32 1.
pencapaian output kinerja kegiatan yang terbesar adalah upaya kesehatan perorangan sebesar 100,42 ,
2. pencapaian output kinerja kegiatan yang terkecil adalah kegiatan SumberDaya
Manusia, yaitu sebesar 93,77 , 3.
pencapaian kinerja kegiatan Badan Pelayanan Kegiatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebesar 96,67 dengan kriteria “ sangat berhasil”.
4. beberapa jenis pelayanan yang mengalami peningkatan antara lain jumlah
pasien, pelayanan Askes, pelayanan radiologi, dan pelayanan laboratorium, 5.
penerimaan uang yang tertinggi adalah penerimaan dari Askes sebesar Rp. 20.694.358.443, sedangkan penerimaan terendah sebesar Rp. 14.000 dari Poli
Pulmonologi.
F. Rencana Usaha
Rencana yang ingin dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
serta sebagai bentuk perwujudan dari Visi: Mandiri, Tanggap dan Profesional tahun
2010 adalah:
1. pembangunan gedung khusus kelas III dengan kapasitas 300 tempat tidur, 2. pembangunan ruang radiotherapy,
3. pelayanan farmasi klinis rawat jalan khusus Askeskin, 4. penambahan ruang Haemodialisa dengan 25 tempat tidur,
5. pembentukan pusat jantung terpadu, 6. pembentukan pelayanan ambulance kedaruratan masyarakat,
7. pelaksanaan pendidikan ilmu kedokteran berkala tiap bulan,
33
8. pengembangan pemulasaraan jenazah, 9. terealisasinya Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menjadi Badan
Layanan Umum BLU.
34
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADARSUD PIRNGADI KOTA
MEDAN
A. Pengertian Kas dan Pengendalian Internal Kas
Pengertian Kas
Dalam bahasa sehari-hari kas selalu diartikan sebagai uang tunai. Namun dalam bahasa akuntansi istilah kas itu mengandung pengertian yang
lebih luas yang menunjukkan uang dan alat pembayaran lainnya yang dapat dicairkan setiap saat, seperti cek atau money order yang secara normal dapat
diterima menjadi alat pembayaran dan dapat disimpankan di Bank.Dari segi
akuntansi, menurut Santoso 2007:161 “Kas merupakan salah satu unsur
terpenting dalamlaporan keuangan karena keterlibatannya hampir dalam setiap transaksi perusahaan, hal ini dikarenakan bahwa hampir semua setiap
transaksi bermula dan bermuara dengan kas, serta mengingat peranannya sebagai alat tukar dan juga sebagai dasar pengukuran bagi unsur-unsur
lainnya”.
Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun
sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Bahwa kas itu bukan hanya berupa uang tunai yang ada dan dimiliki perusahaan, melainkan juga
mencakup simpanan perusahaan yang ada di Bank yang dapat ditarik dan dipergunakan setiap saat untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Dimana banyak transaksi di perusahaan baik langsung maupun tidak langsung
35
akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak dibatasi pada uang tunai yang tersedia di dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua
jenis aset yang dapat digunakan dengan segera untuk membiayai seluruh
kegiatan perusahaan. Pengertian kas yang lain menurut Bastian 2008:61
“Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan, sehingga kas merupakan aktiva yang
sangat lancar atau paling aktif”. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan berkaitan dengan kas, baik berupa kas masuk
ataupun kas keluar. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan yang benar atas kas dapat dianggap sebagai fungsi manajemen
yang paling penting. Selain itu, hal ini juga disebabkan alasan bahwa kas merupakan jenis harta perusahaan yang mudah dipindah tangankan atau
diselewengkan dan mudah untuk disalahgunakan. Pengertian Pengendalian Internal
Pada awalnya Pengendalian intern dipandang sebagai permasalahan pengecekan intern atau internal check yang hanya berhubungan dari segi
teknis pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya, dan kalau ditemui kelemahannya maka
dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan.
Menurut Hasibuan 2011:233 “Pengendalian intern ialah suatu
proses dasar dalam bentuk pemeriksaan untuk memastikan bahwa apa yang sudah dikerjakan terhadap suatu persoalan potensial”. Pengendalian intern
mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang
36
terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayai data
akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan.
Menurut Ulum 2009:129Pengendalian intern adalah “Suatu proses
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan untuk mengamati, memahami, dan menilai setiap pelaksanaan kegiatan tertentu
sehingga dapat dicegah dan diperbaiki”. Menetapkan Pengendalian intern yang diterapkan dalam suatu perusahaan sangat penting sekali untuk
mengetahui bagaimana kerangka prosedur-prosedur yang berhubungan dan disusun dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan oleh fungsi utama dari perusahaan dan urutan yang berkesinambungan serta melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
B. Tujuan Dan Fungsi Pengendalian Internal Kas