I I H ASI L PEN ELI TI AN D AN AN ALI SA

lii

BAB I I I H ASI L PEN ELI TI AN D AN AN ALI SA

A. I m ple m e nt a si Pe r a t u r a n Pe r u n da n g- Un da n ga n Ke t e n a ga k e r j a a n Te r ha da p Ek sploit a si Pe k e r j a Ana k 1 . Pe k e r j a Ana k Pada hakekat nya anak t idak boleh bekerj a karena w akt u m ereka selayaknya dim anfaat kan unt uk belaj ar, berm ain, ber gem bira, berada dalam suasana dam ai, m endapat kan kesem pat an dan fasilit as unt uk m encapai cit a- cit anya sesuai perkem bangan fisik, psikologis int elekt ual dan sosialnya. Nam un pada kenyat aannya banyak anak- anak dibaw ah usia 18 t ahun yang t erlibat akt if dalam kegiat an ekonom i, m enj adi pekerj a anak ant ara lain di sekt orindust ri dengan alasan t ekanan ekonom i yang dialam i orang t uanya at aupun fakt or lainnya. 55 Bagi para pekerj a anakpun sesungguhnya m ereka akan m em ilih unt uk bersekolah m aupun berm ain bersam a t em an- t em an daripada m enj alani hidup sebagai pekerj a anak. Menj alani hidup sebagai pekerj a anak, bagi m ereka karena m em ang t idak m em iliki pilihan lain. Berbagai alasan yang m uncul berdasarkan observasi di Kabupat en Banyum as adalah sebagai berikut : orang t ua yang t idak m am pu, penghasilan orang t ua yang t idak m encukupi kebut uhan keluar ga, t idak ada pihak yang m enanggung hidupnya, t idak ada pihak yang m enaw ari dan m enanggung biaya sekolah. 55 Syamsuddin, 1997, Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Anak yang Bekerja, Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, Jakarta, hal : 1 liii Sesungguhnya “ Anak t idak boleh m enj alankan pekerj aan….” 56 , larangan ini bersifat m ut lak t anpa pengecualian, j adi apapun alasannya anak t idak boleh m enj alankan pekerj aan dalam suat u hubungan kerj a ant ara pengusaha m aj ikan dengan pekerj a buruh. Kenyat aan m enunj ukkan bahw a banyak anak yang sem est inya m asih harus m enem puh pendidikan di sekolah, m ereka t erpaksa bekerj a unt uk m em bant u m eringankan beban orang t ua, at au bahkan unt uk m encukupi kebut uhan m ereka sendiri. Bagi beberapa pekerj a anak, bekerj a m erupakan keharusan karena hasil ker j a m ereka digunakan unt uk m em biayai hidup at aupun m encukupi keperluan hidup diri sendiri waw ancara dengan Sukirm an dan Dirw an . Orang t ua t idak m am pu sehingga anak harus bekerj a unt uk m em bant u orang t ua dalam m em enuhi kebut uhan hidup keluarga w aw ancara dengan Aisah dan Sum arni . Anak bekerj a unt uk m encukupi biaya sekolah, karena orang t ua t idak bisa m encukupi sepenuhnya biaya pendidikan w aw ancara dengan Faizun dan Sut irah . Dari hasil w aw ancara dengan pekerj a anak dapat diket ahui bahw a m ereka m em ang m em but uhkan unt uk bekerj a at au m em ang harus bekerj a dengan berbagai alasan yait u unt uk m em enuhi kebut uhan m ereka sendiri, unt uk m em bant u orang t ua sebagai t ulang punggung keluarga m aupun unt uk m em biayai pendidikan. 56 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948 Tentang Tenaga Kerja, Pasal 2 liv Bagi pengusaha yang m au m enerim a anak sebagai pekerj a dengan alasan pert im bangan ant ara lain : • Karena m ereka diajak oleh orang tuanya yang telah bekerja di perusahaan it u; • Karena jenis pekerjaan bersifat sederhana dan pasti bisa dikerjakan oleh anak- anak; • Karena sifat pekerj aan yang ringan, tidak m em erlukan tenaga besar dan t idak m em bahayakan bagi pekerj a anak. w aw ancara dengan Misw adi dan Sit i Rokhim ah . Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1948 yang dipert egas dengan Undang- Undang Nom or 1 Tahun 1951 dengan j elas dan t egas m elarang keberadaan pekerj a anak, t idak m em punyai kekuasaan hukum apapun karena t ernyat a m asih banyak pekerj a anak, padahal Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1948 t ersebut sam pai saat ini t idak pernah dicabut dan oleh kar ena it u sehar usnya t et ap m em iliki kekuat an hukum yang m engikat baik unt uk pem erint ah, pengusaha m aupun m asyarakat sebagai Warga Negara Republik I ndonesia. Tindakan m em pekerj akan anak sem est inya diberlakukan sebagai t indakan m elaw an Undang- Undang yang sah dan dapat dikenai sanksi hukum . Selain it u m asih banyaknya pekerj a anak m enunj ukkan ket idakberhasilan pelaksanaan Undang- Undang Nom or 2 Tahun 1989, t ent ang sist em pendidikan nasional yang m enekankan w aj ib belaj ar 9 t ahun. 2 . Ek sploit a si Pe k e r j a An a k lv Pada kenyat aannya, isu pekerj a anak bukan sekedar isu anak- anak m enj alankan pekerj aan dengan m em peroleh upah, akan t et api lekat sekali dengan eksploit asi, pekerj aan berbahaya, t erham bat nya akses pendidikan, sert a t erham bat nya perkem bangan fisik, psikis dan sosial anak. 57 Sit uasi buruk yang dialam i anak yang bisa dikat egorikan dalam bent uk eksploit asi t erhadap pekerj a anak, yait u : Kerj a penuh wakt u pada um ur t erlalu dini; Terlalu banyak wakt u yang digunakan unt uk bekerj a; Melakukan pekerj aan yang penuh t ekanan fisik, sosial at aupun psikologis; Upah yang t idak sesuai; Tanggungj awab yang t erlalu banyak ; Melakukan pekerj aan yang m engham bat peluang unt uk m endapat dan at au m engakses pendidikan; Melakukan pekerj aan yang m engurangi m art abat har ga diri dan m elakukan pekerj aan yang m erusak perkem bangan sosial dan psikologis. 58 Dalam m em pekerj akan anak yang t erpaksa bekerj a, dit et apkan bahw a salah sat u bent uk hak anak yang t erpaksa bekerj a adalah hak unt uk m endapat kan pendidikan. Dalam hal ini, yang t erpent ing adalah bahw a pekerj a anak harus diberi kesem pat an unt uk m endapat kan pendidikan, bukan unt uk diberi pendidikan. Oleh karena it u, salah sat u cara yang t erbaik adalah t idak m em pekerj akan anak t idak lebih dari 4 j am hari, karena dengan wakt u yang ada pekerj a anak akan m em iliki kesem pat an unt uk m endapat kan pendidikan bersekolah. 59 57 Muhammad Joni dan Zulechaina Z, Tanamas 1999. Aspek Hukum Perlindungan Anak dan Perspektif Konvensi Hak- hak Anak, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal : 1- 8 58 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Tengah, 2002, Himpunan naskah Sosialisasi Warna Perlindungan Terhadap Hak Anak yang Terpaksa Bekerja, Semarang, hal : 37 59 Permenaker Nomor 01 Tahun 1987 Tentang Perlindungan bagi Anak yang Terpaksa Bekerja, Pasal 4 lvi Walaupaun eksploit asi yang t erj adi t idak t erm asuk kat egori pekerj aan yang penuh dengan t ekanan fisik, sosial at aupun psikologis, pada gilirannya karena anak t idak m endapat kan upah yang m em adai dan t idak dapat m engakses pendidikan m aka anak t idak akan m endapat kan perkem bangan sosial dan psikologis yang sehat dan w aj ar. Hal ini m enunj ukkan bahw a sila kedua dan kelim a dari Pancasila sebagai j iwa dan kepribadian Bangsa I ndonesia, yait u “ Kem anusiaan yang adil dan beradab” dan “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat I ndonesia” belum m enj adi kenyat aan sepenuhnya dan belum m enyent uh kepada sem ua lapisan m asyarakat sebagai kom ponen bangsa. 3 . I m ple m e n t a si Pe r lin du n ga n H uk u m Pe k e r j a An a k Pem erint ah Negar a I ndonesia dibent uk diant aranya unt uk m elindungi segenap bangsa, m em aj ukan kesej aht eraan um um , dan m encerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena it u selagi Undang- Undang Dasar 1945 m asih digunakan sebagai dasar hukum bangsa I ndonesia dalam bernegara, m aka Pem erint ah berkew aj iban m elindungi segenap bangsa, m ewuj udkan kesej aht eraan um um dan sekaligus m encer daskannya. Perlindungan, kesej aht eraan dan kecerdasan harus dit uj ukan kepada sem ua kom ponen bangsa, t anpa m em bedakan um ur , j enis kelam in, suku, ras dan agam a, j adi t idak t erkecuali anak- anak dan para pekerj a anak 60 Bangsa dan Negara I ndonesia dalam m ew uj udkan kom it m ennya unt uk m enj am in kesej aht eraan anak dan perlindungan t erhadap anak 60 Penjelasan Amandemen UUD 1945 lvii pada um um nya sert a t erhadap pekerj a anak pada khususnya, selain t ersirat dalam Pancasila dan am andem en Undang- Undang Dasar 1945, t elah banyak produk hukum yang t elah dihasilkan sebagai dasar pedom an bagi sem ua pihak dalam upaya pencapaian kesej aht eraan dan perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak di I ndonesia. Upaya perlindungan t erhadap pekerj a t erm asuk pekerj a anak m eliput i aspek- aspek : 1 . Perlindungan hukum , perlindungan yang berkait an dengan perat uran perundang- undangan dalam bidang ket enagakerj aan yang m enghar uskan at au m em aksakan m aj ikan bert indak sesuai dengan perundang- undangan t ersebut dan benar- benar dilaksanakan oleh sem ua pihak; 2 . Perlindungan ekonom i, yait u perlindungan yang berkait an dengan usaha- usaha unt uk m em berikan kepada pekerj a suat u penghasilan yang cukup m em enuhi keperluan sehari- hari baginya dan keluarganya; 3 . Perlindungan sosial, yait u suat u perlindungan yang berkait an dengan usaha kem asyarakat an yang t uj uannya m em ungkinkan pekerj a it u m engenyam dan m engem bangkan perikehidupan sebagai m anusia dan sebagai anggot a m asyarakat ; 4 . Perlindungan t eknis, yait u suat u perlindungan yang berkait an dengan usaha unt uk m enj aga pekerj a dari bahaya kecelakaan yang dit im bulkan at au berkait an dengan keselam at an dan kesehat an kerj a. 61 Perlindungan bagi pekerj a anak, di sekt or form al diat ur oleh Ment eri Tenaga Kerj a dalam perat urannya No. Per.01 Men 1987 besert a at uran pelaksanaannya, yait u : 61 Asikin Zaenal, 1993, Dasar-dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo, Jakarta, hal : 76 lviii - bagi pengusaha dihar usk an w aj ib lapor y ang t at a car a dan bent uk laporannya diat ur oleh MENAKER; - bagi pegaw ai pengaw as k et enagak er j aan agar dalam m elak uk an pem eriksaan m em berikan perhat ian khusus berkait an perlindungan pekerj a anak, dan lebih m engint ensifkan laporan dari hasil m enganalisa dan m engevaluasi pem eriksaan. Dalam pengaw asan t erhadap pengusaha yang m em pekerj akan pekerj a anak pem erint ah j uga m em anfaat kan t ripart it e dengan m engadakan t inj auan dan pem binaan bersam a. Kegiat an perlindungan kepada pekerj a anak sekt orform al secara rut in dilak sanakan dengan m engadakan : a. Peninj auan langsung ke perusahaan - perusahaan bersam a dengan t im yang t ergabung dalam t ripart it e. b. Mengadakan bim bingan, pem binaan kepada pengusaha agar m elaksanakan perat uran ket enaga kerj aan khususnya yang m engat ur m engenai perlindungan t erhadap pekerj a anak dan m em perlakukan khusus kepada m ereka at aupun sebaiknya t idak m em pekerj akan pekerj a anak. c. Mem int a dan selalu m engingat kan kepada pengusaha unt uk m em enuhi kewaj iban m elaksanakan waj ib lapor t ersebut sekurang- kurangnya m encant um kan, ant ara lain : ident it as perusahaan, klasifiaksi usia anak yang dipekerj akan, car a pengupahannya, j enis pekerj aan yang dilakukan, wakt u kerj a lam anya bekerj a, fasilit as j am inan sosial dan kesej aht eraan. lix Pem erint ah m elalui t ripar t it e t elah m elaksanakan peninj auan langsung ke perusahaan- perusahaan unt uk m em berikan bim bingan dan pem binaan dalam hal perlindungan t erhadap pekerj a anak, nam un dalam kenyat aannya m asih t erdapat perusahaan yang m em pekerj akan anak dengan kondisi t ereksploit asi. Kenyat aan ini dim ungkinkan t erj adi karena hal- hal sebagai berikut : - Kunj ungan peninj auan unt uk bim bingan dan pem binaan hany a dilakukan ke perusahaan- perusahaan yang t erdaft ar di Disnakert rans, sedangkan perusahaan yang t idak t erdaft ar j ust ru m em pekerj akan anak; - Jum lah pegaw ai pengaw as k et enagak er j aan dengan adany a pelaksanaan ot onom i daerah yang ada sekarang t inggal sat u orang, sehingga t idak t erj angkau pengaw asan t erhadap sem ua perusahaan, apalagi harus j em put bola ke perusahaan yang belum m elaksanakan w aj ib lapor. Pekerj a anak di sekt or inform al lebih banyak j um lahnya nam un perlindungan hukum nya t idak t erj angkau m elalui perat uran MENAKER No. Per . 01 Men 1987, karena pekerj a anak di sekt or inform al t idak ada kej elasan hubungan kerj a ant ara pekerj a dengan m aj ikan pengusaha. Unt uk m enangani perlindungan anak di sekt or inform al ini Ment eri Dalam Negeri m elalui MENDAGRI No. 13 Thn 1999 m em erint ahkan pem erint ah daerah dalam hal ini Gubernur besert a j aj arannya Bupat i Walikot a, Cam at sam pai dengan Lurah Kepala Desa lx unt uk m elaksanakan program Penanggulangan Pekerj a Anak PPA , dapat diuraikan hasil kegiat an PPA sebagai berikut : a. Terbent uknya kelom pok kerj a penanggulangan pekerj a anak Pokj a- PPA Kabupat en. Anggot a Pokj a- PPA t erdiri dari unsur Pem erint ah sepert i Dinas Tenaga Kerj a, Dinas Kesehat an, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Sekret ariat Daerah, Bappeda, PMD dan unsur m asyarakat sepert i Tim penggerak PKK, Ket ua Koordinasi Kegiat an Kesej aht eraan Sosial, LSM, SPSI , PKBI API NDO. b. Pengirim an t enaga pengaj ar pelat ih unt uk m engikut i pem bekalan. c. Mengadakan pelat ihan fasilit at or Penanggulangan Pekerj a Anak PPA , di ikut i sem ua kecam at an 27 Kecam at an t iap kecam at an 3 orang. Tiap kecam at an m em bent uk Pokj a- PPA t ingkat Kecam at an, j uga m engadakan pelat ihan bagi m ot ivat or dari t iap desa. Tiap desa kelurahan m enyiapkan t enaga m ot ivat or unt uk m engikut i pelat ihan pem bekalan dalam rangka m elaksanakan inovasi t ent ang PPA di desa kelurahannya. d. Mengadakan invent arisasi dat a pekerj a anak di t iap desa kelurahan e. Mem berikan beasisw a kepada 15 orang pekerj a anak yang m elanj ut kan pendidikan ke t ingkat SLTP. Pem erint ah sesungguhnya t elah m elaksanakan program PPA nam un m asih t erdapat banyak pekerj a anak yang bekerj a pada sekt orinform al. Kondisi ini dim ungkinkan oleh karena beberapa hal, yait u : • Aksi kerj a PPA baru sam pai tingkat pem bentukan Pokja, belum sam pai t ingkat aksi kerj a penanggulangan yang sem est inya. lxi • Fasilitator yang telah dilatih belum m elaksanakan fungsi sebagaim ana m est inya • Motivator yang t elah dipersiapkan belum m elaksanakan fungsi sebagaim ana m est inya. • Aksi kerja PPA hanya aktif apabila sedang m elaksanakan proyek PPA saj a. Dengan dem ikian dapat diket ahui bahw a Pem erint ah t elah berusaha m elaksanakan perlindungan t erhadap pekerj a anak nam un dalam pelaksanaannya belum t epat dan benar sesuai dengan j iwa dan t uj uan yang dikehendaki perat uran perundang- undangan yang berlaku. Dari aspek perlindungan hukum , sist em perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak m asih j auh dari sem est inya. Dari aspek perlindungan ekonom i, upah pekerj a anak m asih j auh dari UMK yang dit ent ukan. Dari aspek perlindungan sosial, para pekerj a anak t idak diberi w akt u yang cukup unt uk m engem bangkan peri kehidupannya sebagai m anusia dan sebagai anggot a m asyarakat . Dari aspek perlindungan t eknis j uga prakt is t idak dilaksanakan karena dianggap pekerj aan yang dikerj akan sederhana dan ringan. Pelaksanaan pem berian perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak hanya dengan m elakukan kunj ungan pem binaan ke perusahaan- perusahaan saj a m asih j auh dari cukup. Jum lah pegaw ai pengaw as ket enagakerj aan yang hanya sat u orang dan dalam m elaksanakan t ugas dan kewaj ibannya belum sebagaim ana yang dikehendaki oleh perat ur an per undang- undangan yang berlaku, m erupakan indikasi bahwa pem erint ah belum sungguh- sungguh dalam lxii m elaksanakan Undang- Undang ket enaga kerj aan m aupun dalam pem berian perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak. Pelaksanaan PPA, j uga baru m erupakan langkah aw al dari suat u t indakan pem berian perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak, karena baru berupa invent arisasi j um lah pekerj a anak, pem bent ukan Pokj a- PPA dan pelat ihan Pokj a- PPA. Aksi kerj a Pokj a- PPA belum t erbent uk nyat a sebagai aksi pem berian perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak, sehingga belum m encapai t arget sasaran yang diharapkan. B. H a m ba t a n- h a m ba t a n Pe m e r in t a h da la m M e n a n ggu la n gi Ek sploit a si Pe k e r j a An a k 1 . Sist e m Pe r lin du n ga n H uk u m Pe k e r j a An a k Sist em adalah sat u kesat uan I nt egrat ed whole yang t erdiri dari unsur- unsur yang m engadakan int eraksi sat u sam a lain. 62 Perlindungan anak adalah kegiat an unt uk m enj am in dan m elindungi anak dan hak- haknya agar dapat hidup, t um buh, berkem bang dan berpart isipasi secara opt im al sesuai dengan harkat dan m art abat kem anusiaan, sert a m endapat perlindungan dari kekerasan dan diskrim inasi. 63 Jadi yang dim aksud dengan sist em perlindungan hukum pekerj a anak adalah suat u kesat uan yang t erdiri dari : 1 Perat uran perundang- undangan sebagai unsur yang m engat ur int eraksi ant ara pekerj a anak dengan m aj ikan dan ant ar a m aj ikan dengan pem erint ah; 2 Pem erint ah, dalam hal ini Dinas Daerah yang m enangani 62 Mertokusumo, 1996, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Edisi I, Cetakan ke 1, Liberty, Yogyakarta, hal:10 63 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 lxiii ket enagakerj aan dan lem baga penegak hukum yang ada, sebagai unsur yang m em iliki wewenang unt uk m enegakkan perlindungan hukum agar t idak t erj adi konflik ant ara pekerj a anak dan m aj ikan, at au penegakkan keadilan bila t erj adi konflik; 3 Pekerj a anak dan m aj ikan pengusaha, sebagai unsur yang senant iasa berint eraksi dalam proses kegiat an ekonom i yang dapat m enim bulkan konflik. Unsur ket iga ini pekerj a anak dan m aj ikan pengusaha lebih dianggap sebagai obyek dari sist em hukum , sehingga sist em perlindungan hukum pekerj a anak hanya t erdiri dari unsur kesat u perat uran perundang- undangan dan unsur kedua pem erint ah sebagai pengendali m ekanism e bekerj anya perlindungan hukum dalam sist em . Pekerj a anak sebagai anak yang bekerj a at au anak yang m elaksanakan pekerj aan dalam suat u hubungan kerj a dengan m aj ikan j uga m em iliki hak unt uk m endapat kan perlindungan sebagaim ana anak- anak pada um um nya. Perlindungan hukum ada dua m acam yait u perlindungan hukum prevent if dan perlindungan hukum represif. Perlindungan hukum prevent if, bahw a hukum m encegah t erj adinya sengket a. Fungsi ini dit uangkan dalam bent uk perat uran- perat uran pencegahan yang pada dasar nya m erupakan pat okan bagi set iap t indakan yang akan dilakukan m asyarakat , m eliput i seluruh aspek t indakan m anusia. Perlindungan hukum represif bersifat penanggulangan at au pem ulihan keadaan sebagai akibat t indakan t erdahulu. 64 64 Hadjon M Philipus, 1994, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik Normatif Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, hal : 2 lxiv Pem erint ah Kabupat en Banyum as t elah m em iliki sist em perlindungan hukum pekerj a anak dengan seperangkat perat uran perundang- undangan baik sebagai perlindungan hukum prevent if m aupun perlindungan hukum repr esif t erhadap pekerj a anak dengan Disnakert rans sebagai penanggungj aw ab at as t erlaksananya sist em perlindungan t erhadap pekerj a anak t ersebut . “ Anak t idak boleh m enj alankan pekerj aan” 65 larangan ini bersifat m ut lak t anpa pengecualian, j adi apapun alasannya anak t idak boleh m enj alankan pekerj aan dalam suat u hubungan kerj a dengan m aj ikan at au pengusaha. Larangan ini m erupakan perlindungan prevent if yang paling m endasar yang dengan t egas dapat m enghent ikan t im bulnya t enaga kerj a anak at au pekerj a anak. Nam un sayang larangan ini t idak diikut i dengan upaya- upaya nyat a, sepert i pem berlakuan w aj ib belaj ar 9 t ahun dengan t egas disert ai pem berian beasiswa dan at au pem bebasan biaya pendidikan dasar bagi anak- anak dari keluarga t idak m am pu. Pem berian beasiswa at au pem bebasan biaya pendidikan ini sesuai dengan am andem en UUD 1945 bahwa : “ Cabang- cabang produksi yang pent ing bagi Negara dan yang m enguasai haj at hidup orang banyak dikuasai oleh Negara” , “ Bum i, air dan kekayaan alam yang t erkandung didalam nya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan unt uk sebesar- besar kem akm uran rakyat ” . 66 Tidak t erlaksananya am anat am andem en UUD 1945 t elah m endorong m unculnya pekerj a anak. Kondisi pekerj a anak yang banyak 65 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1951 66 Amandemen UUD 1945, pasal 33, ayat 2 dan 4 lxv m em iliki kelem ahan- kelem ahan dapat m endorong t erj adinya eksploit asi oleh para m aj ikan at au pengusaha yang m em pekerj akannya. Unt uk m enghindari t indakan eksploit asi pem erint ah m em berikan pem bat asan- pem bat asan unt uk pekerj a anak, secara form al MENAKER t elah m enet apkan syarat - syarat m em pekerj akan anak, yait u : t idak boleh m em pekerj akan anak lebih dari 4 j am sehari; Tidak boleh m em pekerj akan anak pada m alam hari ant ara pukul 18.00 sam pai dengan pukul 06.00; Pengusaha w aj ib m em bayar upah sesuai ket ent uan yang berlaku, sebanding dengan j am kerj anya; Pengusaha w aj ib m endukung program kerj a dan belaj ar Kej ar m elalui kerj asam a dengan pihak lain; Mencat at dan m elaporkan ident it as anak yang dipekerj akan; Pengusaha w aj ib m elakukan pengurangan pekerj a anak secara bert ahap. 67 Kebanyakan perusahaan yang m em pekerj akan anak, t idak sat upun m elakukan waj ib lapor ket enagakerj aan, sehingga keberadaan pekerj a anak yang bekerj a pada perusahaan t ersebut t idak diket ahui. Hal inilah yang t urut m endukung adanya t indakan eksploit asi t erhadap pekerj a anak dan m enyebabkan pekerj a anak kurang t erlindungi oleh sist em hukum yang ada, sepert i diberlakukannya lam a kerj a m elebihi 4 j am hari, diberikannya upah dibawah UMK yang ber laku, t idak diberikannya j am inan sosial t enaga kerj a sert a t idak diberikannya kesem pat an kepada pekerj a anak unt uk m endapat kan pendidikan. 67 Permenaker Nomor 01 Tahun 1987 Tentang Perlindungan bagi Anak yang Terpaksa Bekerja. lxvi Pengusaha yang m em pekerj akan pekerj a anak w akt u kerj anya t idak boleh m elebihi 4 j am hari. 68 Adanya pengusaha m em pekerj akan pekerj a anak m elebihi 4 j am hari m enunj ukkan m asih rendahnya t ingkat kesadaran hukum oleh pengusaha dan perlindungan hukum pekerj a anak t erabaikan. Seharusnya pengusaha m enyadari bahw a dengan bekerj a penuh wakt u akan m enyebabkan perkem bangan kepribadian anak t idak akan berkem bang secara penuh dan serasi, dengan bekerj a secara t erus m enerus dan m onot on sert a berulang- ulang unt uk wakt u yang lam a sepert i pada pekerj aan pengepakan kue, pem buat an keripik t em pe, dan lainnya. Walaupun m ereka t idak m erasa j enuh, nam un dapat m em pengaruhi perkem bangan kreat ifit asnya sehingga m ereka cenderung m enj adi anak yang t idak cerdas dan t idak kreat if. Pada hakekat nya upah m inim um diberikan kepada pekerj a laj ang dengan m asa ker j a kurang dari sat u t ahun, dan kepada pekerj a anak diberikan upah sesuai dengan perat ur an pengupahan yang ada. Pekerj a anak diberi upah dibawah ket ent uan UMK yang berlaku t idak t erkecuali yang t elah m em iliki m asa kerj a lebih dari sat u t ahun, hal ini disam ping bert ent angan dengan pasal 4 ayat 3 Perm enaker 01 Th. 1987, j uga bert ent angan dengan pasal 14 ayat 2 Perm enaker 01 Th. 1999. Set iap anak berhak m em peroleh pelayanan kesehat an dan j am inan sosial sesuai dengan kebut uhan fisik, m ent al, spirit ual dan sosial. 69 68 Permenaker Nomor 01 Tahun 1987 Tentang Perlindungan bagi Anak yang Terpaksa Bekerja, Pasal 4 Ayat 1 69 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 pasal 8 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 pasal 3 ayat 2 lxvii Kebanyakan perusahaan yang m em pekerj akan anak, t idak sat upun dari m ereka yang m enyelenggarakan j am inan sosial, khususnya j am inan pem eliharaan kesehat an JPK . Keselam at an dan kesehat an pada dasarnya adalah m erupakan kebut uhan m anusia yang t erpent ing dan bahkan sering dikat akan sebagai hak azasi m anusia, oleh karena it u set iap orang t erm asuk t enaga kerj a m em erlukan j am inan at as keselam at an m aupun kesehat an dirinya, sehingga pem berian j am inan pem eliharaan kesehat an t enaga kerj a bukan sebagai kebut uhan t et api j uga sebagai kepent ingan. Dengan dem ikian apa yang dilakukan oleh kelim a pengusaha t ersebut adalah m erupakan pelanggaran hukum , khususnya Undang- Undang Nom or 23 Tahun 2002 dan Undang- Undang Nom or 3 Tahun 1992. Tidak dit aat inya perat uran perlindungan anak oleh pengusaha sebenarnya t idak perlu t erj adi apabila pem erint ah, dalam hal ini Dinas Daerah yang m enangani ket enagakerj aan khususnya pegaw ai pengaw as ket enagakerj aan dapat m enj alankan fungsinya sebagaim ana m est inya, yait u benar- benar m elakukan pengaw asan t erhadap pelaksanaan dit aat inya per at uran ket enagakerj aan oleh para pelaku pr oduksi dan m elakukan penindakan sesuai dengan perat uran yang berlaku. Sebagai sat u sist em perlindungan hukum , pegaw ai pengaw as ket enagakerj aan yang m elakukan t indakan m engaw asi pelaksanaan perat uran hukum m engenai ket enagakerj aan hendaknya dapat m elakukan penegakan hukum m engenai kondisi kerj a dan perlindungan t enaga kerj a dan perat uran yang m enyangkut w akt u ker j a, pengupahan, lxviii keselam at an, kesehat an dan penggunaan t enaga kerj a anak dan orang m uda sert a m asalah- m asalah lain yang t erkait . 70 Dalam upaya penegakan hukum m engenai perlindungan pekerj a anak, pegaw ai pengaw as m em punyai t ahapan m ekanism e pengaw asan yang t er diri dari : pem binaan prevent ive edukat if , not a pem eriksaan represif non yust isial dan diaj ukan ke pengadilan represif yust isial . Akan t et api sem ua langkah t ersebut belum dit erapkan oleh pegawai pengaw as t erhadap para pengusaha y ang m em pekerj akan pekerj a anak. Dari paparan t ersebut diat as dapat diket ahui bahw a t elah t erdapat sist em perlindungan hukum pekerj a anak t et api pelaksanaannya m asih j auh dari opt im al. Hal ini dapat diket ahui dari m asih banyaknya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para pengusaha t erhadap perat uran perlindungan anak, dan t idak berperannya pegaw ai pengawas ket enagakerj aan sebagai aparat penegak hukum . Pelanggaran hukum para pengusaha berupa pem berlakuan lam a kerj a lebih dari 4 j am set iap harinya, pem berian upah j auh dibaw ah UMK, t idak pernah m elaksanakan waj ib lapor dan t idak m enyelenggar akan pem berian JPK. Sedangkan pegawai pengaw as ket enagakerj aan t idak m enj alankan fungsinya sebagaim ana m est inya, yait u t idak m elakukan pengawasan pem binaan dan penindakan t erhadap para pelanggar pengusaha sebagaim ana dit et apkan dalam perat uran ket enagakerj aan. 2 . Kon ve n si H a k An a k 70 Konvensi ILO 81 Th. 1947 lxix Konvensi Hak Anak 1989 t elah disahkan oleh Maj elis Um um Perserikat an Bangsa- Bangsa pada t anggal 20 Novem ber 1989 dan m ulai m em punyai kekuat an m em aksa pada t anggal 2 Sept em ber 1990. konvensi t ersebut m erupakan inst rum ent yang m erum uskan prinsip- prinsip universal dan norm a hukum m engenai kedudukan anak. 71 Beberapa alasan I ndonesia m erat ifikasi konvensi t ersebut diant aranya adalah sebagai berikut : a. I ngin m enggunakan norm a st andar yang sesuai unt uk m eningkat kan upaya pelayanan yang m enunj ang perkem bangan dan pert um buhan anak di I ndonesia dalam rangka m ensej aj arkan kualit as bangsa I ndonesia dengan bangsa- bangsa lain di dunia. b. Mengim plem ent asikan sila Kem anusiaan Yang Adil dan Beradab yang berkait an dengan hak azasi m anusia m elalui pelayanan kepada anak. c. Merupakan pengalam an t ersendiri bagi I ndonesia sebagai persiapan unt uk m elaksanakan konvensi int ernasional lainnya yang berkait an dengan kem anusiaan. 72 Konvensi Hak Anak 1989 t erdiri dari 54 lim a puluh em pat pasal yang m endasarkan m at eri hukum nya dapat dikelom pokkan m enj adi 4 em pat kat egori hak yait u hak t erhadap kelangsungan hidup survival right s , hak t erhadap perlindungan pr ot ect ion right s , hak unt uk t um buh k em bang developm ent right s sert a hak unt uk berpart isipasi part icipat ion right s . 73 Hak t erhadap kelangsungan hidup at au survival right s, yait u m eliput i hak- hak unt uk m elest arikan dan m em pert ahankan hidup t he 71 Muhammad Joni dan Zulechaina Z, Tanamas 1999. Aspek Hukum Perlindungan Anak dan Perspektif Konvensi Hak- hak Anak, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal : 29 72 Kantor Menko Kesra, 1994, Kewajiban Melaporkan sebagai Negara Peserta Konvensi Hak Anak. Makalah disampaikan dalam Lokakarya Hak Azasi Nasional II yang diselenggarakan atas kerja sama Komite Nasional Hak Azasi Manusia dan Departemen Luar Negeri, Jakarta, hal : 3 73 Muhammad Joni dan Zulechaina Z, Tanamas 1999. Aspek Hukum Perlindungan Anak dan Perspektif Konvensi Hak- hak Anak, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal : 35 lxx right s of life dan hak unt uk m em peroleh st andar kesehat an t ert inggi dan peraw at an yang sebaik- baiknya t he right s t o t he highest st andard of healt h and m edical care at t ainable . Pada dasarnya UMK dit et apkan dengan m em pert im bangkan Kebut uhan Hidup Minim um KHM seorang pekerj a laj ang, dan KHM ini m erupakan kebut uhan yang m inim um baik dalam kualit as m aupun kuant it as, sehingga m erupakan kebut uhan yang t idak dapat dikurangi lagi. Dipenuhinya kebut uhan KHM diharapkan pekerj a dapat m em pert ahankan kelangsungan hidupnya dan m eningkat kan kesej aht eraannya. 74 Dengan adanya pekerj a anak yang m enerim a upah j auh dibaw ah ket ent uan UMK yang berlaku, sebagaim ana t erm uat dalam Keput usan Gubernur Jaw a Tengah No. 561 52 2002, ini berart i upah yang m ereka t erim a t idak dapat unt uk m em enuhi kebut uhan hidup m inim um m ereka sendiri. Dengan dem ikian pekerj a anak belum m em peroleh hak kelangsungan hidup survival right s . Hak t erhadap perlindungan at au prot ect ion right s, yait u m eliput i hak perlindungan dari diskrim inasi, t indak kekerasan dan ket erlant ar an bagi anak yang t idak m em punyai keluarga dan bagi anak- anak pengungsi. Hak unt uk t um buh kem bang developm ent right s , yait u m eliput i hak unt uk m em peroleh segala pendidikan form al dan non form al dan hak unt uk m encapai st andar hidup yang layak bagi perkem bangan fisik, 74 Kepmenakertran No. 226 MEN 2000, Pasal 6 lxxi m ent al, spirit ual, m oral dan sosial. Hak j enis ini dapat dikualifikasikan m enj adi beberapa j enis hak sebagai berikut 75 : a. Hak unt uk m em peroleh inform asi t he right s t o inform at ion , b. Hak unt uk m em peroleh pendidikan t he right s t o educat ion , c. Hak berm ain dan rekreasi t he right s t o play and recreat ion , d. Hak unt uk berpar t isipasi dalam kegiat an budaya t he right s t o part icipat iom in cult ural act ivit ies , e. Hak unt uk kebebasan berpikir, berhat i nurani dan beragam a t he right s t o t hought and religion , f. Hak unt uk pengem bangan kepribadian t he right s t o developm ent , g. Hak unt uk m em peroleh ident it as, nam a dan kebangsaan t he right s t o ident it y , h. Hak unt uk m em peroleh pengem bangan kesehat an dan fisik t he right s t o healt h and physical developm ent , i. Hak unt uk didengar pendapat nya t he right s t o be hear d , j . Hak unt uk at as keluarga t he right s t o fam ily Hak berpart isipasi part icipat ion right s , yait u hak- hak anak unt uk m enyat akan pendapat dalam segala hal yang m em pengaruhi anak t he right s of child t o express her his view s in all m at t ers affect ing t hat child . Hak j enis ini dikualifikasikan lagi dalam beberapa j enis sebagai berikut 76 : a. Hak unt uk berpendapat dan m em peroleh pert im bangan at as pendapat nya, b. Hak unt uk m endapat kan dan m enget ahui inform asi sert a unt uk m engekspresikannya, c. Hak unt uk berserikat dan m enj alin hubungan unt uk bergabung, d. Hak unt uk m em peroleh akses inform al yang layak dan t erlindungi dari inform asi yang t idak sehat , e. Hak unt uk m em peroleh inform asi t ent ang Konvensi Hak Anak 1989 Tiap t enaga kerj a berhak m endirikan dan m enj adi anggot a perserikat an t enaga kerj a, t idak t erkecuali pekerj a anak Undang- Undang Nom or 14 Tahun 1969, pasal 11 , nam un pekerj a anak t idak 75 Muhammad Joni dan Zulechaina Z, Tanamas 1999. Aspek Hukum Perlindungan Anak dan Perspektif Konvensi Hak- hak Anak, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal : 45 76 Ibid, hal : 49 lxxii sat upun m enj adi anggot a serikat pekerj a sehingga m er eka t idak dapat m enyalur kan aspir asinya dan t idak ada y ang dapat m em perj uangkan hak- hak m ereka yang seharusnya m ereka dapat kan, dengan dem ikian pekerj a anak belum m endapat kan hak unt uk berpart isipasi part icipat ion right s . Dari ur aian t ersebut diat as dapat diket ahui bahw a Konvensi Hak Anak 1989 yang t elah dirat ifikasi dengan Kepres No. 36 Tahun 1990 dapat dikat akan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, karena pekerj a anak baru m endapat kan haknya berupa hak t erhadap perlindungan dari t indak kekerasan, sedangkan hak unt uk kelangsungan hidup, hak unt uk t um buh kem bang dan hak unt uk ber part isipasi belum dapat dinikm at i oleh pekerj a anak. 3 . H u bu n ga n An t a r a Sist e m Pe r lin dun ga n Pe k e r j a An a k de n ga n Kon ve n si H a k An a k Dalam Konvensi Hak Anak KHA yang berisi kaidah hukum m engenai pengakuan akan hak- hak anak children right s dan kew aj iban- kewaj iban Negara unt uk m enj am in t erlaksananya hak- hak anak. Kew aj iban ini m engikat segenap Negara anggot a PBB at au pada w ilayah Negara pesert a yang t elah m erat ifikasi KHA t ersebut , sert a bagaim ana kew aj iban prosedur unt uk m elaksanakan KHA yang harus dilakukan oleh set iap Negara pesert a. 77 77 Ibid, hal : 49-50 lxxiii Perat ifikasian KHA m em baw a konsekuensi I ndonesia m enj adi t erikat secara hukum dan bert anggungj aw ab unt uk m engim plem ent asikan KHA. I m plem ent asi t ersebut dapat t erwuj ud dalam pem bent ukan hukum nasional, progr am aksi, dan kew aj iban m em buat laporan nasional m engenai usaha- usaha dan perkem bangan penegakan KHA di I ndonesia. Dalam hal im plem ent asi KHA, dinyat akan bahw a : “ Dengan dirat ifikasinya konvensi PBB t ersebut , m aka produk hukum int ernasional it u t elah secara sah m enj adi sum ber hukum nasional dan m erupakan bagian t ak t erpisahkan dari perat uran per undangan yang w aj ib dit aat i oleh sem ua pihak. Pem erint ah Republik I ndonesia m enj adi t erikat unt uk m ewuj udkan pelaksanaan dari KHA, yang pelaksanaannya t idak saj a m erupakan t anggungj awab orang t ua, keluar ga, bangsa dan Negara, m elainkan diperlukan pula kerj asam a int ernasional” . 78 Meskipun I ndonesia t elah m erat ifikasi konvensi hak anak, nam un dalam kenyat aan belum dapat m engim plem ent asikan konvensi t ersebut . Hal ini t erlihat dalam pelaksanaan konvensi t ersebut dim ana hak anak belum sepenuhnya dapat diberikan kepada pekerj a anak , dengan kat a lain m asih t erdapat pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha t erhadap pekerj a anak, sepert i diberikannya upah dibaw ah ket ent uan UMK yang berlaku ini berart i m elanggar hak at as kelangsungan hidup dan m elanggar Perm enaker No. 01 Tahun 1987, sert a diberlakukannya j am kerj a bagi pekerj a anak sam a dengan j am kerj a pekerj a dew asa, berart i pengusaha t elah m elanggar hak t um buh kem bang anak, yang berakibat pekerj a anak t idak m endapat 78 Wahyudi S., 2002, Beberapa Permasalahan Pelaksanaan Perlindungan Anak dan Peran Forum Perlindungan Anak Bangsa, Makalah dalam rangka Hari Anak Tahun 2002, Pusat Penelitian Wanita Puslitwan Unsoed Tanggal 31 Januari 2002, hal:1 lxxiv kesem pat an unt uk m em peroleh pendidikan sebagaim ana anak pada um um nya. 79 Tidak diselenggarakannya program j am inan sosial khususnya JPK bagi pekerj a anak oleh para pengusaha, m enunj ukkan bahw a kebut uhan pekerj a anak unt uk m em peroleh j am inan pem eliharaan kesehat an dilanggar oleh para pengusaha, hal ini akan m em baw a pengaruh kepada kesej aht eraan pekerj a anak khususnya dan keluarganya, karena anak bekerj a pada um um nya disebabkan t ekanan ekonom i yang m em aksa m ereka bekerj a, sehingga apabila m ereka t idak diberi JPK penghasilan m ereka akan ber kurang unt uk m elakukan pem eliharaan kesehat annya sendiri. Dari paparan t ersebut diat as dapat diket ahui KHA sebagai sat u sist em perlindungan pekerj a anak belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Masih banyak t erj adi pelanggar an yang dilakukan oleh para pengusaha t erhadap hak anak sebagaim ana t ercant um dalam konvensi hak anak, sepert i pelanggaran t erhadap hak at as kelangsungan hidup anak, pelanggaran t erhadap hak t um buh kem bang anak, pelanggaran t erhadap hak m endapat pendidikan, dan pelanggaran t erhadap hak m em peroleh j am inan pem eliharaan kesehat an. Hal ini m enj adikan pekerj a anak t idak sepenuhnya t erlindungi dan sist em perlindungan pekerj a anak belum dilaksanakan secara efekt if dan m aksim al. 79 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, pasal 60 dan Undang-Undang 23 Tahun 2002, pasal 9 lxxv 4 . Be n t u k - be n t u k Ek sploit a si Pe k e r j a An a k Set elah m elalui Keput usan Presiden Nom or 36 Tahun 1990, Pem erint ah Republik I ndonesia m erat ifikasi KHA dan m elahirkan beberapa perat uran perundangan yang diperlukan unt uk m em berikan perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak. Masih m unculnya prakt ik- prakt ik eksploit asi t erhadap pekerj a anak m enim bulkan pert anyaan sam pai dim ana perat uran perundangan yang diperlukan sebagai pirant i perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak dapat digunakan unt uk m engat asi m asalah- m asalah eksploit asi t erhadap pekerj a anak. Telah dirum uskan t erdapat sebanyak 8 hal yang dikat egorikan sebagai eksploit asi t erhadap pekerj a anak, yait u : a. Kerj a penuh wakt u pada um ur yang t erlalu dini; b. Terlalu banyak wakt u yang digunakan unt uk bekerj a; c. Melakukan pekerj aan yang penuh t ekanan fisik, sosial m aupun psikologis; d. Upah yang t idak sesuai t idak m encukupi ; e. Tanggungj aw ab yang t erlalu banyak; f. Melakukan pekerj aan yang m engham bat peluang unt uk m endapat kan dan at au m engakses pendidikan; g. Melakukan pekerj aan yang m engurangi m art abat at au harga diri; h. Melakukan pekerj aan yang m erusak per kem bangan sosial dan psikologis. 80 80 Unicef, 2000, Convention on The Rights of The Child, New York, lxxvi Dari delapan kat egori eksploit asi t erhadap pekerj a anak t ersebut , yang paling banyak t erj adi adalah kat egori kerj a penuh w akt u pada um ur yang t erlalu dini, t erlalu banyak wakt u yang dipergunakan unt uk bekerj a dan kat egori upah yang t idak sesuai t idak m encukupi. Melakukan kerj a penuh w akt u dengan j am ker j a sam a dengan j am kerj a orang dew asa akan m em baw a dam pak pada bent uk eksploit asi m engham bat peluang unt uk m endapat kan at au m engakses pendidikan. Bagaim anapun j uga bila anak sudah 8 j am dalam sehari berada dalam pekerj aannya m aka dia sudah t idak sudah t idak m em iliki w akt u lagi unt uk bersekolah. Kondisi t ersebut t erdapat pada sekt orform al m aupun inform al. Bent uk eksploit asi lain yang t erj adi yait u adanya pem berian upah dibaw ah ket ent uan UMK yang berlaku, hal ini akan m em baw a dam pak t erhadap t idak t er penuhinya hak kelangsungan hidup m em pert ahankan hidup pekerj a anak sert a hak unt uk m em peroleh st andar kesehat an t ert inggi dan peraw at an yang sebaik- baiknya. Keadaan yang dem ikian m ungkin dit im bulkan karena kondisi sosial ekonom i m asyarakat Kabupat en Banyum as m asih banyak yang berada dibaw ah garis kem iskinan, disam ping aksi kerj a dari lem baga yang berw enang dalam hal ini Disnakert rans dalam m enyelenggarakan program PPA belum m enyent uh t uj uan secara m aksim al dan belum ber fungsinya pegaw ai pengawas ket enagakerj aan. Dari paparan t ersebut diat as dapat diket ahui bahw a m asih t erdapat bent uk- bent uk eksploit asi t erhadap pekerj a anak, yait u kerj a penuh lxxvii w akt u t erlalu banyak wakt u yang dipergunakan unt uk bekerj a, pem berian upah t idak sesuai perat uran pengupahan. Kondisi eksploit asi ini akan t et ap bert ahan dengan t idak m aksim alnya aksi kerj a yang dilakukan oleh aparat yang berw enang. C. La ngk a h - la n gk a h Pe m e r int a h da la m M e n a nggula n gi Ek sploit a si Pe k e r j a An a k 1 . Pe r lin du n ga n H u k u m Ba gi Pe k e r j a An a k Dari sej um lah perat uran perundang- undangan yang dipergunakan sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan perlindungan t erhadap pekerj a anak, baik yang lahir sebelum m aupun sesudah perat ifikasian KHA, ant ara lain perat uran m engenai bat asan um ur unt uk anak yang t erpaksa bekerj a, yait u anak yang t erpaksa bekerj a adalah anak yang berum ur t idak kurang dari 15 t ahun karena alasan sosial ekonom i t erpaksa bekerj a unt uk m enam bah penghasilan baik unt uk keluar ga m aupun m em peroleh penghasilan unt uk dirinya sendiri. 81 Dalam rangka m elindungi t enaga kerj a khususnya pekerj a anak m aka bagi pengusaha yang m em buat pelanggaran t erhadap Perm enaker 01 MEN 1987 diancam pidana hukum an kurungan selam a- lam anya t iga bulan at au denda set inggi- t ingginya Rp. 100.000,- serat us ribu rupiah . 82 Jelaslah bahw a pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha t erhadap ket ent uan m engenai perlindungan pekerj a anak dapat 81 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1990 82 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 pasal 17 lxxviii dikenakan sanksi pidana. Pada kenyat aannya belum pernah dilakukan t indakan pem idanaan t erhadap para pengusaha yang m elakukan pelanggaran t erhadap pelaksanaan perat uran m engenai pekerj a anak. Sehubungan dengan t erj adinya krisis m onet er dunia dan kasus pekerj a anak m enj adi sorot an dunia, m aka pegaw ai pengaw as ket enagakerj aan dim int a unt uk 83 : a. Melakukan pem erikasaan dan m em beri per hat ian khusus t erhadap perlindungan pekerj a anak b. Lebih m engint ensifkan pelaksanaan laporan c. Menganalisa dan m engevaluasi hasil pem eriksaan dan laporan yang m enggam barkan : o Sekt or apa yang paling banyak m em pekerj akan anak, o Jenis pekerj aan yang paling banyak, o Pengat uran w akt u kerj a, o Jam inan sosial dan fasilit as kesej aht eraan. Selain it u kepada para kepala Dinas Tenaga Kerj a dim int a unt uk m enigkat kan pelaksanaan pengaw asan t erhadap perusahaan yang m em pekerj akan anak diharap agar : ƒ Mem priorit askan dan m eningkat kan pelaksanaan pengawasan t erhadap perusahaan yang m em pekerj akan anak 83 Aturan Pelaksanaan Permenaker No.01MEN1987, Surat Edaran Dirjen Binawas Norma Kerja No. SE. II M BW VII 1988 lxxix ƒ Mengam bil t indakan t egas t erhadap perusahaan yang m em pekerj akan anak yang t idak m em enuhi ket ent uan Perat uran MENAKER No. Per 01 MEN 1987. ƒ Melaporkan pelaksanaannya kepada MENAKER. Masih adanya prakt ik eksploit asi t erhadap pekerj a anak m enunj ukkan bahw a fungsi dan w ew enang pegaw ai pengaw as belum dilaksanakan secara baik, sehingga pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha t erus t erj adi dan pelaksanaan perlindungan pekerj a anak m enj adi t erabaikan. Sesuai dengan kewenangannya Pegawai Pengawas berhak m elakukan penindakan t erhadap set iap pelanggaran yang disert ai dengan pem berian sanksi pidana, akan t et api sam pai saat ini belum sat upun pengusaha yang m elakukan t indakan eksploit asi diaj ukan ke pengadilan unt uk m em pert anggungj aw abkan t indakannya secara hukum . Hal ini m em baw a dam pak kurang baik t erhadap kepat uhan pengusaha dalam m elaksanakan perat uran ket enagakerj aan khususnya m engenai perlindungan pekerj a anak. Karena m eskipun pengusaha m elakukan pelanggaran t idak pernah diberikan pem binaan apalagi pem berian sanksi pidana, sehingga pengusaha akan senant iasa m elakukan pelanggaran berulang- ulang dan per lindungan hukum t erhadap pekerj a anak t idak pernah t erw uj ud. Apabila kondisi sepert i ini dibiarkan t erj adi, m aka perlindungan represif t idak pernah dilaksanakan dan eksploit asi t erhadap pekerj a anak akan t et ap berlangsung. lxxx Negara, pem erint ah, m asyarakat , keluarga dan orang t ua berkew aj iban bert anggungj aw ab t erhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Negara dan pem erint ah berkewaj iban dan bert anggungj aw ab m enghorm at i dan m enj am in hak azasi set iap anak t anpa m em bedakan suku, agam a, ras, golongan, j enis kelam in, et nik, budaya dan bahasa, urut an kelahiran anak, dan kondisi fisik dan at au m ent al. Negara dan pem erint ah berkewaj iban dan bert anggungj awab m em berikan dukungan prasarana dan sarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Negara dan pem erint ah m enj am in perlindungan, pem eliharaan dan kesej aht eraan anak dengan m em perhat ikan hak dan kew aj iban orang t ua, w ali at au orang lain yang secara hukum bert anggungj aw ab t erhadap anak. Negara dan pem erint ah m engawasi penyelenggaraan perlindungan anak. 84 Dengan dem ikian m aka, pihak yang bert anggungj aw ab t erhadap perlindungan anak m aupun pekerj a anak dapat dikelom pokkan m enj adi t iga kelom pok yait u : 1 . Negara dan pem erint ah; 2 . Masyarakat ; 3 . Keluar ga dan orang t ua. Negara dan pem erint ah t elah m em berikan prasarana dan sarana berupa seperangkat perat uran perundang- undangan dan lem baga yang berw enang m elaksanakan, m enegakkan dan m engaw asi pelaksanaan sist em perlindungan yang berlaku. Tet api dalam kenyat aannya m asih t erdapat cukup banyak pekerj a anak yang kondisinya t ereksploit asi dan belum m endapat kan perlindungan sebagaim ana m est inya. 84 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 lxxxi Masyarakat sebagai kelom pok kedua yang bert anggungj awab t erhadap perlindungan pekerj a anak, t erut am a adalah para m aj ikan pengusaha it u sendiri dan kelom pok kerj a PPA yang dibent uk pem erint ah. Tidak adanya laporan t ent ang pekerj a anak dari perusahaan- perusahaan yang m em pekerj akan anak, m enunj ukkan bahw a para m aj ikan pengusaha yang m em pekerj akan anak t idak m elaksanakan t anggung j aw abnya unt uk ikut m enegakkan hukum perlindungan t erhadap pekerj a anak belum t erbukt i. Belum adanya aksi kerj a yang nyat a dari sekelom pok kerj a PPA ikut m em berikan sum bangan t erhadap t erj adinya eksploit asi t erhadap pekerj a anak. Keluarga dan orang t ua sem est inya bert anggung j aw ab unt uk t idak m em pekerj akan anaknya dalam pem enuhan kebut uhan ekonom i keluar ga. Para orang t ua sebaiknya dapat m em ilih j alan keluar lain dalam pem enuhan kebut uhan ekonom i keluarga., m isalnya dengan m engikut i pr ogram t ransm igrasi yang t elah t erbukt i dapat m er ubah t ingkat kesej aht eraan para t r ansm igran. Dari paparan t ersebut diat as dapat diket ahui bahw a pem binaan perlindungan hukum kepada para pekerj a anak t idak t erlaksanakan dengan baik. Peranan dari Negara, pem erint ah, m asyarakat , keluarga dan orang t ua unt uk bert anggungj aw ab t erhadap penyelenggaraan perlindungan hukum pekerj a anak perlu di t um buh kem bangkan agar m enj adi kenyat aan sehingga t idak lagi t erdapat eksploit asi t erhadap pekerj a anak. lxxxii 2 . Re le va n si Sist e m Pe r lin du n ga n H u k um Pe k e r j a An a k de n ga n Ek sploit a si Pe k e r j a An a k Tuj uan pokok hukum adalah m encipt akan m asyarakat yang t ert ib, m encipt akan ket ert iban dan keseim bangan. Tercipt anya ket ert iban dalam m asyarakat diharapkan kepent ingan m anusia dapat t erlindungi. 85 Sist em perlindungan hukum t erhadap pekerj a anak dit uj ukan agar hubungan ant ara m aj ikan dengan pekerj a anak berlangsung t ert ib dan seim bang. Tert ib agar m enggunakan et ika dan at uran yang benar dan diberlakukan, seim bang agar t idak ada pihak yang dirugikan karena dit egakkannya azas keadilan. Unt uk m enghindari t indakan eksploit asi pem erint ah t elah m em berikan pem bat asan- pem bat asan unt uk pekerj a anak. Secara form al Menaker t elah m enet apkan syarat - syarat m em pekerj akan anak , yait u : Tidak boleh m em pekerj akan anak lebih dari 4 j am sehari; Tidak boleh dipekerj akan pada m alam hari ant ara j am 18.00 sam pai dengan 06.00; Pengusaha w aj ib m em bayar upah sesuai ket ent uan yang berlaku, sebanding dengan j am kerj anya; Pengusaha w aj ib m endukung program kerj a dan belaj ar Kej ar , m elalui kerj asam a dengan pihak lain; Mencipt akan dan m elaporkan ident it as anak yang dipekerj akan; Pengusaha w aj ib m elakukan pengurangan pekerj a anak secara bert ahap. 86 85 Mertokusumo, 1996, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Edisi I, Cetakan ke 1, Liberty, Yogyakarta, hal : 58 86 Permenaker 01 MEN 1987 lxxxiii Tiap t enaga kerj a t erm asuk t enaga kerj a anak berhak m endapat perlindungan at as keselam at an, kesehat an, kesusilaan, pem eliharaan m oril kerj a sert a perlakuan yang sesuai dengan m art abat m anusia dan m oral agam a. 87 Tiap t enaga kerj a t erm asuk pekerj a anak berhak at as j am inan sosial, khususnya j am inan pem eliharaan kesehat an. 88 Dari at uran- at uran hukum yang t ert ulis diat as, sesungguhnya hak- hak pekerj a anak t elah dipenuhi dengan lengkap. Apabila at uran- at uran hukum t ersebut dipenuhi dengan baik oleh sem ua pengusaha yang m em pekerj akan anak, m aka t idak akan t erj adi pr akt ik eksploit asi t erhadap pekerj a anak. Bagi pengusaha yang m elakukan pelanggaran t erhadap perat uran ket enagakerj aan diancam pidana dengan hukum an kurungan selam a - lam anya t iga bulan at au dendan set inggi - t ingginya Rp. 100.000,- serat us ribu rupiah . 89 Dari paparan t ersebut diat as dapat diket ahui bahw a sist em perlindungan hukum pekerj a anak sudah m enandai unt uk m encegah t erj adinya eksploit asi t erhadap pekerj a anak. Sist em perlindungan hukum yang berlaku t elah m enj am in unt uk dipenuhinya hak- hak pekerj a anak dan m engat ur pem berian sanksi apabila m aj ikan yang m em pekerj akan anak t idak m em enuhi kew aj iban t erhadap pekerj a anak m aupun t erhadap pem erint ah. 87 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969, Pasal 9 88 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 89 Undang-Undang Nomor 14 1969, Pasal 17 lxxxiv Dit inj au dari bent uk sanksi, sem est inya sanksi yang berbent uk denda uang t idak boleh disebut kan besarnya karena nilai uang senant iasa berubah. Denda uang sebesar Rp. 100.000,- t idak sepadan dengan hukum an kurungan selam a t iga bulan unt uk m asa sekarang. Sebagai pilihan, dapat disebut kan denda uang senilai dengan biaya hidup si pengusaha selam a t iga bulan. Huk um m erupakan salah sat u asas dalam pem bangunan nasional, sehingga dalam penyelenggaraan pem bangunan nasional set iap w arga Negara dan penyelenggar a Negara harus t aat pada hukum yang berint ikan keadilan. 90 Oleh karena it u unt uk m enegakkan keadilan m eniadakan prakt ik eksploit asi t erhadap pekerj a anak, diharapkan sem ua pihak baik pem erint ah, pengusaha dan pihak- pihak t erkait dapat m elaksanakan sist em perlindungan hukum pekerj a anak dengan benar dan bert anggungj aw ab. At au sem ua pihak sebaiknya bert ekad dan berupaya unt uk sam a sekali m eniadakan pekerj a anak. 90 Tap MPR RI No. II MPR 1993 lxxxv

BAB I V PEN U TU P