Tujuan Manfaat Visi dan Misi Lokasi dan Sarana Produksi

2 yang memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam mengaplikasikan dan mengembangkan ilmunya, terutama dalam menghadapi kenyataan di lapangan industri. Dengan demikian, apoteker harus mendapatkan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis yang cukup, yang salah satunya dapat diperoleh melalui kegiatan Praktik Kerja Profesi di industri farmasi. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Profesi di Industri, Fakultas Farmasi bekerja sama dengan PT. Kimia Farma Pesero Tbk. Plant Medan yang berlokasi di Jalan Tanjung Morawa Km 9 Medan sebagai salah satu industri farmasi di Indonesia.

1.2 Tujuan

Melalui Praktek Kerja Profesi di Industri Farmasi ini diharapkan calon Apoteker mengetahui tugas dan fungsi apoteker di industri farmasi, yakni bidang pemastian mutu, pengawasan mutu dan bagian produksi serta penerapan CPOB sehingga setelah praktek kerja profesi ini para calon apoteker mampu mengelola industri farmasi sesuai CPOB.

1.3 Manfaat

Praktek kerja profesi di industri farmasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan praktis kepada calon apoteker tentang pekerjaan kefarmasian di industri melalui penerapan CPOB. 3 BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Tinjauan PT. Kimia Farma Persero Tbk. 2.1.1 Sejarah Perusahaan. PT. Kimia Farma Persero Tbk. sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971. Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma Persero Tbk. telah mengalami beberapa perubahan, yaitu:

1. Periode I 1957-1959

Periode ini adalah periode dimana pemerintah melaksanakan nasionalisasi perusahaan farmasi milik bangsa Belanda yang ada di Indonesia. Program nasionalisasi ini dikoordinasi oleh Badan Pengambil Alihan Perusahaan Farmasi BAPPHAR. Adapun perusahaan farmasi milik Belanda tersebut yaitu: a. Naamloze Vennootschap N.V. Rathkamp dan Naamloze Vennootschap N.V. Bavosta di Jakarta b. Naamloze Vennootschap N.V. Bandoengsche Kinine Febriek di Bandung c. Naamloze Vennootschap N.V. Ordeneming Iodium Watadakon di Mojokerto d. Naamloze Vennootschap N.V. Industri Tella di Surabaya e. Commanditaire Vennootschap C.V. Apotek Malang di Malang f. Drogistry Van Belem dan Naamloze Vennootschap N.V. Sari Delle di Yogyakarta 4

2. Periode II 1960-1968

Periode ini adalah periode pembentukan Perusahaan Negara Farmasi PNF dan perusahaan-perusahaan farmasi milik Belanda yang telah dinasionalisasikan sebelumnya. Perusahaan Negara Farmasi PNF ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1961 dibawah koordinasi Badan Pimpinan Umum Farmasi Negara sebagai peleburan Badan Pengambil Alihan Perusahaan Farmasi BAPPHAR yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan. Perusahaan-perusahaan yang didirikan adalah : a. Perusahaan Negara Farmasi PNF Radja Farma yang dahulunya Naamloze Vennootschap N.V. Rathkamp di Jakarta b. Perusahaan Negara Farmasi PNF Nurani Farma yang dahulunya Naamloze Vennootschap N.V. Van Gorkom di Jakarta c. Perusahaan Negara Farmasi PNF Nakula Farma yang dahulunya Naamloze Vennootschap N.V. Bavosta di Jakarta d. Perusahaan Negara Farmasi PNF Bhinneka Kimia Farma di Bandung e. Perusahaan Negara Farmasi PNF Sari Husada yang dahulunya Naamloze Vennootschap N.V. Sari Delle di Yogyakarta f. Perusahaan Negara Farmasi PNF Kasa Husada yang dahulunya Naamloze Vennootschap N.V. Varbanstaffen g. Perusahaan Negara Farmasi PNF Biofarma yang dahulunya Naamloze Vennootschap N.V. Pasteur Institute di Bandung 5

3. Periode III 1969-1970

Untuk meningkatkan efisiensi setiap Badan Usaha Milik Negara BUMN, dikeluarkan Intruksi Presiden Nomor 17 tahun 1967 sehingga Departemen Kesehatan melebur perusahaan-perusahaan milik negara tersebut ke dalam Perusahaan Negara Farmasi PNF dan Alat-Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma serta Perusahaan Negara Farmasi PNF Kasa Husada di Surabaya dirubah menjadi Perusahaan Umum dan Perusahaan Daerah, kemudian Perusahaan Negara Farmasi PNF Sari Husada di Yogyakarta berdiri sendiri sebagai anak perusahaan.

4. Periode IV 1971-2001

Periode IV dimulai tahun 1971 ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 116 tahun 1971 yang berlaku sejak tanggal 19 Maret 1971. Perusahaan Negara Farmasi PNF dan Alat-Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma setelah melalui proses audit dinyatakan lulus untuk menjadi Perseroan Terbatas P.T. yang selanjutnya disahkan pada tanggal 16 Agustus 1971 sebagai P.T. Kimia Farma Persero Tbk. dengan akta notaris dan diumumkan dalam berita negara.

5. Periode V 2001-sekarang

Pada periode ini tepatnya tanggal 28 Juni 2001 P.T. Kimia Farma Persero menjadi Perusahaan Terbuka Tbk. dengan nama P.T. Kimia Farma Persero Tbk. dimana untuk privatisasi tahap I saham yang lepas adalah sebanyak 9 dengan rincian 3 untuk program Kepemilikan Saham Karyawan dan Manajemen KSKM P.T. Kimia Farma Persero Tbk., dan sebanyak 6 untuk masyarakat umum. 6 Pada tanggal 4 januari 2003 PT. Kimia Farma membentuk 2 anak perusahaan yaitu: a. PT. Kimia Farma Apotek b. PT. Kimia Farma Trading Distribution Sedangkan pabrik sebagai P.T. Kimia Farma Holding Company. Dengan dukungan kuat Penelitian dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di Indonesia merupakan tulang punggung dari industri. Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirup kering, suspensi, sirup, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini merupakan satu- satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh sertifikat, yaitu: Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan ISO International Organization for Standardization 9001:2008. Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya, rifampisin, obat asli indonesia dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirup, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana Pil KB. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan ISO International Organization for Standardization 9002. Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati, serta bedak. Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO International Organization 7 for Standardization 9001:2008 serta telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB. Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak ”Yodiol” yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirup, dan cairan obat. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB, ISO International Organization for Standardization 9002 dan ISO International Organization for Standardization 14001. Plant Medan di Tanjung Morawa, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB untuk tablet, krim dan kapsul serta ISO International Organization for Standardization 9001:2008. P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan berdiri pada tahun 1967 dengan nama Perusahaan Negara Farmasi PNF Radja Farma dan dulunya juga merupakan perusahaan farmasi milik Belanda yang dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 1971 perusahaan ini berubah nama menjadi P.T. Kimia Farma Persero Tbk. dan menjadi perusahaan cabang dari P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Jakarta. Dengan adanya Surat Keputusan Direksi Nomor 14DIRVI2004 pada tanggal 14 Juni 2004 maka P.T. Kimia Farma Persero cabang Medan berubah menjadi P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan. 8 Distribusi obat-obatan dikelola oleh Unit Logistik Sentral ULS yang berada di Jakarta. Unit Logistik Sentral ULS ini nantinya yang mendistribusikannya melalui P.T. Kimia Farma Trading Distribution.

2.2 Visi dan Misi

Visi P.T. Kimia Farma Persero Tbk. adalah: Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan kesehatan dan lingkungan. Untuk mewujudkan visi tersebut, P.T. Kimia Farma Persero Tbk. memiliki misi, diantaranya: 1. Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif. 2. Mengembangkan bisnis Pelayanan Kesehatan Terpadu Health Care Provider yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.

2.3 Lokasi dan Sarana Produksi

P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan berada pada jalan Sisingamangaraja Kilometer 9 dengan luas 20.269 meter persegi Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Perusahaan ini berdiri di atas lahan dengan luas 20.269 meter persegi yang terdiri dari: 1. Ruang perkantoran. 2. Ruang laboratorium pengelolaan mutu Ruang Asisten Manager Pengelolaan Mutu, Ruang Mikrobiologi, Ruang Pengawasan Mutu, Ruang Instrumen, Ruang Contoh Pertinggal dan Pengawasan Selama Proses In Process ControlIPC. 9 3. Ruang produksi tabletkapsul. 4. Ruang produksi krimsalep. 5. Ruang penimbangan sentral. 6. Gudang bahan baku. 7. Gudang bahan kemas. 8. Gudang etiket. 9. Gudang obat jadi. 10. Bangunan penunjang seperti tempat pencucian, dapur, mushola, dan tempat olahraga. Konstruksi bangunan P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan telah dibuat sesuai dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dimana dinding dan langit-langit memilki permukaaan licin dan tidak terdapat