dan kelancaran dalam pasokandistribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut
yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami
kesulitan likuiditas.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan dan keseimbangan eksternal keseimbangan neraca pembayaran serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila
kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan tindakan stabilisasi. Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
2.1.1 Tujuan Kebijakan Moneter
1.
Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran medium of exchange dalam perekonomian.
2.
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
3.
Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
4.
Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
5.
Menjaga kestabilan Ekonomi Artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan
arus barang dan jasa yang tersedia.
6.
Menjaga kestabilan Harga Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang
beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
7.
Meningkatkan kesempatan kerja Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi
untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja
masyarakat.
8.
Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri
yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
2.1.2 Jenis-jenis Kebijakan Moneter
1. Kebijakan moneter ketat tight money policy untuk mengurangi atau membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat
perekonomian mengalami inflasi. 2. Kebijakan moneter longgar easy money policy untuk menambah
jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi
Universitas Sumatera Utara
pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat permintaan masyarakat pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
a. Kesempatan Kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan
kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
b. Kestabilan harga
Apabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang
akan sama dengan harga yang akan masa depan. c.
Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi
ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan
moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar agar terhindar dari inflasi.
Dalam undang-undang tersebut diungkapkan bahwa sasaran laju inflasi
Universitas Sumatera Utara
merupakan sasaran akhir kebijakan moneter indonesia. Pola kebijakan ini dikenal juga dengan nama Inflation Targeting Framework.