Temuan Penelitian

F. Temuan Penelitian

  Ada beberapa hal penting yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Sejarah di SMA Negeri I Probolinggo

a. Perencanaan Pembelajaran Guru sejarah

  Sebagian besar guru-guru di SMA Negeri I Probolinggo terutama guru- guru sejarah sudah memiliki kemampuan menyusun RPP. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran merupakan hal utama yang harus bisa dilakukan oleh guru. Dari 11 komponen yang menjadi penilaian guru dalam menyusun RPP, ada 8-9 komponen yang dapat dipenuhi oleh guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 di SMA Negeri I Probolinggo, sedangkan komponen yang tidak dipenuhi yaitu antara 2-3 komponen tetapi dalam RPP guru sejarah terdapat banyak ketidaksesuaian diantaranya adalah ketidaksesuaian antara KD dan indikator, ketidakjelasan metode yang digunakan dan sebagainya sehingga perencanaan pembelajaran guru sejarah dalam menyusun RPP belum berkualifikasi baik.

b. Pelaksanaan pembelajaran

  Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 sudah berkualifikasi baik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 hampir sama, hanya saja yang membedakan

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah

  Standar Kelulusan Minimal (SKM) untuk program IS adalah 75 sedangkan untuk kelas IA adalah 70. Dibandingkan hasil belajar siswa dengan kelas IA, hasil belajar siswa kelas IS jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan jam pelajaran untuk kelas IS lebih banyak dari pada kelas IA sehingga waktu yang dgunakan memperdalam materi pelajaran juga lebih banyak kelas IS. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah tidak hanya dipengaruhi oleh jam pelajaran yang lebih banyak, tetapi juga dipengaruhi oleh kebiasaan belajar siswa yang baik. Selain itu, siswa kelas IA lebih banyak mementingkan materi pelajaran yang berhubungan dengan jurusannya seperti matematika, fisika, biologi, kimia dan sebagainya sedangkan untuk pelajaran sejarah dianggap tidak begitu penting. Berbeda halnya dengan siswa kelas IS yang lebih mementingkan pelajaran-pelajaran sosial sehingga perbandingan hasil belajar antara siswa kelas IS dan kelas IA sangat terlihat yaitu hasil belajar siswa kelas IS lebih baik dari siswa kelas IA.

  Hasil belajar siswa kelas IA lebih banyak dibawah KKM yaitu 70 karena siswa kelas IA meremehkan mata pelajaran sejarah dan lebih mementingkan mata pelajaran yang sesuai dengan jurusannya. Selain itu, jumlah waktu yang disediakan untuk mata pelajaran sejarah juga berbeda antara siswa kelas IS dan kelas IS. Jumlah waktu untuk kelas IS lebih banyak dibandingkan dengan kelas IA sehingga waktu yang dimanfaatkan siswa kelas IS untuk menambah

3. Hubungan antara Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dengan Hasil Belajar Siswa

  Anatara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa memiliki hubungan yang signifikan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 menunjukkan bahwa hubungan antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa sangat signifikan karena perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran merupakan langkah awal yang harus dilakukan guru sebelum diketahui hasil belajar siswa. Menurut guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang baik dapat dilihat dari kesiapannya dalam proses pembelajaran. Guru harus benar-benar menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, baik sebelum pembelajaran maupun selama proses pembelajaran. Jika guru belum siap dalam proses belajar mengajar, maka hasil belajar siswa juga tidak akan baik.

  Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari perencanaan yaitu RPP. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mampu mengkondisikan kelas sebaik mungkin sehingga tercipta suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Jika pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan maka akan memupuk kerja sama yang harmonis antara siswa dan guru

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Perencanaan dan Pelaksanaan 4. Faktor Pendukung dan Penghambat Perencanaan dan Pelaksanaan

  Faktor penghambat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru sejarah adalah kurangnya kerja sama dan tanggung jawab. Guru sejarah terutama yang mengajar di kelas XII IS kurang bekerja sama dengan siswa sehingga terjadi hubungan yang kurang harmonis. Baik guru sejarah 1 maupun guru sejarah 2 juga menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu ceramah, tanya jawab dan diskusi sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak mengalami peningkatan. Salah satu bukti yang dapat menghambat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru sejarah di SMA Negeri I Probolinggo adalah kurangnya keberanian guru untuk mencoba metode yang baru sehingga guru lebih nyaman menggunakan metode-metode yang monoton. Di samping itu guru-guru sejarah juga malas menggunakan metode-metode yang lebih banyak mengarah pada permainan karena menurut guru-guru sejarah kelas akan menjadi sangat ramai dan tidak