Tata Cara Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya Mardiasmo, 2001: 2 mengungkapkan bahwa fungsi pajak ada dua, yaitu: 1. Fungsi budgetair, yaitu Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. 2. Fungsi mengatur regulerend, yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Pemungutan pajak harus adil syarat keadilan 2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang syarat yuridis 3. Tidak mengganggu perekonomian syarat ekonomi 4. Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan. 5. Pemungutan pajak harus efisien syarat finansiil. Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemugutannya. 6. Sistem pemungutan pajak harus sederhana. Syarat ini telah dipenuhi oleh Undang-Undang perpajakan yang baru.

1.2. Tata Cara Pemeriksaan Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa Universitas Sumatera Utara berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Di dalam pasal 25 Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan dan megolah data, keterangan, dan bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan dapat dilakukan di Kantor Jenderal Pajak Pemeriksaan Kantor atau tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha, tempat tinggal Wajib Pajak WP dan tempat lain yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak Pemeriksaan Lapangan yang ruang lingkup pemeriksaannya dapat meliputi: satu jenis pajak, beberapa jenis pajak, atau seluruh jenis pajak, baik untuk tahun lalu maupun untuk tahun berjalan. Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap Wajib Pajak WP, termasuk terhadap suatu lembaga pemerintah dan badan lain sebagi pemungut pajak atau pemotong pajak. Pemeriksaan Lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak WP, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak DJP. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak DJP. Pelaksanaan pemeriksaan pajak dilakukan oleh pemeriksa pajak yang telah ditunjuk dan dengan dibuktikan dengan suatu tanda pengenal pemeriksa pajak. Tidak semua pemeriksa pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak.Orang-orang yang melakukan pemeriksaan pajak telah dibekali Universitas Sumatera Utara dengan pengetahuan tentang tata cara perpajakan dan pengetahuan dengan undang-undang pajak yang berkaitan dengan objek yang akan diperiksa. Surat Perintah Pemeriksaan adalah surat perintah untuk melakukan Pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kewajiban pemeriksaan pajak dalam hal Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Pemeriksa Pajak wajib WP: a. Menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan tentang akan dilakukan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. b. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP pada waktu melakukan Pemeriksaan. c. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak WP dalam rangka memberikan penjelasan mengenai: 1. Alasan dan tujuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. 2. Hak dan kewajiban Wajib Pajak WP selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan. 3. Hak Wajib Pajak WP mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak WP dalam Pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara d. Menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak WP sebagaimana dimaksud pada huruf c dalam bentuk berita acara hasil pertemuan. e. Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. f. Memperlihatkan surat tugas kepada Wajib Pajak WP apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan. g. Memberitahukan secara tertulis hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. h. Memberikan hak hadir kepada Wajib Pajak WP dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditentukan. i. Memberi petunjuk kepada Wajib Pajak WP dalam memenuhi kewajiban perpajakannya agar pemenuhan kewajiban perpajakan dalam tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. j. Mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib Pajak WP paling lama 7 tujuh hari sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan, k. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak WP dalam rangka Pemeriksaan. Kewajiban pemeriksaan pajak dalam hal Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Pemeriksa Pajak wajib WP: a. Menyampaikan surat panggilan mengenai akan dilakukan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. Universitas Sumatera Utara b. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP pada waktu Pemeriksaan. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak WP dalam rangka memberikan penjelasan mengenai: 1. Alasan dan tujuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. 2. Hak dan kewajiban Wajib Pajak WP selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan. 3. Hak Wajib Pajak WP mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak WP dalam Pembahasan akhir hasil pemeriksaan. 4. Menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak WP sebagaimana dimaksud pada huruf c dalam bentuk berita acara hasil pertemuan. 5. Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. 6. Memperlihatkan surat tugas kepada Wajib Pajak WP apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan. 7. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak WP. 8. Memberikan hak hadir kepada Wajib Pajak WP dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara 9. Memberi petunjuk kepada Wajib Pajak WP dalam memenuhi kewajiban perpajakannya agar pemenuhan kewajiban perpajakan dalam tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 10. Mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib Pajak WP paling lama 7 tujuh hari sejak tanggal laporan hasil pemeriksaan. 11. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak WP dalam rangka Pemeriksaan.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM