Dasar Teori

2.2.12. SPSS (Statistical Product and Service Solution)

Pada dasarnya komputer berfungsi mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pengguna komputer. Data yang diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data oleh komputer dihasilkan output berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut. Berikut ini sedikit gambaran tentang cara kerja komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) dalam mengolah data.

Gambar 2.4 Diagram Prosedur SPSS

INPUT DATA Dengan Data Editor

PROSES DATA

Dengan Data Editor

OUTPUT DATA

Dengan Output Navigator

· Pivot Table Editor · Text Output Editor · Chart Editor

commit to user

Keterangan :

1. Data dimasukkan melalui data editor yang otomatis muncul di layar SPSS pada saat SPSS dibuka.

2. Data yang telah diinput kemudian diproses melalui data editor.

3. Hasil pengolahan data muncul di layar window yang lain dari SPSS, yaitu output navigator. Lalu tampilannya dapat berupa :

a. Tulisan Pengerjaan (perubahan bentuk huruf, penambahan, pengurangan dan lainnya) yang berhubungan dengan output berupa teks dapat dilakukan melalui menu text output Editor.

b. Tabel Semua pekerjaan yang berhubungan dengan tabel dapat dilakukan melalui menu pivot table editor.

c. Grafik Output yang berbentuk grafik (chart) dapat dilakukan melalui menu chart editor.

2.2.13. Rancangan Kuisioner

Tujuan pokok pembuatan kuisioner adalah untuk :

1. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.

2. Memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas yang tinggi.

Kuisioner dirancang dalam tiga kelompok seperti dijelaskan di bawah ini :

1. Data Pribadi Adalah pertanyaan terhadap responden mengenai kedudukan atau jabatan, lama pengalaman responden bekerja pada bidang konstruksi, serta pendidikan responden.

commit to user

2. Data Proyek Sumber data proyek berupa tempat artinya sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan brgerak, diam contohnya luas bangunan proyek sedangkan bergerak contohnya jenis pekerjaan, biaya.

3. Faktor Keterlambatan Penelitian mengenai faktor keterlambatan penyelesaian proyek yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Budiman Praboyo (1999) dalam tesisnya yang berjudul Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Dan Peringkat Dari Peyebab-Peyebabnya untuk proyek yang ada di wilayah Surabaya, I.A. Rai Widhiawati (2009) dalam tesisnya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi untuk proyek- proyek yang ada di wilayah Bali, dan Suyatno (2010) dalam tesisnya yang berjudul Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Peyelesaian Proyek Gedung (Aplikasi Model Regresi) untuk proyek yang ada di wilayah Surakarta. Setiap peneliti mempunyai faktor-faktor keterlambatan yang berbeda yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.2 Penelitian Sejenis Mengenai Faktor Penyebab Keterlambatan

Faktor-Faktor Keterlambatan

1 Budiman Proboyo

1999

1. Kesiapan/Penyiapan Sumber Daya

2. Perencanaan dan Penjadwalan Pekerjaan

3. Sistem Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi

4. Lingkup dan Dokumen Pekerjaan

5. Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan

6. Aspek lain-lain

2 I.A. Rai Widhiawati

2009

1. Keahlian Tenaga Kerja

2. Perubahan Desain/Detail Pekerjaan Pada Waktu Pelaksanaan

commit to user

3. Keterlambatan Pengiriman Bahan

4. Tidak Lengkapnya Identifikasi Jenis Pekerjaan

5. Lamanya Waktu Proses Persetujuan Contoh Bahan Oleh Pemilik

6. Keterlambatan Penyediaan Peralatan

7. Akses ke Lokasi Proyek

8. Komunikasi antara Perncanaan dan Kontraktor

9. Keterlambatan

Pembayaran Oleh

Pemilik

10. Intensitas Curah Hujan

3 Suyatno

2010

1. Kekurangan Tenaga Kerja

2. Kesalahan Dalam Perencanaan dan Spesifikasi

3. Cuaca

Buruk/Hujan Deras/Lokasi

Tergenang

4. Produktivitas Tidak Optimal Oleh Kontraktor

5. Kesalahan Pengolahan Material

6. Perubahan Scope Pekerjaan Oleh Konsultan

commit to user

Berbagai faktor yang dikemukakan dari hasil penelitian terdahulu di atas dijadikan sebagai dasar pertimbangan memilih faktor-faktor keterlambatan penyelesaian proyek pada penelitian ini. Faktor-faktor penyebab keterlambatan yang menjadi poin pembahasan pada penelitian ini dibedakan menjadi 10 faktor, yaitu:

Tabel 2.3 Sepuluh faktor Penyebeb Keterlambatan

1 Perubahan desain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanan

Budiman Praboyo; I.A. Rai Widhiawati; Suyatno

2 Adanya banyak (sering) pekerjaan tambah Budiman Praboyo

3 Proses permintaan dan persetujuan contoh bahan yang lama

Budiman Praboyo & I.A. Rai Widhiawati

4 Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan

Budiman Praboyo & Suyatno

5 Kurangnya keahlian tenaga kerja Budiman Praboyo & I.A. Rai Widhiawati

6 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik Budiman Praboyo; I.A. Rai Widhiawati; Suyatno

7 Mobilisasi sumber daya (bahan, alat, tenaga kerja) yang lambat

Budiman Praboyo & I.A. Rai Widhiawati

8 Jumlah pekerja yang kurang memadai/sesuai dengan aktivitas yang ada

Suyatno & Budiman Praboyo

9 Tidak lengkapnya identifikasi jenis pekerjaan yang harus ada

I.A. Rai Widhiawati & Budiman Praboyo

10 Akses ke lokasi proyek sulit Suyatno; Budiman Praboyo;

I.A. Rai Widhiawati

commit to user

2.2.14. Populasi dan Sampel Serta Jumlah Sampel

2.2.14.1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 1998 : 130, menyatakan bahwa populasi adalah keseluhan subyek penelitian, sedangkan Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research, Jilid I, 1981: 77, menyatakan bahwa populasi adalah sejumlah produk atau individu yang mempunyai sifat sama.

2.2.14.2. Sampel

Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research, Jilid

I, 1981: 77, menyatakan sampel adalah bagian individu yang diselidiki, sedamgkan menurut Suharsimi Arikunto dalam ikunya yang berjudul Presedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 1981: 131, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang representatif yang menjadi subyek penelitian yang sesungguhnya.

2.2.14.3. Jumlah Sampel

Menurut Sri Rahayu dalam bukunya yang berjudul Materi Metodologi Penelitian, 2005: 30, menyatakan sebagai pedoman umum dalam pengambilan sampel yang representative adalah jika populasi dibawah 100 dipergunakan sampel sebesar 50% dan jika di atas 100 maka diambil sebesar 15-20% sampel atau jumlah sampel yang dianjurkan dalam pengertian SPSS adalah 50 sampai 100 baris (antara 50 sampai 100 sampel). Selanjutnya jika variabel yang dipergunakan dalam penelitian itu banyak maka ukuran sampelnya minimal 10 kali atau lebih dari jumlah faktor atau variabel yang digunakan dalam penelitian

commit to user

2.2.15. Metode Pengumpulan Data

Meteode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian data yang dibutuhkan untuk dianalisis adalah data yang sesuai dengan persoalan yang dihadapi, artinya data yang dikumpulkan itu berkaitan dan tepat. Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan kuisioner tertulis angket, yaitu kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seorang responden, dan cara menjawabnya juga dilakukan dengan tertulis.

Untuk studi lapangan (pengamatan langsung pada proyek) dengan cara :

1) Kuisioner Metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar pertanyaan sesuai dengan yang diteliti kepada responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 1998: 55, Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuisioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Dipandang dari cara menjawab

a) Kuisioner terbuka, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang memberikan kesempatan pada responden untuk menjawab dalam kalimatnya sendiri.

b) Kuisioner tertutup, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2. Dipandang dari jawaban yang diberikan

a) Kuisioner langsung, yaitu jika daftar pertanyaannya diserahkan pada responden agar menjawab tentang dirinya.

b) Kuisioner tak langsung, yaitu jika daftar pertanyaan diserahkan kepada respunden agar menjawab tentang orang lain.

commit to user

3. Dipandang dari bentuknya

a) Kuisioner pilihan ganda yaitu sama dengan kuisioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

b) Kuisioner isian yaitu sama dengan kuisioner terbuka, responden diberi kesempatan untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

c) Chek lilst yaitu sebuah daftar pertanyaan dimana responden tinggal menghubungkan tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.

d) Rating scale yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom- kolom yang menunjukkan tingkatan, misalnya mulai sangat baik sampai sangat kurang baik.

commit to user