dengan deret 6 bit dikarenakan penglihatan manusia lebih sensitif terhadap warna hijau.
5. Citra Warna 24 bit
Citra warna 24 bit diwakili dengan 24 bit pixel sehingga total 16.777.216 variasi warna. Variasi ini sudah lebih dari cukup untuk memvisualisasikan seluruh warna
yang dapat dilihat penglihatan manusia. Penglihatan manusia dipercaya hanya dapat membedakan hingga 10 juta warna saja. Setiap poin informasi pixel Red
Green Blue RGB disimpan ke dalam 1 byte data. 8 bit pertama menyimpan nilai biru, kemudian diikuti dengan nilai hijau pada 8 bit kedua dan pada 8 bit terakhir
merupakan warna merah.
2.7 Format File Citra
Format file citra standar yang digunakan saat ini terdiri dari beberapa jenis. Format- format ini digunakan dalam menyimpan citra dalam sebuah file. Setiap format
memiliki karakteristik masing-masing [9] :
1. Bitmap .bmp
Format .bmp adalah format penyimpanan standar tanpa kompresi yang umum dapat digunakan untuk menyimpan citra biner hingga citra warna. Format ini
terdiri dari beberapa jenis yang setiap jenisnya ditentukan dengan jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan sebuah nilai pixel.
2. Tagged Image Format .tif, .tiff
Format .tif merupakan format penyimpanan citra yang dapat digunakan untuk menyimpan citra bitmap hingga citra dengan warna palet terkompresi. Format ini
dapat digunakan untuk menyimpan citra yang tidak terkompresi dan juga citra terkompresi.
Universitas Sumatera Utara
3. Portable Network Graphics .png
Format .png adalah format penyimpanan citra terkompresi. Format ini dapat digunakan pada citra grayscale, citra dengan palet warna, dan juga citra fullcolor.
Format .png juga mampu menyimpan informasi hingga kanal alpha dengan penyimpanan sebesar 1 hingga 16 bit per kanal.
4. Joint Photographic Expert Group .jpg
Format .jpg adalah format yang sangat umum digunakan saat ini khususnya untuk transmisi citra. Format ini digunakan untuk menyimpan citra hasil kompresi
dengan metode JPEG.
5. Graphics Interchange Format .gif
Format ini dapat diigunakan pada citra warna dengan palet 8 bit. Penggunaan umumnya pada aplikasi web. Kualitas yang rendah menyebabkan format ini tidak
terlalu populer dikalangan peneliti pengolahan citra digital.
6. RGB.rgb
Format ini merupakan format penyimpanan citra yang dibuat oleh silicon graphics untuk menyimpan citra berwarna.
7. RAS .ras
Format .ras diigunakan untuk menyimpan citra dengan format RGB tanpa kompresi.
2.8 Pengolahan Warna
Berdasarkan hasil penelitian, warna dapat membedakan proses identifikasi dan ekstraksi objek dari sekitarnya. Manusia dapat membedakan ribuan warna dan tingkat
intensitasnya dibandingkan dengan puluhan tingkat keabuan. Oleh karenanya teknik memanipulasi warna diperlukan sehingga warna bisa diolah dan digunakan untuk
membantu proses penyederhanaan identifikasi dan ekstraksi objek [16].
Universitas Sumatera Utara
2.8.1 Warna Red Green Blue RGB
Model Warna RGB adalah sebuah model warna additif dimana pancaran warna red merah, green hijau, dan blue biru ditambahkan bersama dengan cara yang
bervariasi untuk mereproduksi susunan warna yang lebar. Warna aditif digunakan untuk pencahayaan lighting, video, dan monitor. Sebagai contoh, menciptakan
warna dengan memancarkan cahaya melalui merah, hijau dan biru fosfor.
Tujuan utama dari model warna RGB adalah untuk mempresentasikan ulang, dan menampilkan gambar dalam sistem elektronik, misalnya dalam televisi dan
komputer. Model warna RGB juga digunakan dalam fotografi konvensional.
RGB adalah ruang warna yang sifatnya bergantung kepada perangkat. Perangkat yang berbeda akan mendeteksi atau mereproduksi nilai RGB secara
berbeda. Untuk membentuk warna dengan RGB, tiga cahaya berwarna balok satu merah, satu hijau, dan satu biru harus ditumpangkan misalnya dengan emisi dari
layar hitam, atau dengan refleksi dari layar putih. Masing-masing dari tiga balok disebut sebagai komponen warna, dan masing-masing dapat memiliki intensitas yang
berbeda.
2.8.2 Warna Cyan Magenta Yellow blacK CMYK
CMYK adalah kependekan dari Cyan, Magenta, Yellow kuning dan warna utamanya yaitu blacK hitam dan sering kali dijadikan referensi sebagai suatu proses pewarnaan
dengan mempergunakan empat warna. CMYK adalah bagian dari model pewarnaan yang sering dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Namun dipergunakan juga
untuk menjelaskan proses pewarnaan itu sendiri. Meskipun berbeda-beda dari setiap tempat pencetakan, operator surat kabar, pabrik surat kabar dan pihak-pihak yang
terkait, tinta untuk proses ini biasanya diatur berdasarkan urutan dari singkatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
K dalam CMYK berarti Key, karena dalam pencetakan empat warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow mencetak plat yang secara hati-hati terkunci atau sejajar
dengan kunci dari kunci plat hitam. Beberapa sumber menyatakan bahwa K berasal dari huruf terakhir black, karena huruf pertama yaitu B sudah digunakan untuk
mendefinisikan warna Blue biru.
Model ini, baik sebagian ataupun keseluruhan, biasanya ditimpakan dalam gambar dengan warna latar putih warna ini dipilih, dikarenakan dia dapat menyerap
panjang struktur cahaya tertentu. Model seperti ini sering dikenal dengan nama subtractive, karena warna-warnanya mengurangi warna terang dari warna putih.
2.8.3 Warna Hue Saturation Lightness HSL
HSL adalah suatu model warna yang diperoleh dari warna RGB dan warna CMYK. HSL kependekan dari hue, saturation dan lightness. Di dalam HSL, ketiga
karakteristik pokok dari warnanya adalah :
1. Hue adalah warna yang dipantulkan dari atau memancarkan melalui suatu obyek.
Itu diukur sebagai lokasi pada standard color wheel, yang dinyatakan dalam tingkat antara 0
o
dan 360
o
. Pada umumnya, hue dikenali dengan nama dari warna seperti merah, orange atau hijau.
2. Lightness adalah tingkat keterangan relatif atau kegelapan dari warna. Pada
umumnya diukur dalam presentase dari 0 hitam ke 100 putih. 3.
Saturation disebut chroma, adalah kemurnian atau kekuatan dari warna. Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding dengan Hue, mengukur persentase dari 0
HitamKelabu sampai 100 warma yang dipenuhi . Pada standar color wheel, saturation meningkatkan dari pusat ke tepi.
Universitas Sumatera Utara
2.9 Metode Penyisipan Algoritma XOR
Algoritma Exclusive Or XOR pada prinsipnya sangat sederhana, yang mana XOR ini merupakan operasi logika yang bekerja dengan membandingkan dua buah bit yang
salah satu bit antara keduanya bernilai benar maka hasil operasi XOR tersebut bernilai benar, namun apabila kedua bit yang akan dibandingkan bernilai salah atau kedua bit
juga bernilai benar maka hasil akhir dari operasi XOR tersebut bernilai salah juga. Artinya apabila hasil dari XOR itu bernilai salah maka tidak adanya citra sisipan
steganografi, dengan kata lain penyisipan biasa dilakukan apabila salah satu bit antara keduanya bernilai benar ataupun salah. Seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Operasi XOR [9]
A B
A XOR B
1 1
1 1
1 1
Pada algoritma ini penyisipan dilakukan dengan mengubah nilai pixel desimal menjadi biner. Ditunjukkan pada penjelasan di bawah ini :
Diketahui nilai citra cover RGB dengan ukuran 3x3 pixel : R
G B
R G
B R
G B
Pixel 1 49
57 30 88 121 37 56 64 10
Pixel 2 132 136 76 187 189 52 133 139 25 Pixel 3
32 60 23 78 116 57 32
55 11 Nilai biner citra cover RGB dengan ukuran 3x3 pixel :
R G
B R
G B
R G
B Pixel 1
00110001 00111001
00011110 01011000
01111001 00100101
00111000 01000000
00001010
Pixel 2
10000100 10001000
01001100 10111011
10111101 00110100
10000101 10001011
00011001
Pixel 3
00100000 00111100
00010111 01001110
01110100 00111001
00100000 00110111
00001011
Universitas Sumatera Utara
Nilai citra sisipan RGB harus lebih kecil dari nilai citra cover yaitu 1x1 pixel: R
G B
Pixel 1 76
187 189
Nilai biner citra sisipannya : R
G B
Pixel 1
01001100 10111011
10111101
Masing-masing bit disisispkan dengan menggunakan fungsi XOR. Maka dihasilkan citra stego XOR seperti berikut ini :
R G
B R
G B
R G
B Pixel 1
01111101
00111001 00011110
01011000 01111001
00100101 00111000
01000000 00001010
Pixel 2
01111111 10001000
01001100 10111011
10111101 00110100
10000101 10001011
00011001
Pixel 3
10011101 00111100
00010111 01001110
01110100 00111001
00100000 00110111
00001011
2.10 Metode Ekstraksi Algoritma