIVISI K3 DIVISI OPERASIONAL
KETUA PENGELOLA
lxvi
BAB IV ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN
WADUK CACABAN DALAM PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI KABUPATEN TEGAL
Studi kesesuaian pemanfaatan waduk Cacaban dalam pengembangan kawasan wisata alam di Kabupaten Tegal, dilakukan beberapa analisis yang
berkaitan antara yang satu dengan lainnya. Analisis tersebut adalah analisis kesesuaian fungsi waduk sebagai sarana irigasi dan sarana wisata serta analisis
pengembangan wisata alam di Kabupaten Tegal. Dalam melakukan analisis kesesuaian fungsi waduk dilakukan dengan
pendekatan Diskriptif kualitatif untuk menggambarkan kondisi yang ada pada saat ini dan kondisi yang seharusnya, disamping itu untuk fisualisasinya akan digunakan
teknik Overly untuk melihat kondisi eksisting penggunaan kawasan saat ini baik sebagai sarana irigasi maupun sarana wisata.
Berkaitan dengan analisis pengembangan wisata alam yang dilakukan dalam studi ini bersifat diskriptif kualitatif untuk mengetahui aktifitas wisatawan
dalam kaitannya pemanfaatan zonasi kawasan waduk Cacaban, menganalisis kebijakakan Pemerintah Daerah dalam mendukung pengembangan kawasan wisata
alam Waduk Cacaban dan peran serta masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berdomisili disekitar waduk.
4.1 Analisis Kesesuaian Fungsi Waduk
Pada analisis ini akan diuraikan mengenai kondisi fisik waduk Cacaban, fungsi waduk sebagai sarana irigasi, fungsi waduk sebagai sarana wisata dan zonasi
kawasan waduk Cacaban, sebagai berikut: