Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Pernyataan Tindakan Bidan
Tentang Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Pertolongan Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2015 n=35 No
Pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
F f
1. Sebelum menolong persalinan mencuci tangan
35 100,
- -
2. Memakai barier protektifalat pelindung diri
ketika menolong persalinan 30
85,7 5
14,3 3.
Alatpartuset yang digunakan untuk bersalin didesinfektan tingkat tinggi
35 100,
- -
4. Melakukan vagina touch tiap 4 jam
30 85,7
5 14,3
5. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi pada alat
yang terkontaminasi selama 20 menit 29
82,9 6
17,1 6.
Menggunakan jarum suntik sekali pakai 35
100, -
- 7.
Memproses benda tajam secara baikmeletakkan jarum suntik pada jeridgen jarum
30 85,7
5 14,3
8. Pengelolaan sampah ditempat sampah secara baik
30 85,7
5 14,3
9. Membersihkan ruangan dengan air klorin
32 91,4
3 8,6
10. Menyikat alat partuset yang telah terkontaminasi oleh darah untuk pertolongan persalinan
33 94,3
2 5,7
Dari tabel 5.6 dapat dilihat distribusi jawaban responden mayoritas yang melakukan tindakan pada pertanyaan 1, 3 dan 6 sebanyak 35 responden 100,0.
Sedangkan responden yang tidak melakukan tindakan mayoritas pada pertanyaan nomor 5 sebanyak 6 responden 17,1 .
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ,distribusi tindakan responden tentang penatalaksanaan pencegahan infeksi dalam pertolongan persalinan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.7 Distribusi Tindakan Bidan dalam Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada
Pertolongan Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2015n=35
Tindakan Frekuensi n
Persentase
Tindakan baik 35
100,0 Tindakan kurang
- -
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki tindakan yang baik tentang pencegahan infeksi yakni sebanyak 35 responden 100,.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bidan di Wilayah PuskesmasHamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 diperoleh data
yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 35 orang bidan. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan
sebagai hasil akhir dapat dijabarkansebagai berikut:
1. Pengetahuan Bidan Dalam Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Saat
Pertolongan Persalinan Diwilayah Puskesmas Hamparan Perak Medan Tahun 2015.
Pada tabel 5.2 dapat diamati bahwa pengetahuan bidan Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Saat Pertolongan Persalinan mayoritas berpengetahuan baik
sebanyak 24 orang 68,6 dan sebagian kecil berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang 31,4.
Hal ini menyatakan bahwa bidan-bidan yang memiliki tingkat pengetahuan baik berarti telah memahami tentang pencegahan infeksi dari pendidikan bidan dan
berbagai media. Sedangkan bidan-bidan yang memiliki tingkat pengetahuan cukup disebabkkan oleh kurangnya informasi dan wawasan bidan yang diperoleh dari
media elektronik dan media massa. Menurut Notoatmodjo 2007 pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, media
dan lingkungan. Pengetahuan baik dan cukup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: sumber informasi, faktor pendidikan. Semakin banyak seseorang
mendapatkan informasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
2. Sikap Bidan Dalam Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Saat
Pertolongan Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Medan Tahun 2015.
Pada tabel 5.4 diperoleh mayoritas bidan memiliki sikap baik sebanyak 35 orang 100,0. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4.
Hal ini menunjukkan bahwa bidan-bidan yang memiliki sikap baik mempunyai pengalaman dan wawasan serta mengeti bahwa dengan melakukan
tindakan infeksi akan meningkatkan kesejahteraan baik bagi ibu maupun bagi tenaga kesehatan sehingga akan dapat menurangi kesakitan dan kematian ibu.
Sikap baik dapat dipengaruhi oleh pengalaman langsung yang dialami individu terhadap sesuatu hal dan sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi dipelajari dan
dibentuk berdasarkan pengalaman individu sepanjang perkembangan selama hidupnya. Sikap tidak lepas dari pengaruh interaksi manusia satu dengan yang lain.
Menurut Sunaryo 2004 sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respons tertutup terhadap stimulus ataupun objek tertentu. Secara nyata sikap
menunjukkan adanya keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat
respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Menurut Azwar Saifuddin 1995 bahwa sikap memiliki tiga komponen yang
membentuk struktur sikap dan ketiganya saling menunjang yaitu: komponen kognitif berisi kepercayaan individu, komponen afektif berisi dimensi emosional subjektif
individu, terhadap objek sikap, baik yang positif rasa senang maupun negatif rasa tidak senang dan komponen konatif disebut juga komponen perilaku yang
berkaitan dengan predisposisi atau kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang dihadapinya.
3. Tindakan Bidan Dalam Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Saat
Pertolongan Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Medan Tahun 2015.
Pada tabel 5.6 diperoleh mayoritas bidan memiliki tindakan dilakukan sebanyak35 orang 100,0. Hal ini menunjukkan bahwa bidan yang melakukan
tindakan baik dalam pencegahan infeksi didapat dari pengalaman sendiri dan mengetahui bahwa dengan melakukan tindakan infeksi akan meningkatkan
kesejahteraan bagi keluarga dan tenaga kesehatan. Menurut Notoatmodjo 2007, tindakan atau praktek dilaksanakan setelah
seseorang mengetahui stimulus atau objek kemudian mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahui. Dengan kata lain tindakan atau praktek dilaksanakan karena
dinilai baik dan diyakini.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh data yang sebenarnya dan mengontrol kondisi yang berkaitan
dengan proses dan hasil penelitian secara optimal , namun berbagai kendala tidak jarang muncul. Pada sampel terdapat 62 responden namun karna keterbatasan
penelitian responden yang memiliki klinik mandiri sebanyak 35 orang. D.
Implikasi Penelitian
Bagi pelayanan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya tentang prosedur
penatalaksanan pencegahan infeksi.Setelah membuktikan bahwa perilaku bidan dalam pencegahan infeksi dapat mengurangi kesakitan ibu, maka diharapkan para
bidan untuk tetap menerapkan penatalaksanaan pencegahan infeksi pada persalinan.