Metode Ekstraksi Penelitian Terdahulu

Nilai biner citra sisipannya : R G B Pixel 1 01001100 10111011 10111101 Masing-masing bit disisispkan dengan menggunakan algirtma LSB pada bit akhir citra cover . Maka dihasilkan citra stego LSB seperti berikut ini : R G B R G B R G B Pixel 1 00110000 00111000 00011110 01011000 01111001 00100101 00111001 01000001 00001010 Pixel 2 10000101 10001001 01001100 10111011 10111100 00110101 10000101 10001010 00011001 Pixel 3 00100000 00111101 00010111 01001111 01110101 00111000 00100001 00110111 00001011 Ada dua teknik yang dapat digunakan pada LSB, yaitu penyisipan secara sekuensial dan secara acak. Penyisipan sekuensial dilakukan berurutan sedangkan acak dilakukan dengan acak pada image dengan memasukan kata kunci stego key [2]. Perubahan pada LSB ini akan terlalu kecil untuk terdeteksi oleh mata manusia sehingga pesan dapat disembunyikan secara efektif [11].

2.12 Metode Ekstraksi

Least Significant Bit LSB Metode Ekstraksi LSB adalah metode pengambilah hasil dari data penyisipan dari setiap stego image. Dimisalkan bahwa pada byte 00011111 maka bit penyisipan LSB- nya adalah 1, maka untuk ekstraksi pesan image pada algoritma LSB adalah : R G B R G B R G B Pixel 1 00110000 00111000 00011110 01011000 01111001 00100101 00111001 01000001 00001010 Pixel 2 10000101 10001001 01001100 10111011 10111100 00110101 10000101 10001010 00011001 Pixel 3 00100000 00111101 00010111 01001111 01110101 00111000 00100001 00110111 00001011 Maka hasil pengambilan bit LSB terakhir unutk penyisipan image yaitu : R G B Pixel 1 01001100 10111011 10111101 Universitas Sumatera Utara

2.13 Parameter Pembanding

Parameter pembanding dalam penyusunan skripsi ini adalah Mean Square Error MSE dan Peak Signal to Noise Ratio PSNR. Parameter ini digunakan untuk membandingkan antara kedua metode pada hasil penyisipannya.

2.13.1 Mean Square Eror MSE

Mean Squared Error MSE digunakan untuk mengukur kinerja algoritma steganografi pada sebuah citra. Citra cover dibandingkan dengan citra sisipan dengan memeriksa selisih nilainya. Perhitungan nilai MSE dari citra berukuran M x N pixel, dilakukan sesuai dengan rumus pada persamaan 2.2 dibawah ini : MSE = 1 M ∗ N � , − � ′ , 2 … … … … … … … … … … … … … … … 2.2 N y=1 M x=1 Keterangan : M dan N : ukuran panjang dan lebar citra. fx,y : intensitas citra di titik x,y dari citra yang asli. f’x,y : intensitas citra di titik x,y dari citra hasil penyisipan. Semakin kecil nilai MSE, semakin bagus prosedur yang dilakukan. Artinya kualitas citra setelah dilakukan penyisipan pesan hampir sama dengan kualitas citra asalnya [16].

2.13.2 Peak Signal to Noise Ratio PSNR

Peak Signal to Noise Ratio PSNR merupakan nilai yang menunjukkan tingkat toleransi noise tertentu pada banyaknya noise suatu sinyal citra. Noise merupakan kerusakan sinyal pada bagian tertentu dalam sebuah citra sehingga mengurangi Universitas Sumatera Utara kualitas sinyal tersebut. Dengan kata lain PSNR merupakan suatu nilai yang menunjukkan kualitas sinyal citra [16]. Persamaan 2.3 merupakan rumus untuk menghitung PSNR. PSNR = 20 ∗ log 255 MSE … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 2.3 Keterangan : MSE adalah nilai Mean Squared Error

2.14 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan yaitu : 1. Muhammad Arif Romdhoni [12]. Kriptografi Visual pada Citra Biner dan Citra Berwarna serta Pengembangannya dengan Steganografi dan Fungsi XOR . “Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kriptografi visual pada citra biner menghasilkan citra share dan citra rekontruksi yang memiliki gangguan noise pada warna putih, maka semakin banyak citra yang disisipkan , kontras yang dihasilkan akan semakin besar.” 2. Hapsari Muthi Amira [3]. Studi Steganografi pada Image File. “Pada penelitian ini didapat beberapa kesimpulan yaitu LSB pada BMP ini sangat cocok untuk aplikasi yang terfokus pada ukuran informasiyang hendak disampaikan dan bukan keamanan pada informasi tersebut. LSB pada GIF ini merupakan alagoritma yang sangat efektif untuk digunakan ketika memasukkan pesan ke dalam gambar dengan metode grayscale. Pada Patchwork cara penggunaan yang disarankan yaitu untuk menyembunyikan pesan singkat ukuran kecil yang mengandung informasi yang sangat sensitive. Pada Spread Spectrum teknik ini dapat digunakan untuk kebanyakan aplikasi steganografi walaupun sangat penuh dengan rumusan matematika.” Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas tentang proses steganografi penyisipan dan ekstraksi dengan menggunakan sebuah algoritma. Algoritma yang gunakan dalam proses analisis ini adalah algoritma steganografi Least Significant Bit dan Exclusive Or serta mencantukan perhitungan secara manual pixel penyisipan pada ukuran citra cover 10x10 pixel serta citra sisipan 3x3 pixel.

3.1 Analisis Masalah

Untuk dapat mengurangi ancaman yang dapat terjadi dalam pertukaran informasi rahasia. Proses komunikasi data dapat dilakukan dengan cara melakukan penyisipan terhadap informasi yang akan dikirim sehingga pesan tersebut tidak terlihat. Analisis masalah pada penelitian ini secara umum ditunjukkan pada Gambar 3.1, yaitu diagram ishikawa fishbone. Sistem pengamanan pesan dengan penyisipkan pesan image .bmp, .jpg dalam file image .bmp, .jpg dengan algoritma Exclusive Or XOR dan Least Significant Bit LSB Machine Material Method Man Penyisipan dan Ekstraksi Pesan Least Significant Bit LSB Exclusive OR XOR File Image .bmp, .jpg File Image .bmp, .jpg Kebutuhan Pengamanan Pesan Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Universitas Sumatera Utara