Pemanfaatan Waduk sebagai Sarana Wisata

xl tersier, saluran tersier membawa air dari petak terseir ke saluran kwarter dan saluran kwarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier ke sawah-sawah.

2.3 Pemanfaatan Waduk sebagai Sarana Wisata

Perairan waduk atau danau bersifat Common property dan open acccess serta nenpunyai pemanfaatan majemuk oleh karena itu justru sangat diperlukan pengelolaan maupun pengaturan yang baik dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup agar dalam pemanfaatannya tidak menimbulkan dampak yang negatif Fandeli, 2001. Apabila dalam pengelolaan tidak ditetapkan pengaturan yang memadai tidak tertutup kemungkinan justru dalam pemanfaatan waduk timbul saling tumpang tindih kepentingan yang pada akhirnya mengganggu fungsi utama waduk sebagai sarana irigasi. Wisata alam merupakan salah satu jenis wisata yang sangat mengandalkan keindahan alam dan untuk menambah keindahan waduk serta menjaga keberlanjutannya mutlak diperlukan sabuk hijau Green belt diseputar waduk. Berkaitan dengan ini, Maryono menyatakan bahwa Pohon vegetasi melingkar pada waduk dibedakan dalam tiga ring yaitu ring pertama ditumbuhi pohon-pohon besar yang biasanya ada di daerah yang bersangkutan, ring kedua pohon yang lebih kecil dan ring ketiga atau ring perbatasan dengan daerah luar waduk dengan kerapatan tanaman yang lebih jarang. Dan pembuatan talud melingkar sedapat mungkin dihindari karena bangunan ini akan mematikan ekosistem secara destruktif disamping pembangunan talud juga tidak efektif untuk menahan rembesan horisontal Maryono, 2005. xli Pariwisata merupakan fenomena kemasyarakatan, yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, kebudayaan dan sebagainya, sebagai proses kepergian sementara menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya dimana dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar Suwantoro, 1997 dan pemanfaatan waduk sebagai kawasan wisata alam harus memperhatikan fungsi utama waduk, khususnya bila dikaitkan dengan pembagian kawasan tidak boleh dilaksanakan pada kawasan bahaya, tetapi sebagian dimungkinkan pada kawasan suaka khususnya pada wisata hutan dan sebagian besar dilakukan pada kawasan bebas.

2.4 Prospek Pengembangan Wisata Alam