Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan plasenta

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan plasenta

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir biasa atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan kekuatan sendiri. Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati,yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan di akhiri dengan kelahiran plasenta Sulistyawati, 2010, hal.4. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah di tentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi ¾ resiko jumlah kematian ibu Bappenas, 2009, hal 1. Menurut World Health Organization WHO pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99 kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan nilai tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran. Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Depkes tahun 2008 jika dibandingkan Angka Kematian Ibu Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu Malaysia mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan angka Kematian Ibu Vietnam sama seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, Universitas Sumatera Utara Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28. Sebab lain, yaitu eklampsi 24, infeksi 11, partus lama 5, dan abortus 5 Depkes,2008. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia SDKI, angka kematian ibu pada tahun 2007 berkisar 228 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2012 angka kematian bayi berkisar 32 per 1000 kelahiran hidup SDKI, 2012, hal 5. Pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu di Sumatera Utara mencapai 230 per 100.000 kelahiran hidup waspada online.com. Pada tahun 2000, badan kesehatan dunia World Health Organization WHO, mulai memperkenalkan Asuhan Persalinan Normal APN melalui Ikatan Bidan Indonesia IBI dan Ikatan Dokter Indonesia IDI. Pada tahun 2000, telah ada tim pelatih Asuhan Persalinan Normal APN yang dikoordinasikan oleh Materna Neonatal Health MNH yang sampai saat ini telah memberi pelatihan Asuhan Persalinan Normal di beberapa provinsi kabupaten. Pelatihan Life Save Skill LSS dan Asuhan Persalinan Normal tidak hanya ditujukan untuk bidan di pelayanan tetapi juga bidan yang menjadi guru atau dosen di sekolahakademi kebidanan. Asuhan Persalinan Normal di perkenalkan pada tahun 2002-2003 di Sumatera Utara, di mana fokus utama Asuhan Persalinan Normal adalah mencegah terjadinya komplikasi yang merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi, sehingga akan mengurangi luka pada jalan lahir yang sangat signifikan yaitu 80 dari 1000 persalinan. Pertolongan persalinan secara Asuhan Persalinan Normal adalah dengan menerapkan asuhan Universitas Sumatera Utara persalinan yang bersih, aman, tepat waktu dan alamiah serta melakukan bounding attachment Depkes,2010. Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan menjelaskan bahwa pemerintah mempunyai target untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 150 per 100 ribu kelahiran hidup. Oleh karenanya, pemerintah sangat mendukung upaya penekanan kedua hal ini lewat program membuat persalinan sehat MPS. Program tersebut tengah mengupayakan program pelatihan di tangani tenaga terlatih. Untuk itu di upayakan program pelatihan para bidan dan ibu- ibu hamil. jika bidan kompeten di bidangnya, sedikitnya 50 persen perdarahan akibat persalinan bisa di cegah. Pelatihan ini dengan adanya Asuhan Persalinan Normal APN bagi para bidan. Standar pelayananasuhan kebidanan di atas merupakan pedoman bagi bidan di Indonesia dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang diberikan. Standar ini dilaksanakan oleh bidan di setiap tingkat pelayanan kesehatan baik di rumah sakit, puskesmas maupun tatanan pelayanan kesehatan lain di masyarakat. Standar Asuhan Persalinan Normal merupakan bagian dari standar pelayananasuhan kebidanan Yanti, Nurul, 2010, hal. 118. Namun pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal ini belum diterapkan oleh bidan secara menyeluruh. Berdasarkan data Ikatan Bidan Indonesia IBI jumlah tenaga bidan di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 217.049 orang. Sedangkan di Sumatera Utara, jumlah bidan yang menjadi anggota IBI pada tahun 2008 sebanyak 7.025 orang, dan yang telah mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal sebanyak 1269 orang dengan rincian pada tahun 2006 sebanyak 670 orang, tahun 2007 sebanyak 369 orang, sedangkan sampai Mei 2008 tercatat sebanyak 230 orang ,dan pada tahun Universitas Sumatera Utara 2012 jumlah tenaga bidan di Sumatera Utara meningkat menjadi 11.769 orang IBI Sumut, 2012. Pada tahun 2006 dilakukan penelitian mengenai analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal oleh bidan puskesmas di Kecamatan Banyumas. Data yang di dapat jumlah bidan di kecamatan tersebut 296 pendidikan D-I kebidanan dan 30 orang dengan lulusan pendidikan D-III Kebidanan dimana pada tahun 2006 hanya 169 orang bidan yang menerapkan Asuhan Persalinan Normal pada pertolongan persalinan. Pada tahun 2009 dilakukan penelitian di Kabupaten Grobong, di dapatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiliarti bahwa dari 402 tenanga kesehatan bidan, 185 orang bidan telah mendapatkan pelatihan Asuhan Persalinan Normal dari tahun 2007-2009, dan sudah mulai di terapkan di puskesmas rawat inap Grobong walaupun belum dilaksanakan secara maksimal. Berdasarkan penelitian Yeni Anggraini 2010, hal 42 di Kabupaten Karanganyar memperoleh hasil penelitian bahwa dari 30 Bidan Praktek distribusi frekuensi tingkat kemampuan pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal dalam pertolongan persalinan di dapatkan sebanyak 16 bidan dalam kategori kompeten, dan 14 Bidan praktek tidak kompeten. Dalam penelitian Fatimah Sari 2011,hal 3 memperoleh hasil prasurvey data pada februari 2011 melalui pengamatan dengan menggunakan checklist terhadap 30 orang bidan sebagai pelaksana pelayanan kebidanan di Kecamatan Percut Sei Tuan menunjukkan 6 bidan yang melaksanakan pertolongan persalinan sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal yaitu dengan melakukan asuhan yang tepat sesuai 58 langkah Asuhan Persalinan Normal walaupun belum maksimal,sedangkan Universitas Sumatera Utara sedangkan 24 bidan sama sekali belum menerapkan pertolongan persalinan dengan 58 langkah Asuhan Persalinan Normal. Dari penelitian Dosen AKBID Mitra Husada 2012, hal.189, di Kabupaten Karanganyer, terdapat 312 bidan, dimana pada tahun 2009 terdapat 14 orang bidan yang sudah mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal, 17 orang pada tahun 2010, dan 50 orang pada tahun 2011. Dari hasil penelitian yang dilakukannya, bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan bidan dengan penerapan Asuhan Persalinan Normal. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat terdapat 42 bidan praktek mandiri BPM. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “faktor- faktor yang mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri BPM dalam menerapkan 58 langkah Asuhan Persalinan Normal APN di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 43 60

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2011

0 37 82

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

1 73 65

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

0 45 71

Untuk melakukan asuhan persalinan normal

0 0 4

Cover Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 11

Chapter I Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 7

Chapter II Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 21

Reference Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 2

Appendix Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 22