Media Sosial Sebagai Marketing Tool Lolshoes Shop

A. Media Sosial Sebagai Marketing Tool Lolshoes Shop

Social networking (jejaring sosial) sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Jejaring sosial adalah kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui media sosial sites / situs jejaring sosial yang ada di internet. Bisa diakses di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.

Keinginan untuk jejaring sosial lahir dari kebutuhan dasar manusia yang pada dasamya memang sudah terkonfigurasi secara biologis untuk bersosialisasi. Kita semua ingin untuk bertatap muka dengan orang lain, berbagi satu sama lain, merasa terkoneksi, dan aspek-aspek lainnya dari kehidupan sosial.

Kekuatan jejaring sosial ada pada motivasi setiap penggunanya untuk berbagi pikiran, ide, ataupun pendapatnya. Berbagi di media sosial itu pada hakikatnya sama seperti mengirim sms ke ratusan orang atau yang disebut juga dengan broadcasting. Dan poin yang paling krusial di sini adalah, orang- orang yang bisa melihat apa yang di share adalah orang-orang yang memang sudah dari awalnya ada niat untuk berhubungan diantara para pengguna facebook.

Penyebaran secara luas dan cepat adalah properti dasar jejaring sosial. Orang sangat suka berbagi dan yang sangat mencengangkan adalah, seberapa cepatnya sebuah informasi bisa menyebar. Hal tersebut didukung oleh fitur-

Twitter, Share untuk Facebook, dan Social Bookmarking. Dengan fitur-fitur tersebut informasi bisa menyebar luas ke satu dunia dalam hitungan menit. Fitur yang disediakan ditambah dengan sifat berbagi dan keinginan untuk mendapatkan reputasi adalah turbin penggerak utama dari tenaga jejaring sosial.

Media sosial berkembang dengan sangat pesat, mulai dari yang sifatnya komunikasi (blog, social networking, forum), multimedia (photo, audio video sharing ), kolaborasi (wiki, social bookmarking), review, hingga hiburan (game online), semuanya berkembang dengan sangat pesat. Twitter, Facebook, Koprol, Plurk, Digg, menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari di jagad maya.

Media sosial ibarat virus yang menyebar dengan cepat, media sosial juga sudah menginfeksi brand - brand yang dulunya belum berminat untuk memaksimalkan media sosial. Semakin banyak saja brand yang terjun ke media sosial, mengingat pentingnya media sosial ini sebagai marketing tool.

Hal ini disebabkan meledaknya pengguna media sosial, dan perusahaan tidak mau menyia-nyiakan peluang ini untuk menggaet target pasar. Bahkan banyak juga brand yang membentuk departemen tersendiri untuk memaksimalkan media sosial ini.

Melalui media sosial ini juga dapat dibangun relationship antara brand dan pelanggan dan target pasar. Brand-brand semakin menyadari bahwa mereka dapat melakukan interaksi aktif dengan pelanggan melalui media Melalui media sosial ini juga dapat dibangun relationship antara brand dan pelanggan dan target pasar. Brand-brand semakin menyadari bahwa mereka dapat melakukan interaksi aktif dengan pelanggan melalui media

Fase selanjutnya adalah membangun komunikasi dengan komunitas yang sudah terbentuk tadi, intinya adalah bagaimana mengelola komunitas tadi, tidak ada gunanya memiliki komunitas di media sosial jika tidak bisa mengelola mereka. Solid tidak nya komunitas brand tadi akan menjadi tolak ukur pendapatan brand di internet business.

Facebook dan Twitter sangat berpengaruh bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. Sebuah studi menyebutkan bahwa : seorang follower atau fans sebuah brand akan lebih suka untuk membeli produk ataupun service dari brand yang mereka follow tersebut. Selain itu, follower dan fans tersebut akan dengan senang hati akan merekomendasikan brand dan produknya ke teman-teman mereka.

Berikut ini adalah data penjualan Lolshoes Shop dari tahun 2010 sampai tahun 2011.

Grafik Penjualan Lolshoes April 2010 - Desember 2010

Sumber: Lolshoes Shop 2010 Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa penjualan di Lolshoes Shop cenderung fluktuatif naik turun. Penjualan terbanyak terdapat pada bulan Oktober tahun 2010 sebanyak 72 item. Sedangkan penjualan terendah ada pada bulan selanjutnya yaitu bulan November 2010 sebanyak 27 item.

Gambar 7 Grafik Penjualan Lolshoes Januari - Desember 2011

Lolshoes Shop cenderung fluktuatif naik turun. PenJualan terbanyak terdapat pada bulan Maret tahun 2011 sebanyak 75 item. Sedangkan penjualan terendah ada pada bulan selanjutnya yaitu bulan Agustus 2011 sebanyak 27 item.

Lolshoes Shop menggunakan system online yang memungkinkan untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sebagai pemasaran produknya. Selain system online shop yang dipilih, Pemilik Lolshoes Shop kini punya beberapa reseller tetap yang berasal dari Jakarta, Jawa Timur, Jogja, Tangerang dan Solo.