43
1. Bagian yang memerlukan kas mengajukan berkas kebagian keuangan,
2. Setelah berkas masuk, bagian keuangan membuat bukti kas atau bank.
3. Kemudian bukti kas tersebut di verifikasi dan pemberian kode.
4. Setelah itu dilakukan proses otorisasi atau pengesahan bukti kas dan bank
pembubuhan tanda tangan pejabat yang berwenang. 5.
Bukti kas dan bank kembali kebagian keuangan untuk dilakukan pencairan dana yang sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
6. Setelah itu dilakukan pembayaran transaksi yang ada di bukti kas dan
bank. 7.
Kemudian bukti kas atau bank dicatat di buku kas dan bank untuk dihitung saldo harian kas dan bank.
8. Bukti kas dan bank yang asli diserahkan kebagian akuntansi.
Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas, RSUD pirngadi Kota Medan ini juga sudah melaksanakan suatu system pengeluaran yang terstruktur dan
memadai. Bukti-bukti pengeluaran kas sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pada perusahaan ini pengeluaran kas didukung dengan adanya
bukti-bukti berupa bukti kas dan bukti bank yang berisikan besarnya kas yang dikeluarkan untuk operasional. Selanjutnya kasir akan memeriksa bukti dan
mempersiapkan pengeluaran kas dan kemudian membukukan kedalam buku kas atau buku bank.
E. Unsur – unsur Pengendalian Internal Kas RSUD Pirngadi Kota Medan
Untuk mendapatkan suatu Pengendalian intern yang baik diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikaan manajemen guna
44
membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan Pengendalian internnya akan tercapai. Adapun unsur-unsur Pengendalian intern kas yang di terapkan oleh
RSUD pirngadi KotaMedan adalah :
a. Pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya
Di dalam sistem pengendalian internal, pelaksanaan merupakan unsur paling penting, orang-orang jujur, bekerja secara efesien, selalu
mampu bekerja dengan segala kesungguhan meskipun kelima unsur lainnya begitu kuat, tetapi orang-orang yang tidak berkompeten serta tidak
memiliki kejujuran dalam dirinya akan lebih mudah membuat sistem pengendalian tersebut menjadi tidak teratur. Agar sistem pengendalian
dapat berjalan sebagaimana mestinya dan penyelenggaraan pekerjaan dilaksanakan sebaik-baiknya, harus ditetapkan pertanggung jawabannya
dari orang-orang tertentu. Orang yang diberi pertanggung jawaban tersebut akan bekerja lebih giat, hati-hati dan manajemen dapat lebih mudah
mengawasinya. b.
Pembagian tugas yang jelas
1. Tujuan pembagian tugas yang jelas untuk mencegah kekeliruan yang sengaja
atau tidak sengaja. Untuk itu ada empat pedoman yang dilakukan, yaitu: Pemisahan penanganan aktiva serta akuntansinya apabila fungsi ini dipegang
oleh satu orang, sangat besar kemungkinan akan terjadi aktiva tersebut untuk kepentingan pribadi, dan memanipulasi pembukuannya untuk
menghindarkan diri dari pertanggung jawaban.
45 2.
Pemisahan otorisasi dari penangan setiap aktiva sebaiknya orang yang member otorisasi transaksi tidak ikut partisipasi dalam pengendalian
terhadap aktiva. 3.
Pemisahan fungsi dalam tugas akuntansi Dengan cara ini, akan terbuka banyak kesempatan bagi karyawan yang
bekerja dalam system untuk melakukan pemeriksaan silang.
4. Pemeriksaan otorisasi yang tepat. c.
Prosedur otorisasi yang tepat Agar setiap pengendalian dapat berhasil dengan baik, setiap
transaksinya harus diotorisasi dengan semestinya. Otorisasi ini dapat berbentuk umum maupun khusus. Otorisasi umum berarti bahwa
manajemen menetapkan kebijaksaan yang dirumuskan untuk dilaksanakan di dalam organisasi. Setiap orang melaksanakan kebijaksaan ini dengan
diberikan otorisasi untuk setiap transaksi dalam batasan yang telah ditetapkan oleh kebijakan tersebut. Sedangkan otorisasi khusus hanya
berlaku pada transaksi saja. d.
Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen berfungsi sebagai penerus informasi di lingkungan
organisasi atau di antara organisasi yang berbeda. Dokumen ini harus cukup memadai untuk memberikan jaminan bahwa aktiva telah berada
dalam pengendalian yang semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar.
e. Verifikasi internal
46
RSUD pirngadi Kota Medan menghasilkan suatu pengendalian internal yang baik dalam perusahaan diperlukan adanya unsur-unsur yang
dirancang dan diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengendalian internalnya akan tercapai. Seperti
yang telah dijelaskan bahwa pengendalian internal kas sangat penting peranannya dalam melindungi harta perusahaan dari ancaman-ancaman
yang dapat merugikan perusahaan, terutama dari tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab yang datangnya dari dalam perusahaan itu
sendiri. f.
Kas yang tersedia pada RSUD pirngadi Kota Medan digunakan untuk membayar biaya operasi perusahaan, baik pembayaran biaya non rutin
yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan
manfaat dari kegiatan tersebut, maupun untuk membayar rutin perusahaan yaitu biaya gaji, biaya pemeliharaan, investasi dan lain-lain.
g. Sehingga RSUD pirngadi Kota Medan menetapkan suatu sistem
pengendalian internal kas dalam perusahaannya guna memperlancar semua kegiatan organisasi serta untuk menghindari berbagai macam tindakan
yang tidak wajar atau kecurangan-kecurangan. Hal ini dapat dihindari dengan mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur Pengendalian intern kas
yang diterapkan dalam perusahaan.
F. Sistem Pengendalian Internal Kas RSUD Pirngadi Kota Medan