Pelaksanaan Pembelajaran Guru Sejarah Pelaksanaan Pembelajaran Guru Sejarah

2. Pelaksanaan Pembelajaran Guru Sejarah 2. Pelaksanaan Pembelajaran Guru Sejarah

  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam membuka pelajaran antara guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 selalu melakukan apersepsi sebelum memulai pelajaran dan selalu memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. Guru sejarah 1 meminta siswa untuk bertanya sedangkan guru sejarah 2 tidak pernah meminta siswa untuk bertanya ketika akan memulai pelajaran. Dalam kegiatan inti, guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 dapat memenuhi semua aspek yang menjadi penilaian peneliti yaitu bisa menguasai kelas, menguasai materi, selalu menggunakan Bahasa Indonesia, menggunakan metode diskusi, menggunakan sumber belajar berupa Lembar kerja Siswa (LKS) dan buku paket serta penggunaan alokasi waktu yang tepat. Dalam kegiatan akhir pelajaran hanya guru sejarah 1 yang memberikan kesimpulan sedangkan guru sejarah 2 tidak memberikan kesimpulan. Guru sejarah 1 dan guru sejarah 2 sama-sama tidak melakukan refleksi walaupun dalam rencana pembelajaran yang disusun terdapat refleksi. Guru juga memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

  kemampuan tentang dasar-dasar mengajar yang baik (Sumantri: 1988:106). Hariyanto (2009) juga menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah proses kegiatan belajar peserta diklat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mncapai penguasaan kompetensi. Jadi, yang lebih ditekankan di sini adalah bagaimanakah guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun untuk diterapkan didalam pelaksanaan pembelajarannya.

  Secara keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang, entah dalam keluarga, dalam masyarakat atau di sekolah. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal guru (Djamarah, 2002:73). Masyarakat melihat figur guru sebagai manusia serba bisa tanpa cela. Kemuliaan seorang guru tercermin dari kepribadian, sikap dan perilaku dari kehidupan sehari-hari. Kepribadian seorang guru juga terlihat di sekolah ketika mengajar. Jika kepribadian guru kurang baik maka peserta didik akan melihat bahwa guru tersebut merupakan guru yang memiliki kepribadian kurang baik juga, misalnya penampilan guru yang berlebihan.

  Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan dipenuhi oleh masing- masing guru sejarah maka pelaksanaan pembelajaran ini tergolong baik karena guru sejarah sudah mampu melaksanakan kegiatan awal, inti dan penutup dengan baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru sejarah 1 hanya menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti Problem Solving dan Kartu Arisan.

  siswa. Ini lebih efektif dari pada rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru. Memberikan gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topik diskusi yang akan datang. Guru sejarah yang mengajar di kelas XI IS 1sebenarnya sudah meminta siswa untuk membuat kesimpulan, tetapi kesimpulan yang dibuat oleh guru dan siswa ini adalah kesimpulan tentang materi yang sudah dijelaskan sebelum diskusi dan bukan kesimpulan tentang diskusi yang sudah dilaksanakan. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar (Usman, 2006:97). Dengan kata lain pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.

  Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran guru sejarah dalam menyusun RPP belum berkualifikasi baik sedangkan pelaksanaan pembelajaran guru sejarah di SMA Negeri 1 Probolinggo sudah berkualifikasi baik. Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini guru harus kreatif, profesional, dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.

  Menurut Mulyasa (2007:35), semua orang yakin bahwa guru memiliki Menurut Mulyasa (2007:35), semua orang yakin bahwa guru memiliki