Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Probolinggo
B. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Probolinggo
Dari hasil observasi peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas XI dan XII IS, hasil belajar siswa kelas XII IS lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas
XI IS, karena dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan antara guru sejarah yang mengajar dikelas XI dan guru yang mengajar dikelas XII, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas XII lebih baik dari pada guru yang mengajar dikelas XI. Guru sejarah yang mengajar di kelas XII menggunakan waktu belajar mengajar dengan sebaik mungkin sehingga guru bisa menyampaikan semua materi yang harus dikuasai siswa pada saat pembelajaran tersebut. Pelaksanaan pembelajaran guru yang baik sangat mempengaruhi hasil belajar siswa agar siswa memiliki rasa ketertarikan untuk lebih giat belajar terhadap pelajaran sejarah. Tetapi tidak hanya pelaksanaan pembelajaran saja XI IS, karena dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan antara guru sejarah yang mengajar dikelas XI dan guru yang mengajar dikelas XII, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas XII lebih baik dari pada guru yang mengajar dikelas XI. Guru sejarah yang mengajar di kelas XII menggunakan waktu belajar mengajar dengan sebaik mungkin sehingga guru bisa menyampaikan semua materi yang harus dikuasai siswa pada saat pembelajaran tersebut. Pelaksanaan pembelajaran guru yang baik sangat mempengaruhi hasil belajar siswa agar siswa memiliki rasa ketertarikan untuk lebih giat belajar terhadap pelajaran sejarah. Tetapi tidak hanya pelaksanaan pembelajaran saja
Beberapa hal yang mempengaruhi minimnya ketuntasan belajar siswa kelas XI IS 2 karena dipengaruhi oleh perhatian siswa yang kurang pada saat pembelajaran. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat mengajar sehingga pada saat ulangan nilai siswa rendah. Selain itu, hasil belajar siswa yang kurang baik juga diakibatkan oleh siswa yang malas belajar sehingga nilai ulangan mereka kurang dari SKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
Guru sangat berperan penting dalam menentukan ketuntasan siswa dalam belajar. Guru harus melakukan langkah-langkah untuk siswa yang memperoleh nilai di bawah SKM yaitu dengan cara remidi. Pelaksanaan remidi akan sangat membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan. Tidak hanya guru yang harus melakukan perbaikan tetapi siswa juga harus melakukan perbaikan dengan kebiasaan belajarnya dan berusaha belajar untuk memperoleh nilai yang lebih baik. Oleh sebab itu jika pelaksanaan pembelajaran guru dalam suatu kelas baik dan perhatian siswa sepenuhnya tertuju pada guru maka hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa juga akan baik. Menurut Mulyasa (2005: 188-189)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardhiyanah (2010) menyebutkan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu orang tua. Orang tua memberi perhatian terhadap siswa dalam proses belajarnya serta dengan tingkat pendidikan yang tinggi orang tua dapat memberikan gambaran dan aspirasi-aspirasi yang tinggi kepada anak sehingga anak menjadi semangat dalam belajar. Namun tetap saja ada perkecualian karena tidak semua anak dari orang tua yang brpendidikan tinggi mempunyai prestasi belajar yang tinggi, banyak anak dari orang tua yang berpendidikan rendah tetapi mempunyai prestasi akademik baik.
Dimyati dan Mudjiono (1994:18) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Dalam Sistim Pendidikan Nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik, dan hasil belajar siswa kelas XI IS dan kelas XII IS pada mata pelajaran sejarah hanya diukur dari ranah kognitif saja karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengjaran.