51
4.2. Hasil Pengujian Kekerasan Hardness Test
Pengujian kekerasan bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu
material. Pengujian kekerasan dilakukan terhadap semua sampel Metal Matrix
Composite MMC dengan menggunakan metode pengujian Brinell dengan beban sebesar 500 kgf dengan waktu penahanan 5 detik. Spesimen uji kekerasan dapat
lihat pada gambar 4.2a dan 4.2b berikut ini:
Gambar 4.2 a Spesimen uji kekerasan sebelum diuji. b Spesimen uji kekerasan yang sudah diuji
Nilai untuk mencari brinell hardness test BHN dari spesimen yang sudah diuji dapat menggunakan persamaan berikut :
BHN = 4.1
Keterangan : P = Beban yaitu 500 kgf D
b
= Diameter Bola Indentasi yaitu 5 mm d
b
= Diameter Indentasi mm Setelah dilakukan pengujian spesimen menggunakan metode Brinell dan
dihitung menggunakan persamaan 4.1 maka diperoleh hasil pengujian kekerasan seperti diperlihatkan pada tabel 4.1 berikut ini:
a b
52 Tabel 4.1 Data hasil pengujian kekerasan
Variasi Bagian
Brinell Hardness Test BHN rata
– rata 1
2 3
Type A Dalam
47,749 44,564
51,215 49,002
tengah 54,998
44,564 47,749
Luar 51,215
47,749 51,215
rata-rata 51,320
45,625 50,059
Type B Dalam
51,215 51,215
47,749 51,320
tengah 54,998
54,998 47,749
Luar 47,749
54,998 51,215
rata – rata 51,320 53,737
48,904
Type C dalam
51,215 44,564
54,998 52,192
tengah 51,215
54,998 54,998
Luar 54,998
47,749 54,998
rata – rata 52,476 49,103
54,998
Tabel 4.1 memperlihatkan hasil nilai BHN rata-rata pada uji kekerasan untuk bahan Aluminium 356 dengan type gating system. Grafik kekerasan
terhadap bahan Aluminium 356 dan SiC berdasarkan nilai BHN rata-ratanya pada tabel 4.1 dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Type Gating Vs Kekerasan
42,000 44,000
46,000 48,000
50,000 52,000
54,000 56,000
Atas Tengah
Bawah
B ri
nne l H
ardne ss
T es
t B H
N
Type Gating System
Type A Type B
Type C
53 Gambar 4.3 dan tabel 4.1 memperlihatkan pengaruh type gating system
pada pengecoran aluminium 356 diperkuat SiC terhadap kekerasan terlihat bahwa kekerasan tertinggi didapat pada C3 yaitu 54,998 sedangkan yang mempunyai
kekerasan sedang didapat rata – rata pada A1 dan B1sebesar 51, 320 kemudian
pada A2 memiliki kekerasan yang terendah yaitu 45,625. Hal ini dikarenakan laju pembekuan terakhir terletak dibagian tengah coran. Jadi semakin lama
pembekuannya semakin rendah kekerasannya. Nilai kekerasannya masih sesuai dengan batas kekerasan pada aluminium
yaitu 30 – 100 BHN Amstead dan Ostwalt, 1995 .
Gambar 4.4 Grafik Gating system Vs Kekerasan Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa gating type C lebih tinggi kekerasannya
dibanding type A dan type B. Hal tersebut dikarenakan lebih cepat pembekuan type C dibanding dengan type A dan type B karena gating type C lebih tinggi dari
gating type A dan B.
4.3. Hasil Pengujian Impak Impact Test
Pengujian impak dilakukan pada sampel uji dengan menggunakan metode charpy dan menggunakan standart pengujian dari Annual book of ASTM Vol.14.01
E23M-00a, pengujian impak dilakukan untuk mengetahui ketangguhan material MMC yang dinyatakan dalam energy joule yang diserap sampel uji pada saat
pengujian dan nilai impak K
i
dalam joulemm². Spesimen pengujian impak dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut :
48,000 49,000
50,000 51,000
52,000 53,000
Type A Type B
Type C
B ri
ne ll
H ardne
ss T
es t
B H
N
Gating System