1 Klasiikasi Ilmu Menurut Para Ahli
Tabel 6.1 Klasiikasi Ilmu Menurut Para Ahli
No Nama Ahli Pengklasiikasian Ilmu
1 a. Ilmu abstrak (abstract science) Karl Person
b. Ilmu konkret (concrete science) William
2 a. Ilmu apriori (a priori science) Kneale
b. Ilmu empiris (empirical science)
FILSAFAT ILMU
Merajut Harmonisasi Antara Filsafat, Ilmu dan Islam
3 a. Ilmu dasar (basic science) Hal Kibbey
b. Ilmu terapan (applied science) Herbert
a. Ilmu deskriptif (descriptive science)
4 Searles
b. Ilmu normatif (normative science)
a. Ilmu empiris (empirical science)
5 Carl Hempel
b. Ilmu non empiris (nonempirical sci- ence)
6 a. Ilmu eksakta (exact science) Wilson Gee
b. Ilmu non eksakta (inexact science).
7 formal science) Rudolf Carnap a. Ilmu formal (
b. Ilmu faktual (factual science) Latta &
a. Ilmu positif (positif science)
8 Macbeath
b. Ilmu normatif (normative science)
a. Logika (logic)
9 The New En-
1) Sejarah dan ilsafat logika: sejarah cyclopaedia
logika dan ilsafat logika Britannica
2) Logika formal, metalogika, logika terapan
b. Matematika (mathematics)
1) Sejarah dan landasan matematika: Sejarah matematika dan landasan matematika.
2) Cabang-cabang matematika: Teori himpunan, aljabar, geometri, analisis, kombinatorika dan teori bilangan, topologi.
3) Penerapan-penerapan matemati- ka: Matematika sebagai suatu ilmu berhitung, statistika, anali- sis numerik, teori automata, teori matematika optimisasi, teori in- formasi, segi-segi matematis te- ori-teori isis.
c. Ilmu (science)
1) Sejarah dan ilsafat ilmu: Sejarah ilmu dan ilsafat ilmu.
FILSAFAT ILMU
Merajut Harmonisasi Antara Filsafat, Ilmu dan Islam
2) Ilmu-ilmu isis: Sejarah ilmu-ilmu i- sis, sifat dasar dan lingkup astronomi dan astroisika, sifat dasar dan lingk- up isika, sifat dasar dan lingkup kimia.
3) Ilmu-ilmu bumi: Sifat dasar dan se- jarah ilmu-ilmu bumi, sifat dasar, lingkup, dan metode-metode ilmu khusus.
4) Ilmu-ilmu biologi: Perkembangan ilmu-ilmu biologi, sifat dasar, lingk- up dan metodologi ilmu biologi, ilsa- fat biologi.
5) Ilmu kedokteran dan disiplin-di- siplin yang tergabung: Sejarah ilmu kedokteran, bidang-bidang praktek atau penelitian medis khusus, di- siplin-disiplin yang tergabung den- gan ilmu kedokteran.
6) Ilmu-ilmu sosial dan psikologi: Perkembangan ilmu-ilmu sosial, sifat dasar antropologi, sifat dasar sosiologi, sifat dasar ilmu ekonomi,
ilmu politik, sejarah dan metode- metode psikologi.
7) Ilmu-ilmu teknologis: Sejarah ilmu- ilmu teknologis, segi-segi akademik dan profesional dari keinsinyuran, sifat dasar dan lingkup ilmu-ilmu pertanian, sifat dasar dan lingkup di- siplin-disiplin antar ilmu yang baru saja dikembangkan.
d. Sejarah dan humaniora (histories
and humanities)
1) Historiograi dan studi sejarah: His- toriograi, penyelidikan dan peneli- tian sejarah moderen, ilsafat sejar-
ah.
2) Humaniora dan kesarjanaan human- istik: Sejarah kesarjanaan humanis- tik, humaniora.
FILSAFAT ILMU
Merajut Harmonisasi Antara Filsafat, Ilmu dan Islam Merajut Harmonisasi Antara Filsafat, Ilmu dan Islam
1) Sifat dasar dan pembagian-pemba- gian ilsafat: Sifat dasar, lingkup, dan metode-metode ilsafat; pemba- gian-pembagian ilsafat.
2) Sejarah ilsafat: Penulisan sejarah ilsafat, sejarah ilsafat barat, ilsa- fat bukan barat, ilsafat-ilsafat yang berhubungan dengan agama.
3) Aliran-aliran dan ajaran-ajaran il- safat: Aliran-aliran ilsafat di Barat; teori-teori “Ada” dan eksistensi; te- ori-teori pikiran, pengetahuan, dan daya-daya budi; teori-teori perilaku.
Sumber: The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2010), h. 155-164.
Kecuali pengklasiikasian di atas, juga dikenal klasiikasi ilmu yang sangat terkenal dalam penelitian: ilmu murni (pure science) dan ilmu terapan (applied science ). Klasiikasi yang juga telah dikenal sejak zaman kuno yaitu ilmu teoritis (theoretical science) dan ilmu praktis (practical science).
Para ilsuf muslim membedakan ilmu menjadi ilmu yang berguna dan yang tak berguna. Kategori ilmu yang berguna seperti ilmu kedokteran, isika, kimia, geograi, logika, etika, bersama disiplin-disiplin yang khusus mengenai ilmu keagamaan. Sementara ilmu sihir dan numerologi (ilmu nujum dengan menggunakan bilangan) dimasukkan ke dalam golongan cabang-cabang ilmu yang tidak berguna (Qadir, 2002: 15). Klasiikasi ini memberikan makna impilisit menolak adanya sekularisme, karena wawasan bahwa sumber pengetahuan adalah Tuhan tidak menghalang-halangi orang untuk menekuni ilmu-ilmu pengetahuan duniawi secara teoritis dan praktis.
Al-Ghazali secara ilosois membagi ilmu ke dalam ilmu syar‘iyyah dan ilmu aqliyyah . Oleh Al-Ghazali ilmu yang
FILSAFAT ILMU
Merajut Harmonisasi Antara Filsafat, Ilmu dan Islam Merajut Harmonisasi Antara Filsafat, Ilmu dan Islam
Namun di sini penulis menganggap perlu mengemukakan klaksiikasi ilmu menurut Al-Ghazali, karena Al-Ghazali sebagai peletak dasar ilosois pertama kali teori iluminasi dalam arti pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyinaran. Dan dia berpendapat bahwa pengetahuan intuisi/ ma’rifah yang datang dari Allah langsung kepada seseorang adalah pengetahuan yang paling benar (Bakhtiar, 2010: 124).
Seperti yang sudah diuraikan, Al-Ghazali secara ilosois mengklasiikasikan ilmu ke dalam ilmu syar‘iyyah dan ilmu aqliyyah . Perhatikan tabel 6.2 sebagai berikut: