Sist e m Pe r lin dun ga n H u k u m Pe k e r j a An a k

xxxv bahw a bet apa m asalah anak belum t erat asi dengan baik dalam perkem bangan pem bangunan yang pesat ini. Gam baran ini j uga m enunj ukkan bahw a perlindungan anak dan pelaksanaan hak- hak anak m asih perlu dim aksim alkan sebagai gerakan m enyelur uh yang m elibat kan selur uh pot ensi yang ada, t idak t er kecuali dari aspek hukum dan lem baga yang ber w enang m elaksanakan t egaknya hukum yang berlaku. 34

C. Sist e m Pe r lin dun ga n H u k u m Pe k e r j a An a k

Anak m erupakan sum ber daya m anusia di m asa m endat ang yang akan m engem ban t ugas unt uk m eneruskan perj uangan bangsa dalam m ew uj udkan cit a- cit anya. Oleh karena it u agar m am pu m em ikul t anggungj aw ab, anak perlu m endapat kan perlindungan agar dapat t um buh dan berkem bang secara waj ar j asm ani, rohani dan sosial. Sist em adalah sat u kesat uan int egrat ed w hole yang t erdiri dari unsur- unsur dan m engadakan int eraksi sat u sam a lain dan t idak m enghendaki adanya konflik di dalam nya. I nt eraksi adalah kont ak t erdiri dari 2 m acam yait u kont ak yang m engunt ungkan dan yang t idak m engunt ungkan. Dengan adanya int eraksi at au kont ak m aka t idak dapat dihindark an adany a konflik . Konflik selalu ada dan t idak dikehendaki oleh sist em karena it u j ika t erj adi konflik akan diselesaikan oleh sist em it u sendiri, j adi konflik hukum harus diselesaikan oleh sist em hukum di dalam sist em hukum it u sendiri. 35 34 Muhammad Joni dan Zulechaina Z, Tanamas 1999. Op cit, hal : 5 35 Mertokusumo, 1996, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Edisi I, Cetakan ke 1, Liberty, Yogyakarta, hal:10 xxxvi Hukum pada dasarnya t idak lain adalah him punan perat uran yang m engat ur keseluruhan kegiat an kehidupan m anusia disert ai sanksi pelanggarannya. 36 Pengusaha yang m elanggar ket ent uan Pasal 2 ayat 1 , Pasal 3 dan Pasal 4 Perm enaker 01 MEN 1987 diancam dengan pidana kurungan selam a- lam anya 3 t iga bulan at au denda set inggi- t ingginya Rp. 100.000,- . Perlindungan hukum m asuk dalam sist em hukum , Undang- Undang Nom or 14 Tahun 1969 sebagai dasar pem bent ukan perat uran m engenai ket enagakerj aan t elah m em berikan perlindungan kepada para pihak, sebagaim ana dapat dilihat pada pernyat aan : “ m em berikan ancam an pidana at as pelanggaran kurungan selam a- lam anya t iga bulan at au denda set inggi- t ingginya Rp. 100.000,- “ . 37 Upaya perlindungan t erhadap t enaga kerj a t erm asuk t enaga kerj a anak, m eliput i aspek- aspek : 1 Perlindungan hukum , yait u apabila dapat dilaksanakan perat uran perundang- undangan dalam bidang ket enaga kerj aan yang m engharuskan at au m em aksakan m aj ikan bert indak sesuai dengan perundang- undangan t ersebut dan benar- benar dilaksanakan oleh sem ua pihak yang t erkait . 2 Perlindungan ekonom i, yait u perlindungan yang berkait an dengan usaha- usaha unt uk m em berikan kepada pekerj a suat u penghasilan yang cukup m em enuhi keperluan sehari- hari baginya dan keluarganya. 36 Ibid, hal : 2 37 UU 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, Pasal 17 ayat 2 xxxvii 3 Perlindungan sosial, yait u perlindungan yang berkait an dengan usaha kem asyarakat an yang t uj uannya m em ungkinkan pekerj a it u m engenyam dan m engem bangkan perikehidupannya sebagai m anusia dan sebagai anggot a m asyarakat . 4 Perlindungan t eknis, yait u perlindungan yang berkait an dengan usaha unt uk m enj aga pekerj a dari bahaya kecelakaan yang dit im bulkan at au berkait an dengan keselam at an dan kesehat an kerj a. 38 Perlindungan hukum selalu t erkait dengan kekuasaan, dalam kekuasaan ini ada dua hal yang selalu m enj adi banyak perhat ian, yait u kekuasaan pem erint ah dan kekuasaan ekonom i. Perlindungan hukum yang berhubungan dengan kekuasaan pem erint ah adalah berupa perlindungan hukum bagi rakyat yang diperint ah t erhadap pem erint ah yang m em erint ah . Dalam perlindungan hukum yang berhubungan dengan kekuasaan ekonom i, perlindungan hukum bagi si lem ah ekonom i t erhadap si kuat ekonom inya. 39 Perlindungan hukum ada dua m acam yait u perlindungan hukum prevent if dan perlindungan hukum represif. Perlindungan hukum prevent if, bahw a hukum m encegah t erj adinya sengket a. Fungsi ini dit uangkan dalam bent uk perat uran- perat uran pencegahan yang pada dasarnya m erupakan pat okan bagi set iap t indakan yang akan dilakukan m asyarakat , m eliput i seluruh aspek t indakan m anusia. Perlindungan hukum represif bersifat 38 Asikin Zaenal, 1993, Dasar-dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo, Jakarta, hal : 76 39 Indiarso dan Sapterno, 1996, Hukum Perburuhan, Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja dalam Program Jamsostek, Kurnia, Surabaya, hal : 12 xxxviii penanggulangan at au pem ulihan keadaan sebagai akibat t indakan t erdahulu. 40 Bahwa perlindungan hukum t erhadap t enaga kerj a t erm asuk t enaga kerj a anak m encakup : perlindungan j am kerj a dan ist irahat , j am inan upah dan j am inan sosial keselam at an dan kesehat an kerj a, sert a perlakuan secara waj ar dan m anusiawi. 41 Berbicara m engenai perlindungan anak, set idaknya ada dua aspek yang t erkait didalam nya. Aspek pert am a yang berkait an dengan kebij akan perat uran per undang- undangan yang m engat ur m engenai perlindungan anak. Aspek kedua ber kait an dengan pelaksanaan dari kebij akan perundang- undangan t ersebut . Mengenai aspek pert am a, sam pai saat ini t elah cukup per undang- undangan unt uk m engat ur hal- hal berkait an dengan perlindungan anak. Aspek kedua adalah apakah dengan t elah t ersedianya berbagai perangkat perundang- undangan t ent ang hak- hak anak t ersebut t elah dengan sendirinya usaha- usaha unt uk m ew uj udkan hak- hak anak dan upaya penghapusan prakt ik- prakt ik pelanggaran hukum anak dan m engabaikan t erhadap hak anak sebagaim ana yang dikehendaki dapat diakhiri. 42 Agar kepent ingan m anusia t erm asuk anak t erlindungi, m aka hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung dalam keadaan norm al dan dam ai, akan t et api dapat j uga t erj adi pelanggaran hukum . 40 Hadjon M Philipus, 1994, Op cit, hal : 2 41 Aloewi Thjepy F, 1994, Syarat-syarat kerja, masalah Hub Industrial, Organisasi Ketenagakerjaan dan Perspektif PJPT II, Majalah Fak. Hukum Airlangga No. 5 Tahun 1994, Surabaya, hal : 55 42 Wahyudi S., 2002, Beberapa Permasalahan Pelaksanaan Perlindungan Anak dan Peran Forum Perlindungan Anak Bangsa, Makalah dalam rangka Hari Anak Tahun 2002, Pusat Penelitian Wanita Puslitwan Unsoed Tanggal 31 Januari 2002, hal : 1 xxxix Melalui penegakan hukum inilah hukum m enj adi kenyat aan, selanj ut nya dalam penegakan hukum ada t iga unsur yang harus diperhat ikan, yait u kepast ian hukum , kem anfaat an dan keadilan. 43 Dalam penegakkan hukum ket enagakerj aan adalah harus adanya pengaw asan t erhadap dipat uhinya pelaksanaan perat uran perundang- undangan ket enagakerj aan, dim ana pengaw asan ini m enj adi t ugas dan kew aj iban dari pegawai pengawas ket enagakerj aan, yang secara lengkap fungsi pegaw ai pengaw as ket enagakerj aan adalah : 1 Mengaw asi pelaksanaan ket ent uan- ket ent uan hukum m engenai ket enagakerj aan; 2 Mem beri penerangan t eknis sert a nasehat kepada pengusaha dan t enaga kerj a t ent ang hal- hal yang dapat m enj am in pelaksanaan efekt if dari perat uran- perat uran ket enaga kerj aan; 3 Melaporkan kepada yang berwenang t ent ang kecurangan dan penyelewengan dalam bidang ket enagakerj aan yang t idak j elas diat ur dalam perundang- undangan. 44 Pe r a t u r a n Pe r u n da n ga n M e n ge n a i Pe r lin du n ga n H u k um Pe k e r j a An a k Dalam rangka perlindungan hukum pekerj a anak, pem erint ah I ndonesia t elah berupaya dengan cara m engeluarkan perat uran perundangan t ent ang pekerj a anak dan bat asan anak yang diperbolehkan bekerj a. Perat uran perundangan t ersebut ant ara lain : 43 Mertokusumo, 1996, Op cit, hal : 1 44 UU 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, penjelasan Pasal 16 xl 1 Undang- Undang Nom or 1 Tahun 1951 yang m erupakan dasar kebij akan perlindungan pekerj a anak dalam rangka m em elihara kondisi keselam at an dan kesehat an anak yang pada um um nya m asih lem ah unt uk m elakukan pekerkaan. Secara yuridis ket ent uan yang berbunyi “ Anak- anak t idak boleh m enj alankan pekerj aan di perusahaan j enis apapun” m aksudnya adalah unt uk m enj aga kesehat an, pendidikan dan perkem bangan anak, t et api secara filosofis ket ent uan t ersebut m enginginkan j ika m em ungkinkan anak dibawah usia sekolah t idak m elakukan pekerj aan unt uk m em enuhi kebut uhan hidup dasar bagi orang t uanya m aupun dirinya sendiri. Karena usia m ereka diharapkan unt uk dapat m em peroleh pendidikan, berm ain dan m engem bangkan diri secara waj ar. 45 2 Secara hist ories bahw a perat uran perundang- undangan t ent ang t enaga kerj a anak sudah dikenal sej ak j am an penj aj ahan Belanda, ant ara lain dengan dikeluar kannya: 1 . Ordonansi t anggal 17 Desem ber 1925 t ent ang t enaga kerj a anak dan kerj a m alam w anit a, dit egaskan bahw a anak dibaw ah um ur 12 t ahun t idak boleh m elakukan pekerj aan di dalam at au unt uk keperluan perusahaan ant ara j am 20.00 sam pai j am 05.00 pagi St bl. No. 647 t ahun 1925, pasal 4 Selanj ut nya dalam ordonansi t ersebut dinyat akan bahw a anak dibawah um ur t idak boleh m elakukan pekerj aan : • Di pabrik yang m enggunakan alat bertenaga m esin 45 Adriatna Yuli, 2001, Op cit, hal : 10 xli • Di tem pat kerja yang biasanya dilakukan pekerjaan tangan oleh sej um lah orang at au lebih secara bersam a- sam a • Pada pem buatan, pem eliharaan, perbaikan dan pem bongkaran dalam t anah, penggalian pasir dan bangunan • Pada perusahaan kereta api dan trem • Pada pem uatan, pem bongkaran dan pem indahan barang • Tidak boleh m em indahkan barang berat jika pekerjaan tersebut nyat a- nyat a m em but uhkan t enaga yang t erlalu besar St bl. No. 647 t ahun 1925, pasal 2 . 2 . Ordonansi 27 Februari 1926 t ent ang t enaga kerj a anak dan orang m uda di kapal St bl. No. 87 t ahun 1926 3 . Perat uran t ent ang pengaw asan di t am bang St bl. No. 341 t ahun 1930 . 3 Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nom or Per. 01 MEN 1987 t ent ang Perlindungan Bagi Anak Yang Terpaksa Bekerj a, disebut kan bahw a : o Anak yang t erpaksa bekerj a adalah anak- anak yang berum ur di bawah 14 t ahun karena alasan sosial ekonom i t erpaksa bekerj a unt uk m enam bah penghasilan baik unt uk dirinya sendiri m aupun keluarga. o Anak yang t erpaksa bekerj a harus m endapat ij in dari orang t ua wali. 46 Bahwa t idak dapat dipungkiri, karena t unt ut an keadaan m aka anak akan m elakukan pekerj aan, unt uk it u pengusaha harus m em berikan perlindungan t erhadap anak yang t erpaksa bekerj a dengan j alan : 46 Permenaker Nomor 01 Tahun 1987 Tentang Perlindungan bagi Anak yang Terpaksa Bekerja, Pasal 1 xlii ƒ Tidak m em pekerj akan lebih dari 4 j am sehari ƒ Tidak m em pekerj akan pada m alam hari ƒ Mem berikan upah sesuai dengan perat uran yang berlaku ƒ Mem elihara daft ar nam a, um ur dan t anggal lahir m ulai dari bekerj a dan j enis pekerj aan yang dilakukan. 47 4 Konvensi I LO Nom or 138 yang t elah dirat ifikasi dengan Undang- Undang Nom or 30 Tahun 1990, disebut kan bahw a usia m inim um unt uk diperbolehkan bekerj a adalah t idak kurang dari 15 t ahun, t et api unt uk dapat bekerj a pada t em pat yang berbahaya m inim al berusia 18 t ahun. 5 Konvensi I LO Nom or 182 yang t elah dirat ifikasi dengan Undang- Undang Nom or 1 Tahun 2000, t ent ang t indakan seger a unt uk m enghapus dan m engurangi bent uk- bent uk pekerj aan t erburuk unt uk anak, m enet apkan sebagai berikut : Segala bent uk perbudakan at au prakt ek sej enis perbudakan sepert i penj ualan dan perdagangan anak, kerj a ij on debt bondage dan perham baan, sert a kerj a paksa at au w aj ib unt uk dilaksanakan dalam konflik bersenj at a; Pem anfaat an, penyediaan at au penaw aran anak unt uk pelacuran, unt uk produksi pornografi at au pert unj ukan- pert unj ukan porno; Pem anfaat an, penyediaan at au penaw aran anak unt uk kegiat an t erlarang, khususnya unt uk produksi dan perdagangan obat - obat an sebagaim ana diat ur dalam perj anj ian int ernasional yang relevan; 47 Ibid, Pasal 4 xliii Pekerj aan yang sifat at au keadaan t em pat pekerj aan it u dilakukan dapat m em bahayakan kesehat an, keselam at an at au m oral anak- anak. 6 Undang- Undang Nom or 23 Tahun 2002 Tent ang Perlindungan Anak, yang m engat ur ant ara lain : set iap anak berhak m em peroleh pelayanan kesehat an dan j am inan sosial, set iap anak berhak m em peroleh pendidikan dan pengaj aran, set iap anak berhak m enyat akan dan didengar pendapat nya, set iap anak ber hak unt uk berist irahat dan m em anfaat kan w akt u luang, bergaul dengan anak yang sebaya, berkreasi dan berekreasi. D . H a k - H a k An a k Anak adalah bagian dari hak asasi m anusia yang w aj ib dij am in, dilindungi dan dipenuhi oleh orang t ua, keluar ga m asyarakat , pem erint ah dan Negara. 48 Secara int ernasional sej ak t ahun 1989 m asyarakat dunia t elah m em punyai inst rum ent hukum , yakni Konvensi Hak Anak KHA , yang m em punyai kekuat an m engikat Negar a pesert a dan penandat anganan KHA. KHA m endiskripsikan hak- hak anak secara det ail, m enyelur uh dan m aj u. KHA m em posisikan anak sebagai dirinya sendiri dan hak anak sebagai segm en bagian m anusia yang harus dibant u perj uangannya bersam a- sam a orang dew asa. KHA yang m em iliki 54 pasal it u dapat dikat egorikan dalam em pat hak, yakni : Hak unt uk m endapat kan perlindungan prot ect ion 48 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, Pasal 1 Ayat 12 xliv right s , Hak m em pert ahankan eksist ensi kehidupan survival right s , Hak unt uk berkem bang fisik, psikis dan biologis developm ent right s dan Hak at as part isipasi part icipat ion right s . Pem erint ah dan Negara I ndonesia sebagai Negara anggot a PBB dan m asyarakat int ernasional, sej ak Agust us 1990 sudah m erat ifikasi KHA m elalui Keppres No 36 Tahun 1990. perat ifikasian KHA m engakibat kan I ndonesia t erikat secara hukum unt uk m engim plem ent asikan konvensi. I ndonesia j uga berkew aj iban m engharm onisasikan sem ua perangkat kebij akan KHA, m ensosialisasikannya sert a m elakukan pem ant auan. I m plem ent asi t ersebut dapat t erwuj ud dalam pem bent ukan hukum nasional, program aksi dan kew aj iban m enbuat laporan nasional m engenai usaha- usaha dan perkem bangan penegakan KHA di I ndonesia. Ket erlibat an I ndonesia dalam konst elasi global t ent ang anak dan t ersedianya berbagai perangkat kebij akan, m er upakan aw al bagi t indakan- t indakan segera dan berlanj ut dalam pem enuhan hak- hak anak. Berkait an dengan pekerj a anak, t elah dit et apkan hak- hak pekerj a anak sebagai berikut : a Mendapat kan upah yang sam a dengan m em per hat ikan prinsip upah unt uk pekerj aan yang sam a nilainya; b Mem berikan pem bat asan w akt u yang ket at dalam m elaksanakan pekerj aannya di t em pat kerj a unt uk paling lam a 4 j am kerj a sehari, dan dilarang unt uk m elakukan ker j a lem bur ; c Kepesert aan dalam program j am inan sosial dan pr ogram pem eliharaan kesehat an; xlv d Pem berlakuan st andard keselam at an dan kesehat an secara konsist en dan w aj ar. 49 Ke w a j iba n N e ga r a Te r ha da p Ana k Secara lebih rinci t indakan- t indakan yang harus dilakukan Negara unt uk m elindungi hak- hak anak dalam konvensi hak anak pokoknya sebagai berikut : a. Kew aj iban negara unt uk m enj am in anak m em peroleh perlindungan t erhadap hak- hak asasi dan kebebasan anak; b. Kew aj iban Negara unt uk m elindungi anak dalam proses peradilan; c. Kew aj iban Negara unt uk m ewuj udkan perlindungan kesej aht eraan anak dalam lingkungan keluarga; pendidikan dan lingkungan sosial ; d. Kew aj iban Negara unt uk m engat ur dalam perlindungan anak dalam m asalah penahanan dan peram pasan kem erdekaan; e. Kew aj iban Negara unt uk m elindungi anak dari segala eksploit asi per budakan, perdagangan anak, pelacuran; pornografi, per dagangan penyalahgunaan obat - obat an, m em peralat anak m elakukan kej ahat an dan sebagainya ; f. Kew aj iban Negara unt uk m elakukan perlindungan anak- anak j alanan; g. Kew aj iban Negara unt uk m elakukan perlindungan anak dari akibat - akibat peperangan konflik bersenj at a; h. Kew aj iban Negara unt uk m elindungi anak t erhadap t indakan kekerasan 49 Konvensi ILO 132 Tahun 1989 xlvi Set iap anggot a PBB yang m erat ifikasi KHA waj ib m engam bil sem ua t indakan yang perlu unt uk m em ast ikan agar ket ent uan- ket ent uan yang m em berlakukan konvensi ini dapat dit erapkan dan dilaksanakan secara efekt if t er m asuk ket ent uan dan pener apan sanksi pidana at au sanksi lain sebagaim ana perlunya. 50

E. Ke w e na nga n Pe n a nga n a n Pe k e r j a An a k