Spesimen Type Gating B

62 Keterangan : b = kedalaman jejak μm Gambar 4.15 dan 4.16 menunjukkan lebar jejak dan kedalaman jejak dari Aluminium 356 diperkuat SiC pada gating type A. Lebar jejak dan kedalamannya untuk aluminium 356 diperkuat SiC pada gating type A setelah diuji dan dilihat menggunakan mikroskop optik didapat nilai rata-ratanya seperti pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Lebar jejak dan kedalaman jejak bahan aluminium 356 diperkuat SiC pada gating type A. No Variasi Bagian Titik a μ m ᾱ μm ᾱ μm Ƃ μm 1 Type A 1 1 1621,055 1684,165 1684,856 60,103 2 1573,686 3 1513,158 4 1834,212 5 1491,737 6 1692,105 7 2010,526 8 1736,842 2 2 1 2060,526 1978,295 2 2007,895 3 2010,528 4 1426,316 5 2094,737 6 2052,633 7 2081,621 8 2092,105 3 3 1 1473,684 1392,107 2 2463,161 3 1431,579 4 1307,895 5 1271,055 6 1650,008 7 1489,474 8 1481,579 63 Tabel 4.4 memperlihatkan hasil pengamatan lebar jejak gambar 4.13 dan kedalaman jejak gambar 4.14 terhadap spesimen uji keausan dengan menggunakan mikroskop optik pembesaran 50x. Lebar jejak bahan Aluminium 356 pada gating type B pada uji keausan dapat dilihat pada gambar 4.17, kemudian diamati dan di ukur lebar jejaknya dengan menggunakan mikroskop optik pembesaran 50x. Gambar 4.17 Lebar jejak untuk aluminum 356 pada gating system type B pembesaran 50x Keterangan: a= Lebar jejak μm Lebar jejak yang dihasilkan pada aluminium 356 yagn diperkuat SiC pada gating type B tidak sepenuhnya lurus, tetapi terdapat lekukan-lekukan pada jejaknya. Kedalaman jejak bahan aluminium 356 diperkuat SiC pada gating type B dapat dilihat pada gambar 4.18. Gambar 4.18 Kedalaman jejak bahan aluminum 356 yang diperkuat SiC pada gating type B pembesaran 50x a a a b 64 Keterangan : b = kedalaman jejak μm Gambar 4.18 dan 4.19 menunjukkan lebar rata – rata dan kedalaman jejak dari bahan aluminium 356 diperkuat SiC pada gating type B dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Lebar jejak dan kedalaman jejak bahan Aluminum 356 diperkuat SiC pada gating type B No Variasi Bagian Titik a μm ᾱ μm ᾱ μm Ƃ μm 1 Type B 1 1 1457,897 1635,205 1618,629 58,969 2 1621,053 3 1786,851 4 1660,528 5 1652,641 6 1636,876 7 1734,217 8 1531,579 2 2 1 1639,482 1580,925 2 1578,956 3 1436,852 4 1355,266 5 1502,632 6 1357,895 7 1831,579 8 1944,737 3 3 1 1642,105 1639,756 2 1660,105 3 2065,789 4 1918,421 5 1205,266 6 952,646 7 1721,085 8 1952,632 Lebar jejak bahan dengan komposisi aluminium 356 pada gating type C pada uji keausan dapat dilihat pada gambar 4.19, kemudian diamati dan di ukur lebar jejaknya dengan menggunakan mikroskop optik pembesaran 50x. 65 Gambar 4.19 Lebar jejak untuk Aluminum 356 diperkuat SiC pada gating type C pembesaran 50x Keterangan: a= Lebar jejak μm Jejak yang dihasilkan pada gating type C juga tidak merata. Kedalaman jejak bahan aluminum 356 diperkuat SiC pada gating type C dapat dilihat pada gambar 4.20. Gambar 4.20 Kedalaman jejak bahan Aluminum 356 diperkuat SiC pada gating type C pembesaran 50x Keterangan : b = kedalaman jejak μm Gambar 4.19 dan 4.20 menunjukkan lebar jejak dan kedalaman jejak dari gating type C. Lebar jejak dan kedalaman untuk aluminum 356 yang diperkuat SiC pada gating type C dapat dilihat pada tabel 4.6. a a a b 66 Tabel 4.6 Lebar jejak dan kedalaman jejak bahan Aluminum 356 yang diperkuat SiC pada gating type C. No Variasi Bagian Titik a μm ᾱ μm ᾱ μm Ƃ μm 1 Type C 1 1 1697,368 1722,382 1269,526 56,069 2 1657,895 3 1931,579 4 1665,798 5 1652,632 6 1942,105 7 1750,102 8 1481,579 2 2 1 1157,907 1151,323 2 1300,011 3 955,263 4 1076,316 5 960,526 6 1368,444 7 1368,421 8 1023,698 3 3 1 815,789 934,873 2 807,895 3 1028,947 4 689,474 5 1363,158 6 1057,895 7 934,244 8 781,579 Tabel 4.6 memperlihatkan hasil pengamatan lebar jejak gambar 4.19 dan kedalaman jejak gambar 4.20 terhadap spesimen uji keausan dengan menggunakan mikroskop optik pembesaran 50x. Dilihat dari tabel 4.6 laju keausan terendah terjadi pada bagian 3 yang merupakan bagian bawah dari hasil coran Al - SiC. Hasil pengujian keausan pada tabel 4.4, tabel 4.5 dan tabel 4.6 digunakan untuk menghitung laju keausan secara teori menurut hukum Archard dan laju keausan secara experimen. Lebar jejak pada setiap spesimen tersebut digunakan untuk menghitung panjang lintasan keausan pada hukum Archard, sehingga

Dokumen yang terkait

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 40 104

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 5 21

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 2

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 4

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

1 1 28

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 1 3

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 21

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 4

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 28

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 3