dalam kamera. Keluaran arus yang besarnya sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenainya dari matriks CCD. Maka Arus tersebut dikonversi menjadi data digital
yang kemudian dikirim ke unit penampil atau unit pengolah lainnya [16].
2.4.3 Pixel dan Voxel
Setiap pixel tidak hanya mewakili satu titik dalam sebuah citra melainkan sebuah bagian berupa kotak yang merupakan bagian terkecilsel. Nilai dari sebuah pixel
harus dapat menunjukkan nilai rata-rata yang sama untuk seluruh bagian dari sel tersebut.
Pada citra 3D satuan atau bagian terkecilnya bukan lagi sebuah pixel melainkan sebuah voxel ditentukan dengan tiga buah variabel yaitu k yang
menyatakan kedalaman depth, m menyatakan posisi baris, dan n menyatakan posisi kolom. Penggambarannya dapat dilakukan dengan sumbu kartesian [9].
2.5 Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar peningkatan kontras,transformasi
warna,resolusi citra, transformasi gambar rotasi, translasi, skala, transformasi geometrik, melakukan pemilihan citra ciri feature image yang optimal untuk tujuan
analisis, melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek atau pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan
penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Input dari pengolahan citra adalah citra, sedangkan output-nya adalah citra hasil pengolahan [16].
Universitas Sumatera Utara
2.6 Jenis Citra
Suatu pixel memiliki nilai rentang tertentu dari nilai minimum ke nilai maksimum. Jangkauan suatu nilai yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis warnanya.
Namun secara umum jangkauan nya 0-255. Citra dengan penggambaran seperti ini digolongkan kedalam citra integer. Berikut adalah jenis-jenis citra berdasarkan nilai
pixelnya [9] :
1. Citra Biner
Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai pixel yaitu hitam dan putih. Citra biner juga disebut sebagai citra BW black and
white atau citra monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap pixel dari citra biner yaitu 0 dan 1.
2. Citra Grayscale
Citra grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pixel-nya, dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE. Nilai
tersebut digunakan untuk menunjukkan tingkat intensitas. Warna yang dimiliki adalah warna dari hitam, keabuan, dan putih. Tingkatan keabuan di sini
merupakan warna abu dengan berbagai tingkatan dari hitam hingga mendekati putih. Citra grayscale berikut memiliki kedalaman warna 8 bit 256 kombinasi
warna keabuan.
3. Citra Warna 8 bit
Citra warna 8 bit hanya di wakili oleh 8 bit dengan jumlah warna maksimum yang dapat digunakan adalah 256 warna.
4. Citra Warna 16 bit
Citra warna 16 bit disebut sebagai citra highcolor dengan setiap pixel-nya diwakili dengan 2 byte memori 16 bit. Warna 16 Bit memiliki 65.536 warna. Dalam
formasi bitnya, nilai merah dan biru mengambil tempat 5 bit di kanan dan kiri. Komponen hijau memiliki 5 bit ditambah 1 bit ekstra. Pemilihan komponen hijau
Universitas Sumatera Utara
dengan deret 6 bit dikarenakan penglihatan manusia lebih sensitif terhadap warna hijau.
5. Citra Warna 24 bit
Citra warna 24 bit diwakili dengan 24 bit pixel sehingga total 16.777.216 variasi warna. Variasi ini sudah lebih dari cukup untuk memvisualisasikan seluruh warna
yang dapat dilihat penglihatan manusia. Penglihatan manusia dipercaya hanya dapat membedakan hingga 10 juta warna saja. Setiap poin informasi pixel Red
Green Blue RGB disimpan ke dalam 1 byte data. 8 bit pertama menyimpan nilai biru, kemudian diikuti dengan nilai hijau pada 8 bit kedua dan pada 8 bit terakhir
merupakan warna merah.
2.7 Format File Citra