Rencana Emas Kaigo Hoken

46

3.3.3 Rencana Emas

Selanjutnya pada tahun 1989 Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan mengeluarkan Koreisha Hoken Fukushi Suishin 10 ka Nen Senryaku Strategi 10 Tahun Kemajuan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Lansia, yang dikenal dengan Gorudo Puran Gold Plan ; Rencana Emas. Rencana Emas ditujukan untuk meningkatkan pelayanan perawatan lansia di rumah. Bentuk dari pelayanan tersebut bermacam-macam, dikenal dengan sebutan houmon kango perawat yang mendatangi lansia kerumah, sho-tu-sutei short-term stays; tinggal dalam jangka waktu yang pendek di rumah perawatan atau panti jompo, dei kea sabisu day care service; pelayanan perawatan sehari-hari, dan bathing service pelayanan memandikan lansia, hanya ada di jepang. semua itu ditujukan untuk membantu pekerjaan anak atau menantu dalam merawat lansia di rumah. Sebagian dari jasa pelayanan tersebut disubsidi oleh pemerintha lokal dan pemerintah pusat Sodei, 1995:225. Pemerintah jepang terus berupaya meningatkan kesejahteraan penduduk lansianya. Gorudo Puran untuk tahun 1995 – 1999 di tinjau kembali. Untuk tahun tersebut, kebijakannya diperbaiki dan jumlah sarananya ditingkatkan. Kebijakan baru ini dikenal dengan istilah shin gorudo puran shin gold plan yang berarti “rencana emas baru”. Jumlah sasarannya ditingkatkan dari gorudo plan sebelumnya. Fasilitas diberikan bukan saja untuk orang yang memerlukan kaigo dan perawatan medis, tetapi juga disediakan kea house rumah perawatan untuk 100.000 orang lansia yang menjalani hidupnya secara mandiri, tetapi mengalami sedikit gangguan pada mental dan fisik. Kondisi dari ini semua menjadi dasar 47 untuk dilaksanakannya kaigo hoken asuransi perawatan jangka panjang Arioka Jirou, 2000;356.

3.3.4 Kaigo Hoken

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, usia harapan hidup rata-rata orang jepang terus meningkat ditandai dengan membaiknya lingkungan untuk hidup dan berkembangnya ilmu kedokteran sehingga jepang menjadi masyarakat dengan berpenduduk berusia panjang di dunia. Dengan bertambah panjangnya usia, berarti meningkat pula jumlah lansia yang netakiri tidak dapat beranjak dari tempat tidur dan pikun yang memerlukan perawatan jangka panjang. Perawatan jangka panjang ini, apabila ditangani oleh keluarga, menjadi beban yang berat baik fisik maupun psikologis bagi anggotanya. Untuk menanggulangi masalah lansia ini, pada April 2000 Pemerintah Jepang memulai suatu sistem baru yang disebut dengan kaigo hoken. Yang dimaksud dengan kaigo hoken adalah sistem asuransi perawatan jangka panjang yang ditentukan kepada penduduk yang berusia 40 tahun ke atas, dan memberikan kaigo sabisu pelayanan perawatan berdasarkan kondisi orang yang membutuhkan dengan batas keuangan tertentu. Kaigo hoken ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan sosial kepada lansia dan memungkinkan para orang tua tersebut menjaga martabat kemanusiaan mereka melewai akhir hidup atau masa tuanya supaya dapay hidup mandiri atau dapat berdiri sendiri dalam kondisi dimana mereka membutuhkan perawatan jangka panjang. Berdasarkan UU Kesejahteraan Lansia, ada 6 jenis roujin fukushi shisetsu saranafasilitas kesejahteraan lansia yang berbentuk rumah perawatan untuk kesejahteraan lansia. Selain keenam fasilitas perawatan lansia itu ada juga fasilitas 48 lain yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, yakni yuuryou roujin houmu, roujin ikoi no ie tempat untuk lansia berrekreasi, dan roujin kyuukou houmu tempat peristirahatan lansia. Fasilitas pada yougo roujin houmu, tokubetsu yougo roujin houmu, keihi roujin houmu termasuk kea hausu, ditambah dengan yuuryou roujin houmu, adalah empat jenis dari tipe panti jompo. Lansia yang masuk yougo roujin houmu, tokubetsu yougo roujin houmu dan keihi roujin houmu ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku di fasilitas kesejahteraan sosial lansia. Untuk perlengkapan dan pengelolaan, ketiga tempat ini mendapatkan bantuan dari pemerintah. Berdasarkan keputusan undang-undang kesejahteraan lansia tahun 1963, panti youroin yang dibuat untuk menolong orang miskin, berdasarkan seikatsu hogohou undang-undang jaminan kehidupan diganti nama menjadi yougo roujin houmu, sedangkan tokubetsu roujin houmu dibangun sebagai fasilitas yang diperuntukan bagi lansia yang memerlukan perawatan tetap. Hal ini dianggap sebagai asal-usul dibaginya fungsi fasilitas perawatan lansia sebagai tanggapan terhadap bermacam-macam permintaan atau tuntutan hidup berdasarkan kondisi ekonomi, fisik, dan lain-lain Ohara Ikkou, 1996:488-489. Yougo roujin houmu merupakan panti jompo yang menyediakan perawatan ringan sampai menengah yang ditujukan untuk mereka yang berusia 65 tahun keatas, yang mempunyai masalah seperti perumahan dan jamina hidup yang diperoleh, masalah ekonomi, tidak dapat dibiarkan sendiri dengan alsan fisik, mental karea tidak ada yang merawat, dan maslah lingkungan lainnya. Tokubetsu roujin houmu ditujukan kepada orang yang berusia 65 tahun keatas yang tidak terlalu memerlukan perawatan medis, tetapi memerlukan 49 perawatan tetap karena mempunyai kondisi fisik dan mental yang buruk dengan kondisi netakiri dan mereka tidak dapat dirawat di rumah. Biaya ditarik dari kemampuan finansial lansia itu sendiri atau dari orang yang berkewajiban memelihara lansia tersebut. Keihi roujin houmu ditujukan kepada orang yang berusia 60 tahun keatas, memiliki kesulitan dalam hidup, antara lain pendapatan di bawah standar serta kondisi rumah tinggal dan lingkungan yang tidak sesuai. Biaya hidupnya menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan. Panti jompo ini dibagi dalam 2 tipe. Tipe A umumnya ditujukan kepada orang yang pendapatannya kurang dari 240.000 yen perbulan, disediakan makan, perawatan dan lain-lain. Tipe B ditujukan untuk orang yang sehat dan penghuninya bisa memasak makanan sendiri. Sesuai dengan keperluan, disediakan peayanan seperti konsultasi dan pelayanan lain pada wakt keadaaan darurat. Berbeda dengan tiga tipe panti diatas, yang dananya di dukung oleh pemerintah pusat dan lokal, yuuryou roujin houmu adala fasilitas yang dikelola oleh swasta. Yuuryou secara harafiah berarti dapat dikenai biaya, maka orang yang tinggal di tempat ini harus membayar segala pengeluaran mereka karena tidak didukung oleh pemerintah. Umumnya orang yang berusia 60 tahun keatas yang tidak memerlukan perawatan medis dan bisa melakukan aktifitas untuk keperluan sendiri, dan dapat hidup bersama dengan penghuni lain, dapat masuk ke tempat ini. Orang yang masuk ke tempat ini mengikat kontrak langsung dengan panti jompo tersebut Matsumoto Takao, 1996:489. 50 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan