SBI : Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia  Persen
IHI : Indeks Harga Impor US
KURS : Nilai Tukar Mata Uang RpUS
JUB : jumlah uang Beredar  M
1
Milyar Rupiah
3.5 Defenisi Operasional
Berdasarkan  pada  masalah  dan  hipotesis  yang  akan  diuji,  maka  variabel- variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Indeks  harga  Konsumen  IHK  adalah  indeks  dari  harga-harga
secara umum dan dan terus menerus dalam satuan persen. 2.
SBI  adalah  suku  bunga  sertifikat  bank  sebagai  acuan  oleh  bank- bank  umum  yang  dikeluarkan  oleh  Bank  Indonesia  dalam  satuan
persen. 3.
Nilai  Tukar  Kurs  adalah  nilai  tukar  mata  uang  rupiah  terhadap dollar dalam rupiah.
4. Jumlah Uang Beredar JUB, adalah jumlah uang dalam M
1
Uang Kartal + Uang Giral dalam satuan milyar rupiah.
5. Indeks  Harga  Impor    IHI,  adalah  indeks  harga  barang  impor
dalam satuan persen. 6.
Produk domestik Bruto PDB, adalah total pendapatan masyarakat dalam satu tahun dalam satuan milyar.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Perkembangan Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia
Mekanisme  kebijakan  moneter  dimulai  dengan  paradigma  lama menyatakan  bahwa  otoritas  moneter  dapat  secara  langsung  mengendalikan  uang
primer, kemudian dengan asumsi bahwa angka pengganda uang cukup stabil dan dapat  diperkirakan  dengan  baik,  maka  uang  beredar  dapat  pula  dikendalikan.
Selanjutnya dengan asumsi bahwa income velocity relatif stabil, otoritas moneter melalui  pengendalian  uang  beredar  dapat  mempengaruhi  kegiatan  ekonomi  yang
diinginkan sesuai dengan sasaran akhir kebijakan moneter yang ditetapkan. Otoritas  moneter  dapat  mempengaruhi  permintaan  agregat  melalui
pengendalian uang beredar M1 dan M2 sebagai sasaran antara dan uang primer M0 sebagai sasaran operasional perlu dikaji ulang Boediono, 1994. Kebijakan
moneter berdasarkan quantity based structure selama masa krisis memang diakui efektif,  terutama  karena  hal  itu  dapat  secara  langsung  mengatasi  sumber
permasalahan  kebocoran  moneter.  Namun  kedepan  dengan  asumsi  bahwa kebocoran  moneter  tersebut  sudah  dapat  diatasi,  pemikiran  untuk  menggunakan
kerangka  kebijakan  moneter  yang  baru  perlu  terus  dilakukan  khususnya  dengan mempertimbangkan efektifitas kebijakan moneter dalam mencapai sasaran inflasi.
Syofriza Syofyan, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa  penelitian  juga  menunjukkan  bahwa  hubungan  antara  uang beredar, laju inflasi, dan laju pertumbuhan ekonomi menjadi semakin lemah sejak
reformasi  keuangan  di  indonesia.  Bahkan  yang  terjadi  adalah  justru  sebaliknya, yaitu  jumlah  uang  beredar  baik  M1  maupun  M2  sangat  dipengaruhi  oleh
perkembangan  kegiatan  ekonomi,  sehingga  seakan  –  akan  merupakan  arus  balik yang  sangat  kuat  mempengaruhi  perkembangan  uang  primer.  Dengan  demikian,
paradigma  lama  yang  menyataakan  bahwa  jumlah  atau  kuantitas  uang  beredar dapat dikendalikan sepenuhnya oleh otoritas moneter menjadi tidak berlaku.
Sudut pandang lama juga yang menyatakan bahwa permintaan agregat dan kegiatan  perekonomian  ditentukan  oleh  pengendalian  uang  beredar  secara
perlahan  namun  pasti  akan  berubah  haluan  sejalan  dengan  perkembangan  sistem keuangan  dan  sistem  pembayaran  yang  bekerja  lebih  efisien  didasarkan  pada
mekanisme  pasar.  Semakin  berkembangnya  peran  pasar  dalam  perekonomian nampaknya  cenderung  menyebabkan  semakin  pentingnya  transmisi  kebijakan
moneter  melalui  harga,  uang  atau  suku  bunga.  Hal  ini  juga  tidak  terlepas  dari semakin  majunya  sektor  keuangan  kita  dengan  berbagai  karakteristik  seperti
majunya inovasi produk keuangan, proses sekuritisasi, maupun proses decoupling antara sektor moneter dengan sektor riil. Sarwono dan Warjiyo, 1998
Kebijakan  moneter  melalui  pendekatan  jumlah  uang  beredar  yang merupakan  paradigma  lama  dianggap  kurang  efektif  untuk  dilakukan,  sehingga
saat ini yang dilakukan adalah melalui pendekatan penargetan inflasi yang sudah dimulai  pada  tahun  2004  oleh  Bank  Indonesia,  yang  merupakan  sasaran  tunggal
Universitas Sumatera Utara
kebijakan  moneter.  Dalam  mentransmisikan  kebijakan  moneter  yang  tetap dilakukan di indonesia adalah jalur suku bunga, jalur nilai tukar, jalur ekspektasi
inflasi, jalur kredit, dan jalur harga asset.
4.2. Perkembangan Variabel pada jalur suku bunga