Interaksi Sosial dan Proses Pembauran

D. Interaksi Sosial dan Proses Pembauran

Interaksi mengandung arti kontak secara timbal balik atau interstimulan dan respon antar individu dan kelompok interaksi sebagai aksi dan reaksi antara orang- orang. 25 Terjadinya interaksi apabila satu individu berbuat sedemikian rupa sehingga

menimbulkan reaksi individu atau individu lainnya. 26

Lahirnya interaksi sosial China-Jawa dalam bentuk Asimilasi dikampung itu selalu berkaitan dengan satu munculnya pelapisan sosial atau stratifikasi sosial awal dalam budaya perkotaan di Solo yaitu bisa dalam urutan: a) Sektor Informal; b) Lahirnya tenaga Profesional Kota; c) Lahirnya tenaga Buruh Kota; d) Lahirnya Wong

Cilik. 27

Proses interaksi berlangsung karena orang mengharapkan imbalan dari komunikasinya. Interaksi akan berlangsung selama pihak-pihak yang terlibat menginginkan atau merasa ada keuntungan yang bisa didapatkannya dari

24 Wawancara dengan Sumartono Hadinoto pada tanggal 11 Maret 2010

25 Alvin L Betrand, 1980, Sosiologi, (ahli bahasa sanapiah S Faisal), Surabaya: PT Bina Ilmu Surabaya,hlm.28

26 Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Universitas Indonesia, hlm.101

27 Soedarmono, SU: Stratifikasi adalah lapisan yang penekanannya dilihat dari varian-varian lapis sosial, ada hubungan atas-bawah kalau bicara struktur)

commit to user

bisa diperoleh lagi maka interaksi akan berhenti dengan sendirinya. Sistem interaksi ini tergantung dari pola masyarakatnya dan yang dominan dalam interaksi ialah bukan pria atau wanita tetapi orang yang paling giat mengadakan komunikasi. Interaksi berlangsung selama orang yang bersangkutan masih mengharapkan untuk mencapai tujuan dan manusia yang berinteraksi dalam kelompok mempunyai perasaan.

Orang mempunyai kecenderungan untuk mengadakan penyesuaian diri karena seringnya mengadakan komunikasi. Meningkatnya pergaulan dalam kehidupan masyarakat akan cepat mewujudkan pembauran dalam proses sosial yang telah lanjut yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaan antara individu dan antar kelompok dan makin eratnya persatuan, aktivitas sikap dan proses mental yang berhubungan

dengan kepentingan dan tujuan yang sama. 28

Sejak ditetapkannya sebagai bagian dari pembinaan Bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang berketahanan kuat, pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, diintegrasikan dalam rangka mewujudkan masyarakat bersatu, adil dan makmur

berdasarkan Pancasila. 29

Asimilasi atau pembauran adalah merupakan salah satu wujud adanya interaksi sosial. Interaksi Sosial yang terjadi didalam masyarakat Indonesia yang majemuk ini sangat penting untuk diketahui. Karena interaksi yang berlangsung antara pelbagai suku bangsa, antara golongan yang disebut mayoritas dan minoritas dan antara

28 Harsojo, 1971, Pengantar Antropologi,Bandung : Bina Cipta, hlm.150

29 Santoso S Hamijoyo, 1982, Pendekatan Sosial Budaya dan Agama dalam rangka Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Bangsa (dalam Analisis Kebudayaan), Jakarta: Dep.P dan K

tahun III no.3.

commit to user

bangsa. 30

Suatu studi kasus tentang asimilasi perkawinan campuran pada orang China di Kodya Yogyakarta diuraikan oleh P. Hariyono dalam bukunya Kultur China-Jawa. Didalamnya diuraikan sejauh mana kelompok etnik China tetap memegang nilai familisme dan tingkat etnosentrisme. Diuraikan juga sejauh mana pengaruh etnosentisme dan nilai-nilai familisme terhadap interaksi sosial dan perkawinan campur dengan penduduk setempat dalam rangka proses asimilasi dan pembauran.

Yang dimaksud etnosentrisme adalah anggapan suatu kelompok sosial tertentu mempunyai anggapan bahwa segala yang termasuk dalam kebiasaan kelompok sendiri sebagai sesuatu yang terbaik, apabila dibandingkan dengan kebiasaan kelompok lainnya. Atau lebih khususnya etnosentrisme diartikan sebagai suatu sikap untuk menilai unsur-unsur budaya lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran

kebudayaan sendiri. 31

Studi Harry Waluyo tentang pola kegiatan soaial dan komunikasi untuk pembauran di Lampung, dikemukakan masalah pola kegiatan sosial dan komunikasi untuk pembauran. Penekanannya pada pola interaksi sosial antar suku bangsa dalam wadah pembauran. Penelitian Harry Waluyo memperlihatkan bagaimana corak

30 Puspa Vasanty, 1976, “Kebudayaan Orang Tionghoa di Indonesia” dalam Koentjaraningrat (ed), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan, hlm. 346

31 P. Hariyono, 1993, Kultur Cina dan Jawa, Pemahaman Menuju Asimilasi Kultural, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hlm.78

commit to user

kebudayaan luar. 32