Kesalahan Utama pada Gangguan

8.12. Kesalahan Utama pada Gangguan

Traksi Motor

8.12.1. Persiapan & Perhatian ketika Pengerjaan

1. Penyiapan yang tidak sempurna

2. Mica terlalu tinggi

3. Mica yang tudak bersih pada sisi-sisi nya

4. Pinggiran lamel tidak dipinggul miring setelah dilakukan undercutting

5. Perlu pembersihan secara teratur

6. Saluran udara pendingin tidak lancar

8.12.2. Perakitan dan Penyetelan

1. Letak Carbon Brush tidak benar

2. Jarak Carbon Brush tidak sama

3. Brush Holder tidak lurus

4. Posisi kemiringan Carbon Brush tidak benar

5. Kekuatan tekanan pegas pada Brush Holder tidak tepat

6. Pemasangan atau penyetelan Interpole tidak tepat

7. Pemesangan atau penyetelan gulungan seri tidak tepat

8.12.3. Kegagalan Fungsi Mekanik pada Traksi Motor

1. Carbon Brush tidak dapat bergerak pada Brush Holder

2. Carbon Brush terlalu longgar pada Brush Holder

3. Brush Holder tidak terpasang dengan kuat atau longgar ikatanya

4. Pada traksi motor terdapat gulungan yang terputus

5. Gulungan atau kern gulungan pole terlepas

6. Terladi kerusakan pada Bearing Traksi Motor

7. Celah udara tidak sama

8. Jarak antara pole tidak sama

14. Tidak balans

15. Jarak antara pole tidak sama

16. Tidak balans

PEMELIHARAAN SISTEM PENGAWATAN PERANGKAT INDUSTRI

8.12.4. Kegagalan Listrik pada Traksi Motor

1. Hubungan terbuka atau terdapat tahanan tinggi pada

2. Hubungan tidak sempurna pada terminal Shunt

3. Terdapat hubung singkat didalam gulungan lapang magnit atau pada Armature

4. Terjadi ground pada gulungan lapang magnit atau Armature

5. Terjadi pembalikan polarity pada gulungan lapang magnit atau Interpole

8.12.5. Karakteristik Traksi Motor

1. Zone untuk komutasi terlalu sempit

2. Zone untuk komutasi terlalu lebar

3. Carbon Brush terlalu tipis

4. Carbon Brush terlalu tebal

5. Magnit interpole terlalu jenuh

6. Tegangan antar lamel terlalu tinggi

7. Perbandingan kontak Carbon Brush dengan telalu besar

8. Hubungan cabang Coil Armature tidak cukup

8.12.6. Pembebanan atau Kondisi Pengoperasian

1. Beban lebih

2. Perubahan beban terlalu cepat

3. Pembalikan kerja non Interpole Coil

4. Aliran listrik terhalang

5. Pengereman dinamik

6. Arus pada Carbon Brush terlalu rendah

7. Atmosfer yang terkontaminasi

PEMELIHARAAN SISTEM PENGAWATAN PERANGKAT INDUSTRI

8. Contact poisons

9. Terdapat minyak atau udara yang mengandung uap minyak

10. Terdapat debu yang kasar pada udara

11. Kelembaban terlalu tinggi

12. Kelembaban terlalu rendah

13. Tercampur dengan silicon

8.12.7. Pengaruh dari Luar

1. Dudukan Traksi Motor yang kurang kuat

2. Getaran dari luar

3. Terjadi hubung singkat diluar dengan arus yang sangat besar

8.12.8. Kesalahan Karbon Brush

1. Faktor komutasi terlalu tinggi

2. Faktor komutasi terlalu rendah

3. Kontak drop pada Carbon Brush terlalu tinggi

4. Kontak drop pada Carbon Brush terlalu rendah

5. Koefisien friksi terlalu tinggi

6. Terdapat lapisan film yang terbentuk pada Carbon Brush

7. Terdapat lapisan yang menutup Carbon Brush

8. Carbon Brush mengikis

9. Ketiadaan daya dukung

Rangkuman

x Pengawatan kelistrikan di industri memberikan andil sebagai media untuk menyalurkan sumber daya listrik ke peralatan-

peralatan listrik, seperti mesin-mesin listrik, kontrol, dan perangkat listrik lainnya.

PEMELIHARAAN SISTEM PENGAWATAN PERANGKAT INDUSTRI

x Pada prinsipnya rangkaian pengawatan kelistrikan di industri terbagi menjadi empat bagian, yaitu bagian sumber daya, jalur transmisi, perangkat kontrol dan perangkat-perangkat yang menggunakan daya listrik.

x Sumber catu daya biasanya terdiri dari panel distribusi untuk 220 V/ 340 V, kapasitas ampere total yang umumnya 60 – 200 A. Setiap rangkaian pada kotak panel terhubung pada saluran netral- ground dan saluran fasa.

x Sumber daya listrik disalurkan melalui jalur distribusi. Jalur

distribusi dapat dibuat diatas tanah atau ditanam di dalam tanah x Di industri & dirumah banyak dijumpai peralatan kontrol, misalnya

saklar untuk menghidupkan atau mematikan lampu, mesin, atau alat lainnya, dengan cara kerja manual maupun yang dapat dipro- gram, sehingga banyak pekerjaan manusia yang dapat digan- tikan oleh peralatan kontrol.

x Sebagian besar perangkat di industri bekerja menggunakan sumber daya listrik, baik AC maupun DC, mulai dari sistem pe-

nerangan, sistem kontrol, sistem informasi, peralatan-peralatn ukur dan hiburan, dan sebagainya.

x Pada Lokomotif CC-202 mesin diesel sebagai sumber tenaga mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik putar, yang

memutar sebuah Generator listrik AC 3 phasa. generator ber- fungsi mengubah tenaga mekanik putar menjadi energi listrik. Arus listrik yang telah dihasilkan oleh generator melalui alat-alat pelayanan dan sistem pengendalian dialirkan ke traksi motor un- tuk diubah menjadi tenaga mekanik putar untuk memutarkan roda-roda penggerak Lokomotif yang berada di atas rel.

x Pemeliharaan semua peralatan di industri pada umumnya telah terjadwal. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Prosedur tersebut, biasanya telah dicantumkan pada setiap manual pemeliharaan peralatan. Untuk lokomotif CC-202, manual pemeliharaan dan perbaikan terdiri dari 13 modul.

Latihan Soal

1. Apa bedanya jalur pengawatan di industri dibandingkan dengan jaur pengawatan di rumah tinggal?

PEMELIHARAAN SISTEM PENGAWATAN PERANGKAT INDUSTRI

2. Adakah pedoman atau peraturan yang secara khusus mengatur pengawatan listrik, baik di industri maupun di rumah tingga? Jika ada beri contohnya.

3. Apakah dasar yang digunakan untuk pedoman pemeliharaan peralatan listrik di industri? Misalnya mesin diesel.

Tugas Kelompok

Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Tentukan sebuah obyek pengamatan untuk masing-masing kelompok, misalnya sebuah trafo berdaya sedang, kira-kira 60 kVA – 100 kVA. Lalu pelajari manual pemeliharaannya. Catat hal-hal penting dalam pemeliharaan tersebut, misalnya bagaimana cara membongkar, membersihkan dan memasangnya kembali.