kebijakan moneter. Dalam mentransmisikan kebijakan moneter yang tetap dilakukan di indonesia adalah jalur suku bunga, jalur nilai tukar, jalur ekspektasi
inflasi, jalur kredit, dan jalur harga asset.
4.2. Perkembangan Variabel pada jalur suku bunga
Pada mekanisme transmisi kebijakan moneter di indonesia yang dilaksanakan pada jalur suku bunga, terdapat beberapa variabel didalamnya.
Perkembangan dari setiap variabel dapat dijelaskan berikut ini.
4.2.1 Perkembangan Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
Dalam pelaksanaan kebijakan moneter di indonesia, operasi pasar terbuka OPT merupakan piranti yang utama untuk tetap dilaksanakan. OPT terdiri dari
OPT reguler yang dilakukan melalui pelaksanaan lelang SBI, serta OPT nonreguler yang akan dilakukan melalui fine tune operation FTO. Berikut
perkembangan Suku Bunga SBI mulai tahun 2000 sampai 2012.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Perkembangan Suku Bunga SBI
Januari 2000 – Desember 2012 persen Tahun
Kwartal SBI
Tahun Kwartal
SBI
2000 I
33.63 2006
III 34.88
II 33.09
IV 30.36
III 39.65
2007 I
25.7 IV
41.7 II
23.76 2001
I 44.57
III 23.49
II 47.88
IV 23.49
III 51.55
2008 I
23.89 IV
52.86 II
26.06 2002
I 51.33
III 30.9
II 48.22
IV 35.05
III 44.04
2009 I
29.42 IV
39.36 II
23.09 2003
I 37.6
III 20.25
II 32.35
IV 19.9
III 26.99
2010 I
20.07 IV
25.15 II
20.21 2004
I 23.15
III 20.42
II 21.73
IV 20.14
III 21.9
2011 I
19.93 IV
21.89 II
21.9 2005
I 21.88
III 20.34
II 23.37
IV 16.03
III 26.24
2012 I
12.53 IV
37.75 II
12.49 2006
I 38.57
III 13.67
II 36.97
IV 14.32
Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Bank Indonesia
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas diketahui bahwa perkembangan suku bunga SBI pada tahun 2012 merupakan titik terendah berada dibawah kisaran 15
sedangkan pada akhir tahun 2001 suku bunga SBI mencapai level tertinggi mencapai 55, kemudian menurun kembali pada akhir tahun 2004 dan kembali
Universitas Sumatera Utara
meningkat pada tahun 2006. Peningkatan SBI dilakukan agar dapat mengendalikan Jumlah Uang Beredar.
4.2.2. Perkembangan Jumlah Uang Beredar
Jumlah uang beredar merupakan jumlah uang yang bersumber dari uang kartal dan uang giral yaitu M
1
dan M
2
. Pertumbuhan M
1
terutama didorong oleh kontribusi uang kartal yang meningkat sejalan dengan persiapan menyambut hari
raya Idul Fitri. Kontribusi giro relatif stabil terhadap M
1
. Sementara M
2
juga meningkat sejalan dengan peningkatan M
1
dan deposito. Berikut perkembangan Jumlah Uang Beredar mulai tahun 2000 sampai 2012.
Tabel 4.2 Perkembangan JUB
Januari 2000 – Desember 2012 Milyar Rupiah Tahun
Kwartal JUB
Tahun Kwartal
JUB
2000 I
88.923 2006
III 257.843
II 94.678
IV 297.080
III 97.145
2007 I
272.239 IV
125.286 II
289.727
2001 I
103.298 III
310.265 II
110.643 IV
379.582 III
115.212 2008
I 325.044
IV 127.823
II 349.649
2002 I
117.053 III
392.136 II
119.913 IV
344.688 III
123.897 2009
I 440.213
IV 138.294
II 464.171
2003 I
125.223 III
483.191 II
132.432 IV
498.807 III
136.471 2010
I 493.690
IV 166.474
II 518.042
Universitas Sumatera Utara
2004 I
142.817 III
548.394 II
155.466 IV
577.432 III
175.351 2011
I 590.220
IV 199.446
II 610.877
2005 I
184.878 III
652.863 II
198.427 IV
685.193 III
224.414 2012
I 697.945
IV 239.781
II 749.930
2006 I
233.878 III
779.913 II
247.742 IV
806.036
Sumber : Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Bank Indonesia
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas diketahui bahwa perkembangan Jumlah Uang Beredar yaitu uang kartal dan uang giral yang secara terus menerus
mengalami peningkatan. Naiknya Jumlah Uang Beredar tersebut disebabkan adanya Indeks Harga Konsumen yang akan menurunkan nilai uang sehingga
penciptaan dan permintaan uang terus meningkat.
4.2.3. Perkembangan Produk Domestik Bruto