Pencegahan Infeksi Maternal Dan Neonatal
2 Memakai Sarung Tangan
Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah kulit tak utuh, selaput mukosa, darah atau cairan tubuh lainya, peralatan, sarung tangan atau
sampah yang terkontaminasi.Jika sarung tangan diperlukan, ganti sarung tangan untuk menangani setiap ibu atau bayi baru lahir untuk menghindari kontaminasi
silang atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi yang berbeda pula. a
Gunakan sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi untuk prosedur apapun yang akan mengakibatkan kontak dengan jaringan dibawah kulit seperti
persalinan, penjahitan vagina atau pengambilan darah b
Gunakan sarung tangan periksa yang bersih untuk menangani darah atau cairan tubuh.
c Gunakan sarung tangan rumah tangga atau tebal untuk mencuci peralatan,
menangani sampah, juga membersihkan darah dan cairan tubuh. Tabel 1.1 Prosudur tindakan menggunakan sarung tangan
Prosedurtindakan Perlu sarung tangan
Sarung tangan DTT
Sarung tangan steril
Memeriksa tekanan darah, temperature tubuh atau menyuntik
Tidak Tidak
Tidak
Menolong persalinan dan kelahiran bayi, menjahit laserasi atau episiotomi
Ya Bisa diterima
Dianjurkan
Mengambil contoh darahpemasangan IV Ya 2
Tidak Tidak
Menghisap lendir dari jalan nafas bayi baru lahir Ya
Ya Tidak
Memegang dan membersihkan peralatan yang terkontaminasi
Ya 3 Tidak
Tidak
Memegang sampah yang terkontaminasi Ya
Tidak Tidak
a. Jika sterilisaisi tidak memungkinkan, sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi
adalah satu-satunya alternative yang bisa diterima. b.
Dapat gunakan tangan periksa yang bersih c.
Sarung tangan tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks adalah yang paling praktis untuk tujuan ini.
Sarung tangan sekali pakai lebih dianjurkan, tapi jika jumlahnya sangat terbatas maka sarung tangan bekas pakai dapat proses ulang dengan dekontaminasi,
cuci dan bilas, disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi. Jika sarung tangan sekali pakai digunakan ulang, jangan diproses lebih dari tiga kali karena mungkin
robekanlubang yang tidak terlihta atau sarung tangan mungkin robek pada saat sedang digunakan.
3 Menggunakan Tehnik Aseptic
Teknik aseptic membuat prosedur menjadi lebih aman bagi ibu, bayi baru lahir dan penolong persalinan. Teknik aseptic meliputi aspek :
a Penggunaan perlengkapan pelindung pribadi
Perlengkapan pelindung pribadi mencegah petugas terpapar mikroorganisme penyebab infeksi dengan cara menghalangi atau membatasi kaca
mata pelindung, masker wajah, sepatu boot atau sepatu tertutup, celemek petugas dari percikan cairan tubuh, darah atau cedera selama melaksanakan prosedur
klinik. Masker wajah dan celemek plastic sederhana dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan atau sumberdaya yang tersedia dimasing-masing daerah jika alat atau
perlengkapan sekali pakai tidak tersedia. Membersihkan percikan darah atau cairan tubuh
Ya 3 Tidak
Tidak
b Antiseptis
Antisepsi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara membunuh atau mengurangi mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit.
Karena kulit dan selaput mukosa tidak dapat disterilkan maka penggunaanantiseptik akan sangat mengurangi jumlah mikroorganisme yang
dapat mengkontaminasi luka terbuka dan menyebabkan infeksi. Cuci tangan secara teratur diantara kontak dengan setiap ibu atau bayi baru lahir, juga
membantu untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada kulit. c
Menjaga tingkat sterilitas atau desinfeksi tingkat tinggi Istilah antiseptic dan desinfektan kadang-kadang digunakan secara
bergantian tetapi antiseptic dan desinfeksi digunakan untuk tujuan yang berbeda.Larutan antiseptic digunakan pada kulit atau jaringan yang tidak mampu
menahan konsentrasi bahan aktif yang terlarut dalam larutan desinfeksi.Larutan desinfeksi dipakai juga untuk mendekontaminasi peralatan atau instrument yang
digunakan dalam prosedur bedah. Membersihkan permukaan tempat periksa atau meja operasi dengan desinfektan yang sesuai baik kontaminasi atau tidak
setidaknya sekali sehari, adalah cara yang mudah dan murah untuk mendisinfeksi suatu peralatan yang memiliki permukaan luas misalnya, meja instrument atau
ranjang bedah.
4 Memproses alat bekas pakai :
Tiga proses pokok yang direkomendasikan untuk proses peralatan dan benda- benda lain dalam upaya pencegah infeksi adalah :
a Dekontaminasi
Langkah penting pertama untuk menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lainanya yang terkontaminasi. Untuk perlindungan lebih
jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga jika akan menangani peralatan bekas pakai atau kotor. Segera setelah digunakan masukkan
benda-benda yang terkontaminasi kedalam laritan klorin 0,5 selama 10 menit pastikan bahwa benda-benda yang terkontaminasi terendam seluruhnya oleh larutan
klorin. b
Cuci dan bilas Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pada peralatanperlengkapan yang kotor atau sudah digunakan. Baik sterilisasi maupun deinfeksi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian
sebelumnya. Sebagian besar hingga 80 mikroorganisme yang terdapat dalam darah dan bahan-bahan organic lainnya bisa dihilangkan melalui proses pencucian.
Pencucian juga dapat menurunkan endospora bakteri yang menyebabkan tetanus dan gangrene, pencucian ini penting karena residu-residu bahan-bahan organic bisa
menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme.
Tabel 1.2 Efektifitas Berbagai Proses Eridikasi Mikroorganisme Pada Alat Bekas Pakai
Dekontaminasi Pencucian
hanya deterjen
Pencucian deterjen dan
bilas DTT
Sterilisasi
Efektifitas menghilangk
an atau menon-
aktifkan mikroorganis
me Membunuh
virus AIDS dan hepatitis
Hingga 50 Hingga 80
95 100
Waktu yang diperlukan
proses berjalan
efektif Rendam selama
10 menit Cuci hingga
bersih Cuci hingga
terlihat bersih Rebus,
kukus, secara kimia 20
menit Kukus : 20-30
menit 106kpa, 121 C
panas kering : 60 menit pada
suhu 170 C
c Desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi
Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme,tetapi proses sterelisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis.
DTT adalah satu-satunya alternative dalam situasi tersebut. DTT dapat di lakukan dengan cara merebus,mengukus atau kimiawi. Untuk peralata, perebusan seringkali
merupakan metoda DTT yang paling sederhana dan efesien.
Benda-benda steril atau DTT harus disimpan dalam keadaan kering dan bebas debu. Jaga agar bungkusan-bungkusan tetap kering dan utuh sehingga kondisinya
tetap terjaga dan dapat digunakan hingga satu minggu setelah proses. Peralatan steril yang dibungkus dalam kantong plastic bersegel, tetap kering dan utuh masih dapat
digunakan hingga satu bulan setelah proses. Peralatan dan bahan desinfeksi tingkat tinggi dapat disimpan dalam wadah tertutup yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi,
masih boleh digunakan dalam kisaran waktu satu minggu asalkan tetap kering dan debu. Jika peralatan-peralatan tersebut tidak digunakan dalam tenggang waktu
penyimpanan tersebut maka proses kembali dulu sebelum digunakan kembali.